Rabu, 17 Februari 2021
O Pekan IV
HARI RABU ABU (U); Pantang dan Puasa
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Madah
Kinilah
waktu yang tepat
Untuk
menerima rahmat
Asalkan kita
bertobat
Dengan
kebulatan tekad
Hati kita
yang terluka
Tertindih
timbunan dosa
Mengharapkan
pengampunan
Hasil karya
Kristus Tuhan
Marilah kita
semua
Menyiapkan
Paskah raya
Dengan tekun
berusaha
Menjadi abdi
sesama
Ya
Tritunggal mahasuci
Trimalah
pujian kami
Yang kami
lambungkan ini
Dengan
ikhlas penuh bakti. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Pujilah
Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan
segala kebaikanNya
Mazmur 102
(103) Pujian kepada Allah yang berbelaskasih
Allah kita penuh rahmat dan belas
kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang (Luk 1,78)
I
Pujilah
Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah
namaNya yang kudus, hai seluruh batinku!
Pujilah
Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa
akan segala kebaikanNya!
Dialah yang
mengampuni segala kesalahanmu *
dan
menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang
meluputkan hidupmu dari kematian *
dan
memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.
Dialah yang
melimpahi hidupmu dengan kebaikan *
dan
menjadikan masa mudamu kekal seperti garuda.-
Tuhanlah
yang menegakkan hukum dan keadilan *
bagi semua
orang yang tertindas.
Ia
memperkenalkan rencanaNya kepada Musa *
dan
memaklumkan karyaNya yang agung kepada umat Israel.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Pujilah
Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan
segala kebaikanNya
Antifon 2
Seperti
seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang
takwa.
II
Tuhan itu
pengasih dan penyayang, *
lambat akan
marah dan penuh kasih setia.
Ia tidak
akan murka terus menerus,*
tidak untuk
selamanya mengobarkan amarahNya.
Ia tidak
memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,*
dan tidak
membalas sepadan kesalahan kita.
Tetapi
sebagaimana langit menjulang tinggi di atas bumi,*
demikianlah
kasih setia Tuhan terhadap orang yang takwa.
Sejauh timur
dari barat,*
sekian
jauhlah dibuangNya kejahatan kita.
Seperti
seorang bapa sayang akan anaknya,*
demikianlah
Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Sebab Ia
mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat
bahwa kita debu.
Adapun
manusia, hari hidupnya seperti rumput,*
seperti
bunga di padang ia berkembang.
Apabila
angin melintasinya, ia tak ada lagi,*
dan
tempatnya pun tidak diketahui lagi.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Seperti
seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang
takwa.
Antifon 3
Pujilah
Tuhan, hai segala ciptaanNya.
III
Tetapi kasih
setia Tuhan bagi orang takwa *
berlangsung
dari sediakala sampai selama-lamanya.
Kemurahan
Tuhan berlangsung turun temurun †
bagi orang
yang berpegang pada perjanjianNya,*
yang
melakukan perintahNya dengan setia.
Tuhan
menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja
dan berkuasa atas segala-galanya.
Pujilah
Tuhan, hai semua malaikatNya, †
hai pahlawan
perkasa yang melaksanakan titahNya *
dan
memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah
Tuhan, hai para tentaraNya,*
para
panglima yang melakukan kehendakNya.
Pujilah
Tuhan, hai segala ciptaanNya, †
di semua
wilayah kekuasaanNya; *
pujilah
Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Pujilah
Tuhan, hai segala ciptaanNya.
BACAAN
Yes 58:1-14
Yes
58:1
Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu
bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan
kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Yes
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku
dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang
benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang
hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
Yes
58:3
"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga?
Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?"
Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu
mendesak-desak semua buruhmu.
Yes
58:4
Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul
dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang
ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Yes
58:5
Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari
merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan
membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah
yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
Yes
58:6
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka
belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau
memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
Yes
58:7
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke
rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang
telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri
terhadap saudaramu sendiri!
Yes
58:8 Pada
waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan
segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan
belakangmu.
Yes
58:9 Pada
waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan
berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi
mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari
dan memfitnah,
Yes
58:10 apabila engkau
menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati
orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan
seperti rembang tengah hari.
Yes
58:11 TUHAN akan menuntun
engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan
membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan
seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Yes
58:12 Engkau akan membangun
reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan
oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok
yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat
dihuni".
Yes
58:13 Apabila engkau tidak
menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku;
apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari
kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan
tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau
berkata omong kosong,
Yes
58:14 maka engkau akan
bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak
bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau
dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang
mengatakannya.
BACAAN LAIN
Sumber Katolisitas.org
Rabu Abu adalah hari pertama Masa Prapaska, yang
menandai bahwa kita memasuki masa tobat 40 hari sebelum Paska. Angka “40″
selalu mempunyai makna rohani sebagai lamanya persiapan. Misalnya, Musa
berpuasa 40 hari lamanya sebelum menerima Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel
34:28), demikian pula Nabi Elia (lih. 1 raj 19:8). Tuhan Yesus sendiri juga
berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun sebelum memulai pewartaan-Nya
(lih. Mat 4:2).
1. Mengapa hari Rabu?
Nah, Gereja Katolik menerapkan puasa ini selama 6 hari
dalam seminggu (hari Minggu tidak dihitung, karena hari Minggu dianggap sebagai
peringatan Kebangkitan Yesus), maka masa Puasa berlangsung selama 6 minggu
ditambah 4 hari, sehingga genap 40 hari. Dengan demikian, hari pertama puasa
jatuh pada hari Rabu. (Paskah terjadi hari Minggu, dikurangi 36 hari (6
minggu), lalu dikurangi lagi 4 hari, dihitung mundur, jatuh pada hari Rabu).
Jadi penentuan awal masa Prapaska pada hari Rabu
disebabkan karena penghitungan 40 hari sebelum hari Minggu Paska, tanpa
menghitung hari Minggu.
2. Mengapa Rabu “Abu”?
Abu adalah tanda pertobatan. Kitab Suci mengisahkan
abu sebagai tanda pertobatan, misalnya pada pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6).
Di atas semua itu, kita diingatkan bahwa kita ini diciptakan dari debu tanah
(Lih. Kej 2:7), dan suatu saat nanti kita akan mati dan kembali menjadi debu.
Oleh karena itu, pada saat menerima abu di gereja, kita mendengar ucapan dari
Romo, “Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil” atau, “Kamu adalah debu dan
akan kembali menjadi debu” (you are dust, and to dust you shall return).”
DOA PENUTUP
Tuhan,
bantulah kami dengan rahmatMu untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan
menjalankan puasa dan pantang, kami mendapat kekuatan menentang kejahatan dalam
perjuangan hidup kristen.
Demi Yesus
Kristus, PuteraMu dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar