Jumat, 20 September 2024

Ibadat Bacaan: Jumat, 20 September 2024

Jumat, 20 September 2024

Pekan Biasa XXIV – O Pekan IV

Pw. S.Andreas Kim Tae Gon, Im dan Paulus Chong Hasang, dkkMrt (M)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Kawan sekalian mari melambungkan

Nyanyian pujian untuk memulyakan

Angkatan pahlawan yang tak terkalahkan

Rela mati demi Tuhan.


Mereka dihina dibenci dunia

Akhirnya disiksa hingga tak bernyawa

Namun sesungguhnya mereka berjaya

Hidup mulya selamanya.


Sungguh mengagumkan semangat pahlawan

Yang tak tergoncangkan di tengah siksaan

Di mana gerangan sumber ketabahan

Jika bukan dalam Tuhan?


Terpujilah Bapa Allah mahaesa

Terpujilah Putra penebus dunia

Yang mengutus RohNya di tengah Gereja

Untuk selama-lamanya. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

Antifon 1

Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.

 

Mazmur 54 (55), 2-15, 17-24 Melawan sahabat yang tidak setia

Yesus sangat takut dan gentar (Mrk 14,33)

                  I

Ya Allah, dengarkanlah doaku,*

Jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku.

 

Perhatikan dan kabulkanlah doaku, *

Aku mengembara dan menangis.

 

Aku cemas karena teriakan musuh, *

Karena aniaya orang berdosa.

 

Sebab mereka menimpakan celaka kepadaku, *

Dan dengan geramnya memusuhi aku.

 

Hatiku gelisah di dalam dadaku,*

Kengerian maut mendatangi aku.

 

Aku ketakutan dan gemetar, *

Perasaan seram meliputi aku.

 

Kataku:”Siapa kiranya memberi aku sayap seperti merpati,*

Supaya aku terbang dan mencari tempat yang tenang.

 

Aku ingin lari jauh-jauh*

Dan tinggal di padang gurun.

 

Aku akan mencari tempat perlindungan *

Terhadap angin ribut dan badai.”

 

Cerai beraikan musuh, ya Tuhan, kacaukanlah bahasa mereka, *

Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di kota.

 

Siang malam mereka mengelilingi kota di atas temboknya,*

Di dalam kota ada kelaliman dan bencana

 

Kebinasaan merajalela dalam kota,*

Lapangannya penuh penindasan dan tipu daya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.

 

Antifon 2

Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.

                  II

Andaikata seorang musuh yang mencela aku, *

masih dapat kuterima.

 

Andaikata seorang lawan yang menentang aku,*

aku masih dapat menyembunyikan diri.

 

Tetapi engkau, orang yang akrab dengan daku,*

sahabat dan orang kepercayaanku;

 

dengan dikau aku bergaul mesra,*

bersama engkau aku masuk bait Allah di tengah-tengah orang banyak.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.

 

Antifon 3

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,  maka Ia akan melindungi Engkau.

                  III

Aku tetap berseru kepada Allah, *

Tuhan akan menyelamatkan daku.

 

Waktu malam, pagi dan siang aku menangis dengan cemas, *

dan Tuhan mendengarkan jeritanku.

 

Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh, *

sebab banyaklah mereka yang melawan daku.

 

Allah mendengarkan doaku dan merendahkan mereka, *

Dialah hakim sejak sediakala,

 

Sebab mereka tak dapat diperbaiki *

dan tidak mau takut akan Allah.

 

Orang itu mengepalkan tangannya melawan sahabat *

dan melanggar perjanjiannya.

 

Mulutnya licin melebihi mentega, *

tetapi hatinya merancangkan perang.

 

Kata-katanya lembut melebihi minyak,*

tetapi sebenarnya bagaikan pedang terhunus.

 

Serahkanlah nasibmu  kepada Tuhan, maka Ia melindungi engkau,*

orang benar tidak dibiarkanNya goyah.

 

Tetapi orang-orang jahat *

Kaujerumuskan ke alam maut, ya Allah.

 

Para penumpah darah dan penipu †

takkan mencapai setengah umur hidupnya,*

tetapi aku ini percaya kepadaMu, ya Tuhan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,  maka Ia akan melindungi Engkau.

 

Ant. 3

Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya


BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Bar 1:14-2:5;3:1-8

Bar 1:14 Hendaklah membacakan kitab yang kami kirim ini, untuk diumumkan di dalam Rumah Tuhan pada hari raya dan pada hari-hari perhimpunan.


Bar 1:15 Katakanlah sebagai berikut. Keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan malu muka pada kami, sebagaimana halnya hari ini, yaitu: pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem,


Bar 1:16 pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami.


Bar 1:17 Memang kami telah berdosa kepada Tuhan.


Bar 1:18 Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami.


Bar 1:19 Semenjak hari Tuhan membawa nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir hingga dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya Tuhan telah kami alpakan karena tidak mendengarkan suara-Nya.


Bar 1:20 Dari sebab itu maka melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir untuk dianugerahkan-Nya kepada kami suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya, sebagaimana halnya hari ini.


Bar 1:21 Tetapi kami tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, sesuai dengan firman para nabi yang telah Tuhan utus kepada kami.


Bar 1:22 Bahkan kami telah pergi berbakti kepada allah lain, masing-masing menurut angan-angan hati jahatnya, dan kami melakukan apa yang durjana dalam pandangan Tuhan, Allah kami.


Bar 2:1 Dari sebab itu maka Tuhan memenuhi firman yang telah difirmankan-Nya melawan kami dan melawan para hakim kami yang telah menghakimi Israel, dan melawan segala raja dan pemimpin kami serta melawan semua orang Israel dan Yehuda.


Bar 2:2 Di bawah kolong langit belum pernah terjadi seperti yang terjadi di Yerusalem sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat Musa:


Bar 2:3 kami masing-masing sampai makan daging anak-anak kami sendiri.


Bar 2:4 Tuhan telah membuat mereka semua menjadi takluk kepada segala kerajaan di sekeliling kami, sehingga menjadi ternista dan lengang di antara sekalian bangsa sekeliling, di mana mereka telah dicerai-beraikan oleh Tuhan.


Bar 2:5 Mereka menjadi bawahan dan bukan atasan, oleh karena kami telah berdosa kepada Tuhan, Allah kami, dengan tidak mendengarkan suara-Nya.


Bar 3:1 Ya Tuhan Yang Mahakuasa, Allah Israel, dengan jiwa yang kesesakan dan roh terlantar aku menjerit kepada-Mu.


Bar 3:2 Dengarlah, ya Tuhan, dan kasihanilah. Memang kami telah berdosa kepada-Mu.


Bar 3:3 Engkau bertakhta kekal, sedangkan kami jatuh binasa terus-menerus.


Bar 3:4 Tuhan Yang Mahakuasa, Allah Israel, dengarkanlah doa dari orang yang nyaris mati di Israel dan doa dari anak-anak orang yang telah berdosa kepada-Mu dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka. Oleh karena itulah maka bencana-bencana melekat pada diri kami.


Bar 3:5 Jangan ingat kepada kefasikan nenek moyang kami, tetapi sudilah kiranya pada saat ini juga ingat kepada tangan-Mu dan nama-Mu sendiri.


Bar 3:6 Oleh karena Engkaulah Tuhan, Allah kami, maka kami hendak memuji Engkau, ya Tuhan.


Bar 3:7 Sebab ketakutan kepada-Mu telah Kautaruh di dalam hati kami, supaya nama-Mu kami serukan. Kamipun akan memuji Engkau di dalam pembuangan kami, oleh karena kami telah menjauhkan dari hati kami segala kefasikan nenek moyang kami yang telah berdosa kepada-Mu.


Bar 3:8 Lihatlah sekarang ini kami di dalam pembuangan kami, di mana kami telah Kauceraiberaikan menjadi orang ternista, terlaknat dan terhukum, setimpal dengan segenap kefasikan nenek moyang kami yang telah berpaling dari Tuhan, Allah kami.

 

BACAAN LAIN

Sumber Wikipedia

Andreas Kim Taegon (김대건 안드레아) adalah imam Katolik keturunan Korea pertama. Di akhir abad ke-18, agama Katolik Roma di Korea mulai "secara sangat perlahan mengakar",dan diperkenalkan oleh para umat awam. Baru pada tahun 1836 Korea menerima kedatangan para misionaris yang ditahbiskan (yakni para anggota Komunitas Misi Luar Negeri Paris - Paris Foreign Mission Society), di mana para misionaris ini mendapati bahwa orang-orang Korea telah memeluk agama Katolik.

 

Terlahir di tengah keluarga terpandang masyarakat Korea saat itu (yangban), orang tua Kim Taegon berubah memeluk agama Katolik dan ayahnya kemudian dihukum mati karena menjadi Kristiani - suatu tindakan terlarang di Korea yang sangat kental Konfusianisme-nya saat itu. Kim Taegon belajar di sebuah seminari di Makau dan ditahbiskan menjadi seorang imam di Shanghai setelah enam tahun. Ia kemudian kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti Joseon, agama Kristiani ditindas keras dan banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka. Kim Taegon adalah salah satu dari beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati selama masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata terakhirnya adalah:

 

"ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya."

 

DOA PENUTUP

Kami mohon, ya Tuhan, semoga doa martir-martirMu santo Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang, dkk membuat Engkau berkenan melihat kami dan menguatkan kami untuk mengakui kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar