Senin, 27 Maret 2023
Pekan V Prapaskah – O Pekan I
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Mazmur 6 Orang susah mohon belaskasihan Tuhan
Sekarang hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku lemah,*
sembuhkanlah aku sebab aku merana.
Semangatku patah sama sekali,*
masih berapa lamakah, ya Tuhanku?
Kembalilah, ya Tuhan, bebaskanlah aku, *
selamatkanlah aku demi kasih setiaMu!
Sebab di alam maut tak seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah yang memuji Engkau di seberang kubur?
Aku lesu karena merintih-rintih, †
setiap malam tangisku membasahi tempat tidurku,*
air mataku mencucuri ranjangku.
Mataku pudar karena sedih,*
hatiku lisut karena pedih kesepian.
Enyahlah dari padaku, hai kamu kaum jahat,*
sebab Tuhan mendengarkan jeritan tangisku.
Tuhan mendengarkan doaku,*
Tuhan meluluskan permohonanku.
Biarlah semua musuhku diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah mereka disingkirkan ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Antifon 2
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Mazmur 9A (9) Syukur atas kemenangan
Ia akan kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati
I
Ya Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak mewartakan karyaMu yang agung.
Aku hendak bersukacita dan bergembira karena Engkau,*
hendak memuji namaMu, ya Allah yang mahatinggi,
Bila musuhku terpukul mundur,*
dijatuhkan oleh murkaMu.
Semoga Engkau membela perkara dan hakku,*
tampillah, bertindaklah sebagai hakim yang adil.
Hardiklah para bangsa, hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah nama mereka untuk selama-lamanya.
Biar binasa para musuh, hancur selama-lamanya,†
biar dikikis habis-habis dewa mereka,*
lenyap dari ingatan manusia!
Tetapi Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya,*
Ia bertakhta untuk menjatuhkan keputusan.
Tuhanlah yang menghakimi dunia dengan adil.*
mengadili para bangsa dengan jujur.
Tuhanlah pelindung bagi orang tertindas,*
pelindung pada waktu kesesakan.
Semoga semua yang menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab Engkau tidak meninggalkan mereka yang mencari Engkau.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Antifon 3
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
II
Bermazmurlah bagi Tuhan yang merajai Sion,*
wartakanlah karyaNya yang agung di antara para bangsa.
Sebab Ia memperhatikan orang yang berkabung, †
Ia menaruh minat kepada ratap tangis mereka,*
Ia tidak lupa akan jeritan orang yang tertindas.
Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
lihatlah sengsara yang ditimpakan musuh kepadaku.
Tariklah aku dari ambang maut †
agar aku mewartakan pujianMu di ambang kota Sion *
dan bergembira atas kemenanganMu.
Biar para bangsa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar kakinya terjerat dalam jaring yang mereka pasang.
Semoga Tuhan termasyhur karena keputusanNya,*
tapi orang jahat biar terpelanting oleh perbuatannya sendiri.
Biar orang berdosa terjerumus ke alam maut,*
biar musna semua bangsa yang tidak menghiraukan Allah.
Sebab bukan untuk selamanya orang miskin dilupakan,*
bukan untuk selamanya orang yang sengsara terlantar.
Bangkitlah, ya Tuhan jangan sampai manusia menjadi sombong,*
biarlah para bangsa diadili di hadapanMu.
Ya Tuhan, kendalikanlah mereka,*
biar mereka mengakui bahwa mereka manusia belaka.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Ibr 11:1-19
Ibr 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibr 11:2 Sebab oleh imanlah telah diberikan
kesaksian kepada nenek moyang kita.
Ibr 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam
semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah
terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Ibr 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan
kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia
memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan
persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Ibr 11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia
tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah
mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia
berkenan kepada Allah.
Ibr 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang
berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus
percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia.
Ibr 11:7 Karena iman, maka Nuh- dengan petunjuk
Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan- dengan taat mempersiapkan bahtera
untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia
ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Ibr 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia
dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik
pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Ibr 11:9 Karena iman ia diam di tanah yang
dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah
dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
Ibr 11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang
mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Ibr 11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh
kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia
menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
Ibr 11:12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang,
malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang
di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Ibr 11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati
sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang
hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui,
bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Ibr 11:14 Sebab mereka yang berkata demikian
menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
Ibr 11:15 Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka
ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup
mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
Ibr 11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air
yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu
disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Ibr 11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia
dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela
mempersembahkan anaknya yang tunggal,
Ibr 11:18 walaupun kepadanya telah dikatakan:
"Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."
Ibr 11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa
membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia
seakan-akan telah menerimanya kembali.
BACAAN LAIN
RENUNGAN KISAH
SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS
J. LOVE
31. JATUH
PERTAMA KALI
Yesus jatuh menghantam
batu besar sementara salib jatuh disampingNya.
Yesus digiring ditengah cemooh massa yang melempariNya dengan lumpur, kotoran dan kerikil tajam. Dalam kondisi yang lemah, tidak heran jika Yesus terjatuh. “Orang-orang itu membangkitkanKu dengan cara yang paling brutal. Seorang mencengkeram lenganKu, yang lain menarik jubahKu yang telah lengket pada luka-lukaKu, sehingga luka-luka terkoyak lagi. Yang satu merenggut leherKu, yang lain menjambak rambutKu, lainnya lagi melancarkan pukulan-pukulan mereka dan bahkan tendangan-tendangan mereka yang kuat ke sekujur TubuhKu.” Tidak cukup sampai di situ, mereka kembali menancapkan mahkota duri yang sempat dilepas manakala Yesus mengenakan pakaianNya.
Inilah silih sendiri atas setiap dosa pertama yang kita perbuat dalam setiap jenisnya. Namun yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana derita yang dialami Yesus saat mereka membangkitkanNya. Inilah silih atas keengganan kita untuk bangkit dari keterpurukan dosa kita. Seringkali kita berdalih bahwa tak ada kemampuan untuk bangkit dari dosa tersebut dan dengan nyaman kita terus berkubang di dalamnya, tanpa mau menyadari bahwa Yesus amat menderita karenanya. Ah, betapa kita terus berperan dalam menyiksa Yesus!.
DOA PENUTUP
Ya Tuhan, demi cintaMu yang agung kami Kauperkaya dengan pelbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa kepada hidup baru dan menjadi layak untuk kerajaan surga. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar