Pekan Biasa
XXVI – O Pekan II
Hari Rabu
Peringatan S.Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38 (39) Doa orang sakit
I
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)
Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Ant. 2 Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
II
Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku
bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku
Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
Ant. 3 Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
Mazmur 51 (52) Melawan penghojat
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau suka akan segala macam omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah
Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
Ydt 8:1a Itupun didengar pula pada waktu
itu oleh Yudit
Ydt 8:10 Maka Yudit mengutus dayangnya yang
mengurus segala miliknya untuk memanggil Habris dan Harmis, orang tua-tua
kotanya.
Ydt 8:11 Setelah mereka datang kepadanya maka Yudit berkata kepada mereka: "Dengarkanlah aku ini, hai pemimpin-pemimpin penduduk Betulia. Memang tidak tepatlah apa yang telah kamu katakan pada hari ini di hadapan rakyat. Kamu telah angkat sumpah demi Allah dan kamu telah mengatakan bahwa kamu akan menyerahkan kota ini kepada musuh-musuhnya, apabila Tuhan dalam hari-hari ini tidak memberikan pertolongan kepada kamu.
Ydt 8:12 Siapa gerangan kamu ini, maka kamu sampai mencobai Allah pada hari ini serta menaruh diri kamu di atas Allah di tengah-tengah anak-anak manusia?
Ydt 8:13 Masakan kamu hendak menguji Tuhan Yang Mahakuasa! Kamu tak pernah mengerti apa-apa.
Ydt 8:14 Sebab lubuk hati manusia saja tak
dapat kamu selami dan pikiran-pikiran sanubarinya tak dapat kamu mengertinya.
Mana boleh kamu mau menyelidiki Allah yang membuat segala-galanya, mengenal
budi-Nya serta memahami pikiran-Nya! Sekali-kali tidak, saudara-saudara!
Janganlah memurkakan Tuhan, Allah kita!
Ydt 8:28 Lalu berkatalah Uzia kepada Yudit: "Semuanya yang kauucapkan itu kaukatakan dengan hati yang baik dan tidak ada seorangpun akan membantah perkataanmu itu.
Ydt 8:29 Sebab bukan baru sekarang ini saja kebijaksanaanmu kentara sekali, tetapi sudah sejak permulaan umur hidupmu seluruh rakyat mengenal pengertianmu, sebagaimana perasaan hatimupun baik pula adanya.
Ydt 8:30 Akan tetapi rakyat sangat kehausan dan kami dipaksa untuk berbuat sebagaimana yang telah kami katakan kepada rakyat dan terpaksa kami mengikat diri kami dengan sumpah yang tidak dapat dibatalkan lagi
Ydt 8:31 Oleh sebab itu berdoalah untuk kami, sebab engkau adalah seorang perempuan yang saleh, niscaya Tuhan akan menurunkan hujan untuk memenuhi sumur-sumur kita. Lalu kita tidak akan merana lagi."
Ydt 8:32 Sahut Yudit kepada mereka: "Dengarkanlah aku ini. Aku hendak melakukan sesuatu yang turun-temurun akan dikisahkan kepada anak-anak bangsa kita.
Ydt 8:33 Kamu hendaklah berdiri di pintu gerbang kota pada malam ini juga. Maka aku hendak keluar bersama dengan dayangku. Dalam hari-hari, yang sehabisnya kamu telah berjanji akan menyerahkan kota ini kepada musuh kita, Tuhan akan mengunjungi Israel dengan perantaraanku.
Ydt 9:1 Akan tetapi Yudit sujud menyembah, menaburi kepalanya dengan abu dan menunjukkan kain kabung yang dipakainya. Tepat pada saat itu dipersembahkan dalam Bait Allah di Yerusalem korban bakaran nyaring, katanya:
Ydt 9:2 "Ya Tuhan, Allah bapaku Simeon yang di tangannya sudah Kautaruh sebilah pedang untuk menghukum orang-orang asing yang telah melepaskan ikat pinggang seorang gadis untuk menodainya, menelanjangi pahanya untuk mempermalukannya serta mencemarkan kandungannya untuk menistakannya. Sebab Engkau telah berfirman: Yang sedemikian itu tidak boleh. Namun oleh orang-orang asing itu dilakukan juga.
Ydt 9:3 Karena itu para pemimpin mereka Kauserahkan untuk dibunuh dan ranjangnya yang malu karena tipu daya mereka berlumuran dengan darah karena teperdaya. Hamba-hamba bersama dengan majikannya dan penguasa bersama dengan takhtanya telah Kauhantam.
Ydt 9:4 Isteri-isteri mereka Kauserahkan untuk dirampas dan anak-anak perempuan mereka Kauserahkan untuk diangkut tertawan dan rampasan mereka menjadi bagian anak-anak kekasih-Mu, yang berkobar-kobar keasyikannya dan yang menganggap keji penodaan orang sedarah serta mohon pertolongan kepada-Mu. Ya Allah, Allahku, dengarkanlah aku ini, seorang janda.
Ydt 9:5 Memang yang dahulu dan yang sekarang Kaulakukan seperti juga apa yang nanti akan terjadi. Engkaupun merencanakan yang sekarang maupun yang akan datang; dan apa yang sudah terjadi Kaurencanakan pula.
Ydt 9:6 Apa yang Kaukehendaki tampil ke muka seraya berkata: Lihatlah, kami ada di sini! Memang segala tindakan-Mu disediakan dan keputusan-Mu dirancangkan sudah.
Ydt 9:7 Sesungguhnya, orang-orang Asyur yang congkak karena bala tentaranya dan tinggi hati karena kuda serta penunggangnya lagi pongah karena pangkal lengan pasukan jalannya, menaruh percaya pada utar-utar dan pendahan, busur dan pengumban, sedangkan tidak mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan yang menghancurkan alat-alat perang.
Ydt 9:8 Tuhan, demikianlah nama-Mu. Dengan kekuasaan-Mu Kaurebahkan kekuatan mereka dan dengan kemurkaan-Mu Kaucampakkan tenaga mereka. Sebab mereka berniat akan mencemarkan Bait Suci-Mu, akan menajiskan kemah peristirahatan nama-Mu yang mulia dan akan mematahkan tanduk mezbah-Mu dengan besi.
Ydt 9:9 Pandanglah kecongkakan mereka dan kirimkanlah kemurkaan-Mu ke atas kepala mereka. Berikanlah kepada tanganku, tangan seorang janda, tenaga untuk melaksanakan rencanaku.
Ydt 9:10 Hantamkanlah dengan akal bibirku baik budak maupun tuannya, baik tuan maupun pelayannya. Hendaklah dengan perantaraan seorang perempuan Kaupatahkan ketinggian hati mereka
Ydt 9:11 Sebab kekuasaan-Mu tidak terletak di dalam jumlah besar dan kekuatan-Mu tidak pula pada orang-orang perkasa. Sebaliknya, Engkau adalah Allah orang yang hina-dina, Penolong orang kecil, Pembantu orang lemah, Pelindung orang yang kehilangan akal dan Penyelamat orang yang tanpa harapan.
Ydt 9:12 Ya, ya! Allah bapaku, Allah pusaka Israel, Penguasa langit dan bumi, Pencipta air, Raja segala makhluk, dengarkanlah doaku.
Ydt 9:13 Berilah, supaya perkataanku dan akalku itu mendatangkan luka-luka dan bilur-bilur kepada mereka yang merencanakan yang pahit-pahit terhadap perjanjian-Mu, terhadap Rumah-Mu yang Suci, puncak bukit Sion dan rumah milik anak-anak-Mu.
Ydt 9:14 Buatlah seluruh umat-Mu dan setiap
suku menjadi insaf, sehingga mereka mengetahui bahwa Engkau adalah Allah, Tuhan
segala kekuatan dan kekuasaan, dan bahwa tiada lainlah yang menjadi perisai
bagi bangsa Israel kecuali Engkau!"
Eusebius Hieronimus Sophronius lahir di Stridon, Dalmatia pada tahun 342. Ayahnya, Eusebius, adalah seorang beriman Kristen yang saleh hidupnya dan dikenal luas sebagai tuan tanah yang kaya raya. Ia mendidik Hieronimus sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan hidup Kristiani dan kebiasaan kerja keras. Ketika Hieronimus berusia 12 tahun, ia mengirimnya ke Roma untuk belajar ilmu hukum dan filsafat. Studinya berjalan lancar, hanya cara hidupnya tidak tertib karena pengaruh kehidupan moral orang Roma yang tidak terpuji pada masa itu. Untunglah bahwa ia lekas sadar dan bertobat dari cara hidupnya yang tidak tertib itu. Pada saat itulah ia meminta dipermandikan oleh Paus Liberius. Rahmat permandian yang diterimanya terus dihayatinya dengan banyak berdoa dan berziarah ke makam para martir dan para Rasul bersama kawan-kawannya. Kehidupan rohaninya terus meningkat, demikian pula cintanya kepada Tuhan dan sesama.
Pada tahun 370, ia berangkat ke kota Aquileia dan tinggal di sana: beberapa lama untuk mendapat bimbingan dari Valerianus, seorang Uskup yang saleh. Dari sana ia pindah ke kota Antiokia, dan menjalani hidup bertapa di padang gurun Chalcis, di luar kota Antiokia. Empat tahun lamanya ia hidup di dalam kesunyian padang gurun untuk belajar dan meningkatkan hidup rohaninya dengan doa dan puasa. Di bawah bimbingan seorang rabbi, ia belajar bahasa Yunani dan Ibrani.
Berkat
kemajuan hidup rohaninya yang besar, ia dianggap layak untuk ditahbiskan
menjadi imam. Peristiwa itu terjadi di Antiokia pada tahun 379. Setelah menjadi
imam, Hieronimus pergi ke Konstantinopel karena tertarik pada cara hidup Santo
Gregorius dari Nazianza. Ia memperoleh banyak pengalaman dari Gregorius bagi
peningkatan hidupnya. Hieronimus kemudian berangkat ke Roma dan di sana ia
menjadi sekretaris pribadi Sri Paus Damasus (366-384). Karena pengetahuannya
yang luas dan mendalam tentang Kitab Suci dan kecakapannya dalam bahasa Latin,
Yunani dan Ibrani, Hieronimus ditugaskan oleh Paus Damasus untuk membuat
terjemahan baru atas seluruh isi Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani ke dalam
bahasa Latin. Untuk menunaikan tugas suci itu, ia pindah ke Betlehem, tempat
kelahiran Yesus. Ia tinggal di sana selama 30 tahun untuk bekerja, belajar dan
bersemadi. Perjanjian Lama diterjemahkannya dari bahasa Ibrani dan Aramik ke
dalam bahasa Latin, sedangkan Perjanjian Baru diterjemahkannya dari bahasa
Yunani ke dalam bahasa Latin. Hasil terjemahannya sangat baik dan disukai
banyak orang. Oleh karena itu terjemahannya disebut Vulgata, yang berarti
Populer, dan sampai kini masih dianggap sebagai terjemahan yang resmi dan sah
oleh Gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar