Senin, 15
Februari 2021
Pekan Biasa
VI – O Pekan II
Hari Biasa
(H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah cahaya
abadi
Tritunggal
yang mahasuci
Kami percaya
padaMu
Kami mohon
berkat restu
Engkaulah
sumber dan asal
Engkaulah
tujuan tunggal
PadaMulah
penghiburan
Harapan umat
beriman
Engkau
pencipta dunia
Cahaya kami
semua
Engkau
pahala mulia
Bagi umat
yang percaya
Terpujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan Roh
penghibur ilahi
Mulia kekal
abadi. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Mazmur 30
(31), 1-17.20-25 Doa orang menderita
yang penuh kepercayaan
Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan
nyawaKu (Luk 23, 46).
I
KepadaMu, ya
Tuhan, aku berlindung,*
jangan
sampai aku dikecewakan!
Demi
kesetiaanMu selamatkanlah aku, †
condongkanlah
telingaMu kepadaku*
dan
bebaskanlah aku segera!
Sudilah
Engkau menjadi gunung pengungsianku*
dan benteng
pertahananku yang kuat.
Sebab
Engkaulah pelindung dan penyelamatku,
dan demi
namaMu Engkau akan membimbing
dan menuntun
daku.
Engkau akan
melepaskan daku dari jaring †
yang
dipasang untuk menjerat aku,*
sebab
Engkaulah pelindungku.
Ke dalam
tanganMu kuserahkan hidupku,*
Tebuslah
aku, ya Tuhan Allah.
Sungguh, aku
benci akan para pemuja berhala, †
dan aku
menaruh kepercayaanku pada Tuhan;*
aku
bersorak-sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.
Ketika
melihat penderitaanku,*
Engkau
membela aku terhadap serangan musuh.
Engkau tidak
menyerahkan daku ke tangannya*
dan tidak
menjerumuskan daku ke alam maut.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Ant. 2 Pandanglah hambaMu dengan
wajah berseri, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).
II
Kasihanilah
aku, ya Tuhan,*
sebab
sungguh sesaklah hatiku.
Mataku pudar
karena sedih,
meranalah
jiwa dan ragaku.
Hidupku
dihabiskan oleh derita,*
Sepanjang
umur aku berkeluh kesah.
Kekuatanku
surut terisap sengsara.
tulang-tulangku
retak dan rapuhlah tenagaku*
Aku menjadi
bahan hinaan bagi tetanggaku*
dan alamat
naas bagi handai taulanku.
Semua orang
yang melihat aku di jalan*
lari
terbirit-birit menghindari aku.
Lisutlah aku
tak ubahnya dengan mayat,
tiada
berarti bagaikan jambangan yang pecah.
Kudengar
desas-desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana
ketakutan menghantui aku.
Mereka
bersekongkol mencelakakan daku,*
bersepakat
mencabut nyawaku.
Tetapi aku,
aku percaya kepadaMu, ya Tuhan, †
aku berkata:
“Engkaulah Allahku,*
hidupku ada
dalam tanganMu.”
Renggutlah
aku dari cengkeram musuh*
dan bebaskan
daku dari para pengejarku.
Pandanglah
hambaMu dengan wajah berseri,*
selamatkanlah
aku demi kasih setiaMu.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Pandanglah hambaMu dengan wajah
berseri, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku, (M.P. Alleluya).
III
Betapa
berlimpahlah kebaikanMu
yang
Kausediakan bagi orang takwa,
yang
Kaukerjakan di hadapan seluruh umat manusia*
bagi orang
yang berharap padaMu.
Engkau
menyembunyikan mereka dalam kehadiranMu*
Terhadap
fitnahan musuh.
Engkau
melindungi mereka dalam rumahMu*
terhadap
lidah yang mengumpat.
Terpujilah
Tuhan †
yang
menyatakan kasihNya yang mengagumkan*
dari dalam
bentengNya yang kuat.
Pernah aku
berkata dalam kegelisahanku:*
“Aku telah
terpisah dari kehadiranMu.”
Tetapi
Engkau mendengarkan permohonanku,*
Ketika aku
berseru kepadaMu.
Cintailah
Tuhan, hai semua orang beriman, †
sebab Tuhan
memelihara umatNya yang setia,
tetapi orang
sombong menerima hukuman
yang
setimpal.
Besarlah
hatimu dan tabahlah,*
hai kamu
semua yang berlindung kepada Tuhan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
1Kor: 7:1-24
1Kor
7:1 Dan sekarang tentang hal-hal yang
kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
1Kor
7:2 tetapi mengingat bahaya
percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap
perempuan mempunyai suaminya sendiri.
1Kor
7:3 Hendaklah suami memenuhi
kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
1Kor
7:4 Isteri tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
1Kor
7:5 Janganlah kamu saling menjauhi,
kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat
kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama,
supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.
1Kor
7:6 Hal ini kukatakan kepadamu
sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah.
1Kor
7:7 Namun demikian alangkah baiknya,
kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah
karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.
1Kor
7:8 Tetapi kepada orang-orang yang
tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal
dalam keadaan seperti aku.
1Kor
7:9 Tetapi kalau mereka tidak dapat
menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus
karena hawa nafsu.
1Kor
7:10 Kepada orang-orang yang telah kawin
aku - tidak, bukan aku, tetapi Tuhan - perintahkan, supaya seorang isteri tidak
boleh menceraikan suaminya.
1Kor
7:11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus
tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak
boleh menceraikan isterinya.
1Kor
7:12 Kepada orang-orang lain aku, bukan
Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman
dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu
menceraikan dia.
1Kor
7:13 Dan kalau ada seorang isteri
bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama
dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
1Kor
7:14 Karena suami yang tidak beriman itu
dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh
suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar,
tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
1Kor
7:15 Tetapi kalau orang yang tidak
beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara
atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai
sejahtera.
1Kor
7:16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui,
hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah
engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?
1Kor
7:17 Selanjutnya hendaklah tiap-tiap
orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan
seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua
jemaat.
1Kor
7:18 Kalau seorang dipanggil dalam
keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan
kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau
bersunat.
1Kor
7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat
tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
1Kor
7:20 Baiklah tiap-tiap orang tinggal
dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah.
1Kor
7:21 Adakah engkau hamba waktu engkau
dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk
dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu.
1Kor
7:22 Sebab seorang hamba yang dipanggil
oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula
orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya.
1Kor
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
1Kor
7:24 Saudara-saudara, hendaklah
tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia
dipanggil.
BACAAN LAIN
De Imitatione –
Mengikuti Jejak Kristus
BAGIAN I – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
PASAL XXII – HAL
PANDANGAN TENTANG PENDERITAAN MANUSIA
7. Apakah kesudahan kita nanti apabila belum apa-apa kita
sudah mulai patah semangat? Celakalah kita, jika kita begitu suka beristirahat,
seakan-akan kita sudah menikmati waktu damai dan aman, padahal sedikit pun
belum ada tanda-tanda bahwa pergaulan kita sudah berubah menjadi saleh. Ada
baiknya kita mulai lagi dididik dari permulaan secara baik ke arah hidup
kesusilaan yang sungguh-sungguh. Barangkali masih ada harapan akan suatu
perbaikan di kemudian hari dan kemajuan yang lebih besar dalam hidup rohani.
DOA PENUTUP
Allah yang
kekal dan kuasa, bimbinglah langkah kami sesuai dengan kehendakMu. Semoga kami
selalu sanggup berbuat baik dengan bantuan rahmat PuteraMu yang tercinta, yaitu
Yesus Kristus pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar