Minggu, 18 Februari 2024

Ibadat Bacaan: Minggu, 18 Februari 2024

Minggu, 18 Februari 2024

Pekan I Prapaskah – O Pekan I

Hari Minggu Prapaskah I (U)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

MADAH

Marilah menyongsong Paska

Dengan pantang dan puasa

Menurut teladan Tuhan

Dan adat umat beriman.

 

Makanan dan minuman

Hiburan dan percakapan

Hendaknya kita batasi

Agar lahir batin murni.

 

Kita menjaga pikiran

Agar tak berkeliaran

Jangan sampai kena jerat

Tertipu musuh yang jahat

 

Kami mohon pada Tuhan

S’moga masa persiapan

Yang kami langsungkan ini

Kaulimpahi rahmat suci. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Pohon kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan

 

Mazmur 1 Dua jalan kehidupan manusia

Berbahagialah orang yang berharap pada salib dan turun ke air pembaptisan (penulis abad 2)

 

Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat orang berdosa, +

tidak menempuh jalan orang sesat *

dan tidak bergaul dengan kaum pencemooh;

 

Tetapi yang suka akan hukum Tuhan *

dan mendaraskannya siang dan malam.

 

Ia bagaikan pohon di tepi aliran sungai,*

yang menghasilkan buah pada musimnya.

 

Daunnya tidak pernah layu,*

barang apa yang dihasilkannya bermutu.

 

Sebaliknya orang berdosa,*

mereka bagaikan sekam yang dihamburkan angin.

 

Sungguh, orang berdosa takkan bertahan dalam pengadilan,*

orang tersesat takkan bertahan dalam himpunan orang jujur.

 

Sebab Tuhan menjamin hidup orang jujur,*

tetapi hidup orang berdosa menuju kebinasaan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Pohon kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan

 

Antifon 2

Aku telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion

 

Mazmur 2 Almasih, raja dan pemenang

Sesungguhnya mereka telah berkumpul melawan Yesus, hambaMu yang kudus yang Kauurapi (Kis 4,27)

 

Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*

mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya?

 

Para raja bumi bersiap-siap,*

para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang diurapiNya:

 

“Marilah kita patahkan belenggunya,*

marilah kita gulingkan penjajahannya!”

 

Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*

Tuhan mengolok-olok mereka.

 

Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*

dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.

 

Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*

di Sion, gunungNya yang kudus.

 

Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*

Tuhan bersabda kepadaku:

 

“Engkaulah puteraKu,*

pada hari ini Aku menjadi Bapamu.

 

Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan,+

para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*

dan seluruh bumi akan kaukuasai.

 

Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*

meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”

 

Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*

awaslah, hai para panglima!

 

Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*

berbaktilah kepadaNya dengan gentar!

 

Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*

sebab mudah sekali amarahNya menyala.

 

Berbahagialah semua orang *

yang berlindung pada Tuhan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Aku telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion

 

Antifon 3

Engkaulah Tuhanku seumur hidup, Engkau membesarkan hatiku.

 

Mazmur 3 Tuhanlah pelindungku

Ia membaringkan diri, lalu tertidur dan kemudian bangkit, sebab Tuhan melindungi Dia (S.Ireneus)

 

Ya Tuhan, betapa banyaknya musuhku,*

betapa banyak yang bangkit melawan daku!

 

Betapa banyak yang mengincar hidupku: *

‘Tak mungkin Allah menyelamatkan dia!”

 

Namun Engkau, ya Allah, Engkaulah Tuhanku seumur hidupku, *

Allahku yang mulia, Engkau membesarkan hatiku.

 

Bila aku beseru kepada Tuhan dengan suara nyaring, *

Ia menjawab aku dari gunungNya yang kudus.

 

Bila aku membaringkan diri untuk tidur,*

pastilah aku bangun lagi, sebab Tuhan melindungi aku.

 

Aku tidak takut akan serangan musuh *

yang dilancarkan melawan daku dari segenap penjuru.

 

Bangkitlah Tuhan! Tolong, tolong, ya Allahku! +

Pukullah rahang musuhku,*

patahkanlah gigi mereka!

 

Ya Tuhan, selamatkanlah aku,*

dan berkatilah umatMu!

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Engkaulah Tuhanku seumur hidup. Engkau membesarkan hatiku

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Kel 5:1-6:1

Kel 5:1       Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."

 

Kel 5:2       Tetapi Firaun berkata: "Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi."

 

Kel 5:3       Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."

 

Kel 5:4       Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: "Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!"

 

Kel 5:5       Lagi kata Firaun: "Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!"

 

Kel 5:6       Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri:

 

Kel 5:7       "Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami,

 

Kel 5:8       tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami.

 

Kel 5:9       Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."

 

Kel 5:10     Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: "Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu.

 

Kel 5:11     Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikitpun tidak boleh kurang."

 

Kel 5:12     Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami.

 

Kel 5:13     Dan pengerah-pengerah itu mendesak mereka dengan berkata: "Selesaikan pekerjaanmu, yaitu tugas sehari, seperti pada waktu ada jerami."

 

Kel 5:14     Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel, yang mereka angkat, sambil bertanya: "Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan jumlah batu bata yang harus kamu buat seperti kemarin?"

 

Kel 5:15     Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: "Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini?

 

Kel 5:16     Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah."

 

Kel 5:17     Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!

 

Kel 5:18     Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan."

 

Kel 5:19     Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."

 

Kel 5:20     Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka,

 

Kel 5:21     lalu mereka berkata kepada keduanya: "Kiranya TUHAN memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami."

 

Kel 5:22     Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?

 

Kel 5:23     Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali."

 

Kel 6:1       (5-24) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."

 

BACAAN LAIN

Renungan Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus

J.Love


5. Silih demi orang-orang durhaka


Yesus bergumul keras antara cinta dan keenggananNya menyilih para durhaka


Kedurhakaan dan kebinasaan umat kristiani dari segala jaman diperlihatkan kepada Yesus. Tampak olehNya, umat yang begitu dicintaiNya, yang dikuduskan dengan darahNya, justru berlari kepada setan yang mencekik dan menyeret mereka. Yesus amat berdukacita dan timbullah pergumulan hebat di dalam batinNya, antara cinta dan keengganan untuk menanggung sengsara dahsyat demi umat yang begitu durhaka dan tak tahu berterima kasih. Butir-butir darah pun menetes ke tanah.


Perpecahan, bidaah, kesombongan, ketidaktaatan, kemunafikan, kemurkaan, kerakusan dan sederet dosa lain yang tak terbilang banyaknya terus menerus dilakukan oleh umat kristiani di segala jaman. GerejaNya, mempelaiNya yang terkasih justru mendurhaka terhadapNya. Mungkinkah kita juga termasuk di dalam gerombolan umat durhaka ini? Kita yang bersikap suam-suam kuku, yang tak peduli pada Tuhan dan gereja, yang tidak mencintai sesama apalagi musuh, yang hanya sibuk mengejar kepentingan pribadi dan tak pernah mau peduli pada keinginan Tuhan. Berapa jauhkan kita telah mendurhaka terhadap Tuhan dengan segala ketidakpedulian dan keegoisan kita?


Madah ‘Allah Tuhan Kami’ ditiadakan, selama Masa Prapaskah (lih. Buku Brevir hal XX)

 

DOA PENUTUP

Allah mahakuasa, dengan menjalani masa Prapaska ini, kami berusaha memahami misteri Kristus dengan lebih baik. Semoga kami layak hidup bersama Dia kelak. Sebab Dialah, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar