Rabu, 20 Maret 2024

Ibadat Bacaan: Rabu, 20 Maret 2024

Rabu, 20 Maret 2024

PEKAN V PRAPASKAH – O PEKAN I

HARI BIASA PEKAN V PRAPASKAH (U)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

MADAH

Kinilah waktu yang tepat

Untuk menerima rahmat

Asalkan kita bertobat

Dengan kebulatan tekad.

 

Hati kita yang terluka

Tertindih timbunan dosa

Mengharapkan pengampunan

Hasil karya Kristus Tuhan

 

Marilah kita semua

Menyiapkan Paska raya

Dengan tekun berusaha

Menjadi abdi sesama

 

Ya Tritunggal maha suci

Trimalah pujian kami

Yang kami lambungkan ini

Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.

 

Mazmur 17 (18), 2-30 Syukur atas keselamatan dan kemenangan

Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dashyat (Why 11,13)

                        I

Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †

Tuhanlah pelindung dan pembelaku,*

Allahku yang menyelamatkan daku.

 

Tuhanlah gunung pengungsianku, †

perisai dan senjataku,*

bentengku, sangat terpuji.

 

Aku berseru kepada Tuhan, *

dan aku diselamatkan dari musuhku.

 

Maut mengancam aku bagaikan gelora ombak,*

malapetaka menyerbu aku bagaikan banjir.

 

Jerat pratala meliliti aku,*

perangkap neraka menganga di hadapanku.

 

Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*

aku mengaduh-aduh kepada Allahku.

 

Dari istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*

dan teriakku sampai ke telingaNya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.

 

Antifon 2

Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku

                        II

Bumi bergetar dan goyah, †

goncanglah alas gunung-gemunung,*

digoncangkan amarah Tuhan.

 

Tuhan menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †

bagaikan api yang menghanguskan,*

bagaikan bara yang berpijar-pijar.

 

Ia membungkukkan langit dan turun,*

kakiNya beralaskan awan kelam.

 

Ia menunggangi garuda dan terbang,*

melayang-layang dengan sayap terbentang.

 

Ia berselubungkan kegelapan,*

bersembunyi dalam mendung yang menghitam.

 

Ia menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *

dan menghujankan es berkepal-kepal.

 

Tuhan mengguntur di langit,*

yang mahatinggi memperdengarkan suaraNya.

 

Ia mengasah panah dan melepaskannya,

Ia melemparkan tombakNya bertubi-tubi

 

Maka terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, †

di hadapan gertak ancamanMu, ya Tuhan, *

di hadapan semburan nafasMu.

 

Ia mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*

Ia menarik aku dari air yang dalam.

 

Ia membebaskan  daku dari musuh yang perkasa,*

dari musuh yang kuat melebihi aku.

 

Tuhan mendampingi aku pada hari kematianku,*

Ia menjadi sandaranku.

 

Ia mengantar aku ke luar dari alam maut,*

Ia menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku

 

Antifon 3

Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku

                        III

Tuhan mengganjar aku karena aku jujur, *

Ia membalas aku sebab hidupku murni.

 

Sebab aku tetap melakukan kehendak Tuhan *

dan tidak berbuat jahat di hadapan Allahku.

 

Sebab segala hukumNya kuperhatikan,*

dan kehendakNya tidak kuabaikan.

 

Aku selalu terbuka terhadap Tuhan *

dan berusaha menghindarkan kesalahan.

 

Dan Tuhan mengganjar aku sebab aku jujur,*

sebab hidupku murni di hadapanNya.

 

Engkau setia terhadap orang yang setia *

dan terbuka terhadap orang yang terbuka.

 

Engkau tulus terhadap orang yang ikhlas,*

tetapi cerdik terhadap orang yang licik.

 

Engkau menyelamatkan orang yang rendah hati *

dan menundukkan orang yang sombong.

 

Sungguh, Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *

Allahku, Engkau menerangi kegelapanku.

 

Berkat bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*

bersama dengan Allahku aku melompati benteng.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Bil 16:1-11,16-24,28-35

Bil 16:1      Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang

 

Bil 16:2      untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.

 

Bil 16:3      Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

 

Bil 16:4      Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.

 

Bil 16:5      Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.

 

Bil 16:6      Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya,

 

Bil 16:7      bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"

 

Bil 16:8      Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!

 

Bil 16:9      Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,

 

Bil 16:10    dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

 

Bil 16:11    Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

 

Bil 16:16    Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, pada esok hari.

 

Bil 16:17    Baiklah kamu masing-masing membawa perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, dua ratus lima puluh perbaraan; juga engkau ini dan Harun masing-masing harus membawa perbaraannya."

 

Bil 16:18    Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.

 

Bil 16:19    Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu.

 

Bil 16:20    Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:

 

Bil 16:21    "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata."

 

Bil 16:22    Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?"

 

Bil 16:23    Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

 

Bil 16:24    "Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram."

 

Bil 16:28    Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri:

 

Bil 16:29    jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN.

 

Bil 16:30    Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN."

 

Bil 16:31    Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,

 

Bil 16:32    dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.

 

Bil 16:33    Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.

 

Bil 16:34    Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!"

 

Bil 16:35    Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.


BACAAN LAIN

RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS, J.LOVE

36. PERSIAPAN PENYALIBAN

Yesus dihempaskan dan diukur pada salib lalu dijebloskan ke dalam gua


Yesus masih terjatuh lagi keempat, kelima dan keenam dalam perjalanan. Ia jatuh ketujuh kalinya saat tiba di Kalvari. Mereka kemudian menyeretNya dengan tali yang terikat di pinggangNya dan memaksaNya berdiri. Setelah itu, Yesus yang sudah amat kepayahan dan tak mampu berdiri tegak, dihempaskan dengan bengis ke atas salib untuk diukur. Setelah selesai, mereka menggiringNya ke sebuah gua dan mendorongNya dengan kasar sehingga Yesus jatuh membentur lantai batu yang kasar. Jika bukan karena pertolongan surgawi maka kedua kaki Yesus telah patah karena kerasnya dorongan itu.


Mereka mempersiapkan “tahta penghinaan” untuk Yesus dengan cermat sekaligus memperlakukan Yesus dengan brutal. Seringkali kita juga mempersiapkan tahta penghinaan Yesus dengan seksama, yakni: ketika kita melakukan segala upaya dan pekerjaan duniawi dengan sepenuh hati di atas kepentingan kerajaan Allah. Ketika kita menghabiskan waktu untuk pekerjaan duniawi kita dan mengesampingkan pekerjaan surgawi kta. Mari kita renungkan, berapa jam dalam sehari kita berdoa, membaca kitab suci, dan berbuat kasih? Dan berapa lama kita melakukan pekerjaan duniawi kita dalam sehari? Apakah kita mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan kita? Ataukah kita mendorongNya ke dalam gua saat kita sibuk dengan urusan duniawi kita?

 

DOA PENUTUP

Allah maha penyayang, Engkaulah yang membangkitkan semangat tobat dalam hati kami. Dengarkanlah permohonan kami dan terangilah hati anak-anakMu, supaya kami Kaukuduskan karena usaha tobat kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar