Rabu, 05 Mei
2021
PEKAN V
PASKAH – O PEKAN I
HARI BIASA
PEKAN V PASKAH (P)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ini sungguh
hari Tuhan
Hari penuh
kesukaan
Dosa kita
dibersihkan
Oleh darah
suci Tuhan
O betapa
mengagumkan
Bahwasanya
cinta Tuhan
Berhasil
meniadakan
Ketakutan
yang menekan
O betapa
mentakjubkan
Bahwasanya
kematian
Berhasil
mengembalikan
Hidup yang
tak terkalahkan
Terpujilah
Kristus Tuhan
Kaukalahkan
kematian
Engkau
dibangkitkan Bapa
Dengan
kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku, alleluya
Mazmur 17
(18), 2-30 Syukur atas keselamatan dan kemenangan
Pada saat itu terjadilah gempa bumi
yang dashyat (Why 11,13)
I
Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah
pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang
menyelamatkan daku.
Tuhanlah
gunung pengungsianku, †
perisai dan
senjataku,*
bentengku,
sangat terpuji.
Aku berseru
kepada Tuhan, *
dan aku
diselamatkan dari musuhku.
Maut
mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka
menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat
pratala meliliti aku,*
perangkap
neraka menganga di hadapanku.
Dalam
kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku
mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari
istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku
sampai ke telingaNya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku, alleluya
Antifon 2
Tuhan
menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku, alleluya
II
Bumi
bergetar dan goyah, †
goncanglah
alas gunung-gemunung,*
digoncangkan
amarah Tuhan.
Tuhan
menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api
yang menghanguskan,*
bagaikan
bara yang berpijar-pijar.
Ia
membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya
beralaskan awan kelam.
Ia
menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang
dengan sayap terbentang.
Ia
berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi
dalam mendung yang menghitam.
Ia
menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan
menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan
mengguntur di langit,*
yang
mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah
panah dan melepaskannya,
Ia
melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka
terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan
gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan
semburan nafasMu.
Ia
mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik
aku dari air yang dalam.
Ia
membebaskan daku dari musuh yang
perkasa,*
dari musuh
yang kuat melebihi aku.
Tuhan
mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi
sandaranku.
Ia mengantar
aku ke luar dari alam maut,*
Ia
menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan
menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku, alleluya
Antifon 3
Engkaulah
pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku, alleluya
III
Tuhan
mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas
aku sebab hidupku murni.
Sebab aku
tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak
berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala
hukumNya kuperhatikan,*
dan
kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu
terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha
menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan
mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab
hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia
terhadap orang yang setia *
dan terbuka
terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus
terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi
cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau
menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan
menundukkan orang yang sombong.
Sungguh,
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku,
Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu
aku menerobos pasukan musuh,*
bersama
dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Engkaulah
pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku, alleluya
BACAAN
Why. 21: 1-8
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi
yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan
lautpun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem
yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari
takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia
dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan
Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,
atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata:
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya:
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya
telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang
haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
21:7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh
semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua."
BACAAN
PILIHAN
Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai
Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
2006/33
2. IMAN (1)
Janganlah api kepercayaanmu kepadaKu sampai padam. Bukankah
engkau memerlukannya selama hidupmu? Jagalah supaya ia tetap menyala-nyala di
dalamKu. Aku ingin supaya engkau bahagia, maka datanglah dan selalu kembali
pada kepercayaan ini sehingga engkau selalu memilikinya. Kepercayaan adalah
suatu bagian dari Kasih. Mengertikah engkau bahwa bila engkau mengasihiKu, bila
engkau percaya akan KasihKu, maka berarti bahwa engkau menyerahkan dirimu di
dalam tanganKu? Seperti seorang anak yang meletakkan tangannya ke dalam tangan
ibunya tanpa bertanya sedikitpun,”Kemana kita pergi?” Dan dengan gembira ia
ikut sambil menggandeng tangan ibunya.
Betapa besar Rahmat yang didapatkan anak-anakKu dengan
kepercayaan yang menggembirakan ini….
Ikutlah dengan mata tertutup! Bergembiralah bahwa
engkau tidak mengetahui apa yang akan terjadi, sehingga engkau mendapat
kesempatan untuk menyerahkan kepercayaanmu yang tidak terbatas kepadaKu. Aku tahu
menuntun orang buta di jalan cara yang paling aman. Dan bila si buta ini
mengetahui bahwa ia itu anakKu, bukankah ia akan gembira karena cacatnya itu
malah menjadi kekuatan besar atas KasihKu?
Aku tergoda untuk berterima kasih kepadanya akan
kepercayaannya, yang menjadi tanda kasihnya kepadaKu, suatu tanda kebaikan
tersendiri.
Lihatlah kelembutanKu yang tiada akhirnya. Suatu kehidupan
abadi antara Aku dan engkau. Jagalah dan buatlah kehidupan ini bertumbuh. Lakukanlah
apa yang menjadi kewajibanmu. Sering-seringlah menampilkan keinginan kasih di
dalam dirimu, sesering engkau bernafas.
Janganlah engkau pikir bahwa ini banyak. Aku yang ada
di dalam dirimu selalu bertanya-tanya: “Apakah cukup yang Kulakukan ini?” Feb
1949
DOA PENUTUP
Ya Allah,
pemulih dan pencinta kemurnian hidup kami. Engkau telah meluputkan kami dari
kegelapan. Arahkanlah hati kami kepadaMu, supaya kami selalu tinggal dalam
terang kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar