Rabu, 29 Maret 2023
PEKAN V PRAPASKAH – O PEKAN I
HARI BIASA PEKAN V PRAPASKAH (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Mazmur 17 (18), 2-30 Syukur atas keselamatan dan kemenangan
Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dashyat (Why 11,13)
I
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang menyelamatkan daku.
Tuhanlah gunung pengungsianku, †
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat terpuji.
Aku berseru kepada Tuhan, *
dan aku diselamatkan dari musuhku.
Maut mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti aku,*
perangkap neraka menganga di hadapanku.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Antifon 2
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
II
Bumi bergetar dan goyah, †
goncanglah alas gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah Tuhan.
Tuhan menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api yang menghanguskan,*
bagaikan bara yang berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya beralaskan awan kelam.
Ia menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang dengan sayap terbentang.
Ia berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi dalam mendung yang menghitam.
Ia menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di langit,*
yang mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan semburan nafasMu.
Ia mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik aku dari air yang dalam.
Ia membebaskan daku dari musuh yang perkasa,*
dari musuh yang kuat melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Antifon 3
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
III
Tuhan mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas aku sebab hidupku murni.
Sebab aku tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia terhadap orang yang setia *
dan terbuka terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan menundukkan orang yang sombong.
Sungguh, Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku, Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Ibr 11:32-40
Ibr 11:32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab
aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon,
Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
Ibr 11:33 yang karena iman telah menaklukkan
kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan,
menutup mulut singa-singa,
Ibr 11:34 memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah
luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi
kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.
Ibr 11:35 Ibu-ibu telah menerima kembali
orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain
membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka
beroleh kebangkitan yang lebih baik.
Ibr 11:36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang
dibelenggu dan dipenjarakan.
Ibr 11:37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan
pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing
sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
Ibr 11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka
mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah
gunung.
Ibr 11:39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang
dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu
kesaksian yang baik.
Ibr 11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang
lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
BACAAN LAIN
RENUNGAN KISAH
SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS
J. LOVE
33. SIMON KIRENE
Yesus jatuh lagi
sehingga Simon Kirene dipaksa memanggul sebagian salib.
Beban salib yang berat dan
kondisi Yesus yang sudah terluka parah membuatNya terjatuh lagi untuk ketiga
kalinya. Khawatir jika Yesus tidak dapat mencapai Kalvari dalam keadaan hidup,
mereka memaksa Simon Kirene yang kebetulan lewat untuk memanggul sebagian salib
Yesus. Simon awalnya menolak dan amat marah, meski ia terpaksa taat. Namun,
hati Simon luluh tatkala Yesus menatapnya dengan tatapan surgawi yang begitu
lemah lembut. Salib dipanggul berdua. Yesus berjalan di depan sementara Simon
dibelakangNya.
Simon mewakili karakter orang yang mengikuti Yesus dengan separuh hati. Simon membantu memanggul salib Yesus, namun hanya sebagian. Inilah jiwa-jiwa yang egois dan selalu memikirkan kenyamanan dan kepentingan dirinya sendiri sekalipun mereka mengikut Tuhan. Mereka terlihat sebagai orang saleh dan penuh belas kasih namun mereka masih terikat dengan perkara dan kenikmatan duniawi. Mereka tidak sepenuh hati memanggul salib dan mengikut Yesus. Mungkin, kita termasuk di antara mereka ini, yang kerap menghitung untung rugi dalam mengikuti Yesus, dan ketika penderitaan datang, kita selalu berkeluh kesah dan ingin melemparkan salib itu secepatnya.
DOA PENUTUP
Allah maha penyayang, Engkaulah yang membangkitkan semangat tobat dalam hati kami. Dengarkanlah permohonan kami dan terangilah hati anak-anakMu, supaya kami Kaukuduskan karena usaha tobat kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar