Kamis, 23 Februari 2023
O Pekan IV
Hari Kamis sesudah Rabu Abu (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Leluhur kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu.
Mazmur 43 (44) Bencana umat Allah
Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita. (Rom 8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur kami.
Tentang karya agung yang Kaulakukan pada zaman mereka,*
yang Kaukerjakan dahulu kala dengan tanganMu
Untuk menanam umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kaucerai-beraikan mereka, supaya umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami.*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi kemenangan
Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan kami
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Leluhur kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu.
Antifon 2
Tuhan tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
II
Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami
Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan *
dan mencerai-beraikan kami di antara para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan menganggap kami tak bernilai
Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga,*
ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami.
Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,*
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
Antifon 3
Bangunlah , ya Tuhan, janganlah marah terus menerus
III
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa lain;
Masakan Allah tidak mengetahuinya?*
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai domba sembelihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami? *
Bangunlah, janganlah marah terus-menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami?*
Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*
Tubuh kami tertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskanlah kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Bangunlah , ya Tuhan, janganlah marah terus menerus
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Ul 1:1, 6-18
Ul 1:1 Inilah perkataan-perkataan yang
diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang
gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban,
Hazerot dan Di-Zahab.
Ul 1:6 "TUHAN, Allah kita, telah
berfirman kepada kita di Horeb, demikian: Telah cukup lama kamu tinggal di
gunung ini.
Ul 1:7 Majulah, berangkatlah, pergilah ke
pegunungan orang Amori dan kepada semua tetangga mereka di Araba-Yordan, di
Pegunungan, di Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni
negeri orang Kanaan, dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu.
Ul 1:8 Ketahuilah, Aku telah menyerahkan
negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan
sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk
memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya."
Ul 1:9 "Pada waktu itu aku berkata
kepadamu, demikian: Seorang diri aku tidak dapat memikul tanggung jawab atas
kamu.
Ul 1:10 TUHAN, Allahmu, telah membuat kamu banyak
dan sesungguhnya, sekarang kamu sudah seperti bintang-bintang di langit
banyaknya.
Ul 1:11 TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya
menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti
yang dijanjikan-Nya kepadamu.
Ul 1:12 Tetapi bagaimana seorang diri aku dapat
memikul tanggung jawab atas kesusahanmu, atas bebanmu dan perkaramu?
Ul 1:13 Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang
yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka
menjadi kepala atas kamu.
Ul 1:14 Lalu kamu menjawab aku: Memang baik apa
yang kauanjurkan untuk dilakukan itu.
Ul 1:15 Kemudian aku mengambil kepala-kepala
sukumu, yakni orang-orang yang bijaksana dan berpengalaman, lalu aku mengangkat
mereka menjadi pemimpin atas kamu, yakni sebagai kepala pasukan seribu, kepala
pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh dan kepala pasukan sepuluh dan
sebagai pengatur pasukan bagi suku-sukumu.
Ul 1:16 Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada
para hakimmu, demikian: Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara
saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara
antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya.
Ul 1:17 Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik
perkara orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan. Jangan
gentar terhadap siapapun, sebab pengadilan adalah kepunyaan Allah. Tetapi
perkara yang terlalu sukar bagimu, harus kamu hadapkan kepadaku, supaya aku mendengarnya.
Ul 1:18 Demikianlah aku pada waktu itu memerintahkan kepadamu segala hal yang harus kamu lakukan."
BACAAN LAIN
Renungan Kisah Sengsara
J.Love
1. Pengenalan akan dosa
Yesus dilingkupi dosa seluruh umat manusia dari awal hingga akhir jaman
Yesus adalah Sang Cinta dan dosa adalah ketiadaan cinta. Bagi Tuhan yang Maha Suci, dosa adalah hal yang paling menjijikkan dan menyakitkan. Mengenal satu dosa saja sudah merupakan suatu siksaan yang berat bagi Yesus, apalagi jika harus mengenal semua dosa manusia dari Adam hingga akhir jaman. Jiwa Yesus sungguh berduka amat dalam.
“Dalam passioKu, diatas segalanya, Aku ingin kalian merenungkan kepahitan yang disebabkan oleh pengenalanKu akan dosa-dosa meskipun karena kodrat manusiawi, kalian tidak dapat memahami tingkat kedashyatan yang Aku derita. Hanya Tuhan yang mengetahui beratnya suatu pelanggaran yang dilakukan terhadapNya.”
Setiap hari, kita dengan mudah berbuat dosa. Kadang kita menyesal, mengaku dosa tapi kemudian mengulanginya lagi. Betapa sering kita melakukan dosa entah besar entah kecil tanpa beban sama sekali. Padahal, untuk satu dosa yang kita perbuat, kita membuat Yesus menderita, apalagi dengan begitu banyaknya dosa yang telah kita perbuat. Kita memang tidak mungkin tidak berbuat dosa oleh karena kelemahan kita. Namun, hendaknya kita selalu ingat, bahwa setiap kali kita berbuat dosa, Yesus harus mengenali dosa kita itu dan menyiksa jiwaNya amat dalam. Maka, masihkah kita terus berbuat dosa tanpa beban? Tanpa merasa bersalah terhadap Yesus?
DOA PENUTUP
Tuhan, pangkal dan tujuan kegiatan kami, terangilah budi kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam melaksanakannya dan berilah rahmatMu untuk menyelesaikannya dengan baik. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar