Rabu, 03 Februari 2021
Pekan Biasa IV – O Pekan IV
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Allelluya.
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya
Mazmur 102 (103) Pujian kepada Allah yang
berbelaskasih
Allah kita
penuh rahmat dan belas kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang
(Luk 1,78)
I
Pujilah Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah namaNya yang kudus, hai seluruh batinku!
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa akan segala kebaikanNya!
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu *
dan menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang meluputkan hidupmu dari kematian *
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.
Dialah yang melimpahi hidupmu dengan kebaikan *
dan menjadikan masa mudamu kekal seperti garuda.-
Tuhanlah yang menegakkan hukum dan keadilan *
bagi semua orang yang tertindas.
Ia memperkenalkan rencanaNya kepada Musa *
dan memaklumkan karyaNya yang agung kepada umat
Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan lupa akan segala kebaikanNya
Antifon 2
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah
Tuhan sayang akan orang yang takwa.
II
Tuhan itu pengasih dan penyayang, *
lambat akan marah dan penuh kasih setia.
Ia tidak akan murka terus menerus,*
tidak untuk selamanya mengobarkan amarahNya.
Ia tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa
kita,*
dan tidak membalas sepadan kesalahan kita.
Tetapi sebagaimana langit menjulang tinggi di atas
bumi,*
demikianlah kasih setia Tuhan terhadap orang yang
takwa.
Sejauh timur dari barat,*
sekian jauhlah dibuangNya kejahatan kita.
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya,*
demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat bahwa kita debu.
Adapun manusia, hari hidupnya seperti rumput,*
seperti bunga di padang ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, ia tak ada lagi,*
dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 2
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah
Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Antifon 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
III
Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang takwa *
berlangsung dari sediakala sampai selama-lamanya.
Kemurahan Tuhan berlangsung turun temurun +
bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya,*
yang melakukan perintahNya dengan setia.
Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja dan berkuasa atas segala-galanya.
Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, +
hai pahlawan perkasa yang melaksanakan titahNya *
dan memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*
para panglima yang melakukan kehendakNya.
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, +
di semua wilayah kekuasaanNya; *
pujilah Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
BACAAN
Rm 14:1-23
Rm 14:1
Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
Rm 14:2
Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi
orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
Rm 14:3
Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa
yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah
menerima orang itu.
Rm 14:4
Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia
berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap
berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
Rm 14:5
Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang
lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang
benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
Rm 14:6
Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya
untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap
syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia
juga mengucap syukur kepada Allah.
Rm 14:7
Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya
sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.
Rm 14:8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita
mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Rm 14:9
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia
menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
Rm 14:10
Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah
engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan
Allah.
Rm 14:11
Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan,
semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan
Allah."
Rm 14:12
Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab
tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Rm 14:13
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu
menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
Rm 14:14
Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis
dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah
najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.
Rm 14:15
Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang
engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah
engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati
untuk dia.
Rm 14:16
Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
Rm 14:17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Rm 14:18
Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada
Allah dan dihormati oleh manusia.
Rm 14:19
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera
dan yang berguna untuk saling membangun.
Rm 14:20
Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala
sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain
tersandung!
Rm 14:21
Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang
menjadi batu sandungan untuk saudaramu.
Rm 14:22
Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri
di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam
apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Rm 14:23
Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum,
karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak
berdasarkan iman, adalah dosa.
BACAAN LAIN
De Imitatione –
Mengikuti Jejak Kristus
BAGIAN I – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
PASAL XXI – HAL HATI REMUK REDAM
4. Baiklah kita mengakui bahwa kita tidak pantas menerima
hiburan Tuhan, sebaliknya bahwa kita patut menerima bermacam-macam pencobaan.
Jikalau kita sungguh-sungguh mempunyai hati yang remuk redam, dunia seluruhnya
hanya merupakan kepahitan belaka. Orang yang baik hati akan menginsyafi bahwa
ada cukup alasan untuk bersedih dan mencucurkan air mata. Sebab, baik pada
waktu orang tersebut mawas diri maupun pada saat dia memperhatikan orang lain,
tentulah dia akan mengetahui bahwa tidak seorang pun hidup di dunia ini tanpa
penderitaan. Makin dalam orang tadi mawas diri, makin sedihlah rasanya. Adapun
yang menimbulkan rasa sedih dan menyesal yang selayaknya itu ialah dosa-dosa
dan kekurangan-kekurangan kita, justru dosa-dosa dan kekurangan-kekurangan kita
itulah yang menjerat kita sehingga kita tidak mampu lagi memikirkan hal-hal
surgawi.
DOA PENUTUP
Allah, perlindungan dan harapan kami, tanpa Engkau
tiada suatupun yang baik lagi suci. Limpahilah kami dengan kerahimanMu, supaya
di bawah bimbinganMu kami dapat memanfaatkan ciptaanMu di bumi ini sedemikian
rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi. Demi Yesus Kristus,
PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar