Rabu, 07 Oktober 2020

Ibadat Bacaan : Kamis, 8 Oktober 2020

 

Pekan Biasa XXVII – O Pekan III

Hari Kamis, 8 Oktober 2020


IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH 

 

Kristus penebus ilahi

Bersabdalah pada kami

Singkirkanlah kejahatan

Supaya iman bertahan

 

Jangan kami memikirkan

Dugaan yang bukan-bukan

Tentang sesama saudara

Hingga keruh suasana.

 

Smoga kami berusaha

Membina kasih setia

Agar dalam segalanya

Kerukunan tetap nyata

 

Terpujilah Kristus raja

Dan Bapa mahakuasa

Serta Roh penghibur suci

Sumber kasih yang sejati

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1                  Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.

 

Mazmur 88 (89), 39-53                 Ratap tangis tentang keruntuhan wangsa Daud

 

Allah mengangkat seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)

 

IV

Ya Tuhan, Engkau menolak wangsa Daud dalam murkaMu,*

Engkau memarahi raja yang Kauurapi.

 

Engkau membatalkan perjanjian dengan hambaMu,*

menajiskan mahkotanya seperti kotoran.

 

Engkau menggempur temboknya,*

meruntuhkan bentengnya menjadi puing.

 

Semua orang yang lewat merampoknya,*

dan ia menjadi tertawaan tetangganya.

 

Engkau menguatkan tangan para lawannya,*

membuat semua musuhnya bersukacita.

 

Dalam murkaMu Engkau membalikkan mata pedangnya,*

melumpuhkan kesaktian senjatanya.

 

Engkau memudarkan kegemilangannya di antara pasukannya,*

mencampakkan takhtanya ke tanah.

 

Engkau mempersingkat masa mudanya,*

mempermalukan kejantanannya dengan kemandulan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1                  Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami. menimpa kami.

 


Ant. 2                  Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P. Alleluya).

 

V

Masih berapa lamakah, ya Tuhan, Engkau memalingkan diri?*

Masih berapa lamakah, ya Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?

 

Ingatlah akan kesusahanku, akan kerapuhan hidupku!*

Betapa sia-sialah Kauciptakan semua manusia!

 

Adakah orang hidup yang tidak mengalami kematian? *

Adakah orang yang dapat meloloskan diri dari alam maut?

 

Dimanakah kasih setiaMu yang dahulu, ya Tuhan,*

yang telah Kausumpahkan kepada Daud demi kesetiaanMu?

 

Ya Tuhan, perhatikanlah penghinaan yang menimpa hambaMu,*

segala tombak bangsa kafir menusuk dadaku

 

Perhatikanlah, ya Tuhan, bahwa musuhMu menghina aku, *

mereka mendurhaka melawan raja yang Kauurapi

 

Terpujilah Tuhan *

selama-lamanya. Amin

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2                  Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P. Alleluya).

 


Ant. 3                  Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).

 

Mazmur 89 (90)                    Limpahkanlah kemurahanMu kepada kami

 

Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)

 

Tuhan, Engkaulah pelindung kami *

turun temurun

 

Sebelum gunung gemunung dijadikan,†

sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*

dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.

 

Engkau mengembalikan manusia kepada debu *

dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”

 

Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*

sama dengan satu giliran ronda malam.

 

Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*

seperti rumput yang disabit.

 

Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*

waktu sore layu dan kering.

 

Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*

karena geram murkaMu kami remuk redam

 

Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*

dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.

 

Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*

segenap tahun kami hilang bagaikan nafas

 

Batas umur kami tujuh puluh tahun,*

atau delapan puluh jika kuat

 

Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*

dalam sekejap mata kami lenyap.

 

Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat? *

Mengapa orang takwa Kaumarahi?

 

Ajarlah kami menghitung-hitung hidup kami,*

supaya kami beroleh budi yang arif.

 

Kembalilah kepada kami, ya Tuhan!  Mengapa Engkau terlambat? *

Kasihanilah kami, para hambaMu!

 

Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*

supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup

 

Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*

seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami

 

Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*

dan keagunganMu kepada anak-anak mereka

 

Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami *

dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3                  Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).

 

 

BACAAN

Sirakh 5:1 - 6:4


Sir 5:1Jangan mengandalkan kekayaanmu, dan jangan berkata: "Ini cukup bagiku."

Sir 5:2Hati dan kekuatanmu jangan kauturut untuk berlaku sesuai dengan hawa nafsu hatimu.

Sir 5:3Jangan berkata: "Siapa berkuasa atas diriku?" Memang Tuhan akan menghukum engkau dengan keras.

Sir 5:4Jangan berkata: "Betul, aku sudah berdosa, tetapi apakah menimpa diriku? Sebab Tuhan panjang hati."

Sir 5:5Jangan menyangka pengampunan terjamin, sehingga engkau menimbun dosa demi dosa.

Sir 5:6Jangan berkata: "Memang belas kasihan-Nya besar, dosaku yang banyak ini pasti diampuni-Nya." Sebab baik belas kasihan rnaupun kemurkaan ada pada Tuhan, dan geram-Nya turun atas orang jahat.

Sir 5:7Jangan menunda-nunda berbalik kepada Tuhan, jangan kautangguhkan dari hari ke hari. kemurkaan Tuhan, dan pada saat hukuman engkau dihancurkan.

Sir 5:8Jangan percaya pada harta benda yang diperoleh dengan tidak adil, sebab tidak berguna sedikitpun pada hari sial.

Sir 5:9Jangan menjadi orang yang menampi pada setiap angin, dan jangan berjalan di lorong sembarangan; demikianlah kelafcuan orang berdosa yang bercabang lidahnya.

Sir 5:10Hendaklah tetap pada anggapamhu, dan selalu sama hendaknya: perkataanmu

Sir 5:11Hendaklah cepat mendengarkan, tetapi laun mengucapkan jawabannya.

Sir 5:12Jika engkau tahu, hendaklah menjawab sesamamu, jika tidak, taruhlah tangan pada mulutmu.

Sir 5:13Hormat dan malu dalam bicara letaknya, dan lidah manusia menjadi keruntuhannya.

Sir 5:14Jangan engkau sampai disebut pengumpat, dan jangan mengadang dengan lidahmu. Sebab nista turun atas pencuri, tetapi hukuman keras atas yang bercabang lidahnya.

Sir 5:15Dalam hal kecil tnaupun besar janganlah bodoh, dan jangan dari sahabat menjadi musuh.


Sir 6:1Nama buruk mewariskan malu dan nista, dan demikianpun orang berdosa yang bercabang lidahnya.

Sir 6:2Jangan meninggikan dirimu dengan keinginan hati, supaya engkau jangan dikerkah laksana lembu jantan.

Sir 6:3Daun-daunanmu akan kautelan dan buah-buahanmu akan kaubinasakan, lalu kau ditinggalkan bagaikan pohon kering.

Sir 6:4Memang hawa nafsu yang jahat menghancurkan pemiliknya, dan menjadikannya tertawaan musuhnya. Tentang persahabatan

 

=====

 

BACAAN PILIHAN 

De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

 

Bagian I - NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI

Pasal II - HAL BERSIKAP RENDAH HATI


4. Anjuran yang baik dan paling berguna ialah : sungguh-sungguh mengenal diri sendiri dan memandang diri sendiri sebagai orang hina. Tidak memandang tinggi diri sendiri dan senantiasa beranggapan bahwa orang lain itu baik hati dan ramah, itu merupakan sifat tabiat yang sangat bijaksana dan sempurna. Biarpun kita melihat orang lain berbuat dosa bahkan melakukan kejahatan yang besar janganlah sekali-kali menganggap bahwa diri kita lebih baik daripada orang lain. Sebab, kita sendiri tidak tahu berapa lama kita masih akan tetap kuat dalam keadaan yang baik. Kita lemah, tetapi kita tidak boleh menganggap bahwa orang lain lebih lemah daripada kita.

 

 

DOA PENUTUP

Ya Allah, Engkau menyatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami mencintai perintahMu dan merindukan janji-janjiMu, agar di tengah kesibukan dunia ini hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar