Selasa, 06 Oktober 2020

Ibadat Bacaan: Rabu, 7 Oktober 2020

 

Pekan Biasa XXVII – O Pekan III

Hari Rabu, 7 Oktober 2020

Pw Santa Perawan Maria, Ratu Rosario


IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya


MADAH

Kristus yang dimuliakan

Bumi langit dan lautan

Dikandung bunda Maria

Dan menjadi manusia


Yang menguasai surya

Bulan bintang semuanya

Berkenan menjadi putra

Perawan yang hina dina


Sungguh bahagya Maria

Yang meskipun tetap dara

Dinaungi Roh ilahi

Menjadi bunda tersuci


Mulyalah Engkau ya Tuhan

Yang lahir dari perawan

Bersama Bapa dan RohNya

Sepanjang segala masa.Amin



PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1         Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).

 

Mazmur 88 (89), 2-38          Kasih setia Tuhan kepada wangsa Daud

 

Allah telah mengangkat salah seorang dari keturunan Daud menjadi penyelamat bangsa Israel, yaitu Yesus (Kis 13,22.23)

 

I

KasihMu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya,*

kesetiaanMu kuwartakan turun temurun.

 

Kuakui dengan mulutku: “Ya Allah kekal,†

kasihMu menciptakan surga, *

tetapi kesetiaanMu kokoh melebihi langit.”

 

Engkau berkata: “Kuikat pernjanjian dengan orang pilihanKu,*

Kusumpahkan kepada Daud hambaKu:

 

‘Aku hendak menegakkan wangsamu untuk  selama-lamanya *

dan membangun takhtamu turun temurun.’.”

 

Ya Tuhan, janjiMu dipuji di surga *

dan kesetiaanMu dalam himpunan para kudus

 

Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan? *

siapa seperti Tuhan di antara dewa-dewa?

 

Allah menggemparkan sidang para dewa.*

Ia menakutkan dan menggentarkan semua yang mendekatiNya.

 

Ya Tuhan, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?*

Tuhan yang agung, umatMu yang setia mengelilingi Engkau.

 

Engkau memerintah keangkuhan laut,*

bila ombaknya menanjak, Engkau meredakannya.

 

Engkau meremukkan naga Rahab, penguasa laut, seperti bangkai,*

dengan lengan kuat Engkau menghamburkan musuhMu.

 

MilikMulah langit, milikMulah bumi, *

dunia seisinya, Engkaulah yang membesarkannya.

 

Gedung-gedung suci Zabon dan Amana,*

Gunung Tabor dan Hermon bersorak-sorai di hadiratMu.

 

LenganMu perkasa, ya Allah pahlawan,*

tanganMu jaya, merebut kemenangan.

 

Keadilan dan hukumlah dasar pemerintahanMu,*

kasih dan kesetiaan mengawal Engkau.

 

Berbahagialah bangsa yang mengenal sinar kehadiranMu,*

yang hidup dalam cahaya wajahMu, ya Tuhan.

 

Mereka menikmati kehadiranMu sepanjang hari dengan sorak sorai *

dan bersuka ria atas kemurahanMu.

 

Sungguh, Engkaulah kejayaan yang kami banggakan,*

Engkau berkenan memberi kami kemenangan.

 

Sungguh, Engkaulah penguasa kami,*

Allah Israel yang kudus adalah raja kami.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1         Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).

 


Ant. 2         Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud, (M.P. Alleluya).

 

II

Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda dalam penglihatan,*

Engkau berfirman tentang Daud, kekasihMu:

 

“Seorang pemuda dan bukan seorang panglima Kupilih menjadi raja,*

seorang anak Kutinggikan atas para pahlawan.

 

Aku menemukan Daud, hambaKu,*

Aku mengurapinya dengan minyakKu yang kudus.

 

TanganKu akan menjamin kekuatannya *

dan lenganKu akan meneguhkan dia.

 

Takkan ada musuh yang  sanggup menggulingkan dia,*

dan tiada penjahat berhasil mengalahkannya.

 

Akan Kuhantam lawannya di hadapannya,*

dan Kuhancurkan semua orang yang membenci dia.

 

Kesetiaan dan kasihKu menyertai dia,*

dan demi namaKu ia akan berjaya.

 

Kuberi dia kuasa atas daerah laut di barat *

dan kedaulatan atas wilayah sungai di timur.

 

Ia akan berseru kepadaKu: “Engkaulah Bapaku, ya Allah,*

Engkaulah gunung pelindung yang menyelamatkan daku.”

 

Akan Kujadikan dia puteraKu yang sulung.*

yang tertinggi diantara raja bumi.

 

Akan Kukasihi dia dengan setia untuk selama-lamanya,*

dan perjanjianKu tetap berlaku baginya.

 

Keturunannya akan Kududukkan di atas takhtanya,*

dan kerajaannya akan teguh seperti surga abadi.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2         Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud, (M.P. Alleluya).

 


Ant. 3         Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya, (M.P. Alleluya).

 

III

‘Jika keturunannya meninggalkan hukumKu,*

dan enggan mengikuti perintahKu,

 

jika mereka melanggar ketetapanKu *

dan mengesampingkan undang-undangKu,

 

maka Aku akan menghukum pemberontakan mereka dengan cemeti *

dan membalas kesalahan mereka dengan cambuk.

 

tetapi tak pernah akan Kuingkari kasihKu kepada Daud,*

tak pernah Kukhianati kesetiaanKu

 

Aku takkan melanggar perjanjianKu,*

takkan merubah firman yang Kuucapkan

 

Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu,*

tak mungkin Aku berdusta kepada Daud

 

Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

kerajaannya bertahan di hadapanKu seperti matahari

 

Keturunannya akan hidup terus selama bulan beredar,*

dan takhtanya tetap kokoh melebihi langit.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3         Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya, (M.P. Alleluya).

 

BACAAN

Sirakh 3:17-4:10


Sir 3:17 Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, ya anakku, maka engkau akan lebih disayangi dari pada orang yang ramah-tamah.

Sir 3:18 Makin besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.

Sir 3:20 Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina la dihormati.

Sir 3:21 Apa yang terlalu sukar bagimu jangan kaucari, dan apa yang melampaui kemampuanmu jangan kauselidiki.

Sir 3:22 Apa yang diperuntukkan bagimu hendaklah kaupikirkan, tak perlu engkau bersusah tentang apa yang tersembunyi.

Sir 3:23 Jangan bersusah payah mengenai apa yang di luar bidang pekerjaanmu, karena apa .yang dinyatakan kepadamu sudah terlalu luas untuk akal insani.

Sir 3:24 Memang banyak orang telah disesatkan karena tergesa-gesa, dan disimpangkan oleh kepongahan hati yang salah.

Sir 3:26 Hati tegar akan malang akhirnya, dan barangsiapa cinta kepada bahaya akan jatuh karenanya.

Sir 3:27 Hati tegar membebani dirinya dengan banyak kesusahan, orang berdosa menimbun dosa demi dosa.

Sir 3:28 Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya.

Sir 3:29 Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga pendengar merupakan idaman orang bijak.

Sir 3:30 Api yang bernyala-nyala dipadamkan air, dan dosa dipulihkan kedermawanan.

Sir 3:31 Barangsiapa membalas dengan cinta ingat akan hari depan, dan ia mendapat sandaran pada waktu terjatuh.

Sir 4:1   Anakku, jangan enggan memberikan nafkah kepada orang miskin, dan jangan membuat orang papa rindu dendam.

Sir 4:2   Orang yang kelaparan jangan kausedihkan, dan janganlah memahitkan hati orang yang kekurangan.

Sir 4:3   Jangan keras terhadap orang yang pahit hatinya, dan jangan kautunda sedekah orang yang kekurangan.

Sir 4:4   Jangan kautolak permohonan orang yang susah dan jangan membelokkan wajahmu dari orang miskin.

Sir 4:5   Dari yang kekurangan jangan palingkan matamu, jangan memberi orang alasan untuk mengutuk dirimu.

Sir 4:6   Bila engkau dikutuk seseorang dalam duka nestapanya, niscaya permohonannya didengarkan oleh Penciptanya.

Sir 4:7   Buatlah dirimu disayangi oleh umat, dan rendahkanlah dirimu di depan pembesar.

Sir 4:8   Condongkanlah telinga kepada yang miskin, dan dengan ramah balaslah salamnya.

Sir 4:9   Selamatkanlah orang tertindas dari tangan penindasnya, dan jangan segan memberi keputusanmu.

Sir 4:10 Jadilah seperti seorang bapa bagi yatim piatu, dan sebagai suami bagi ibu mereka. Maka engkau laksana anak dari Yang Mahatinggi, lalu engkau akan dikasihi olehNya lebih dari pada oleh ibumu.


BACAAN PILIHAN

 

Catatan sejarah tentang awal mula praktek doa Rosario diambil dari kebiasaan doa di kalangan para rahib di dalam kehidupan monastik zaman dulu. Pada masa itu para rahib biasanya setiap hari mendaraskan 150 buah Mazmur (Doa Ofisi) sebagaimana terdapat di dalam Kitab Suci. Para rahib awam yang tidak tahu membaca atau yang buta huruf mengganti pendarasan Mazmur itu dengan 150 buah doa yang lain. Biasanya doa pengganti itu ialah doa 'Pater Noster' (Bapa Kami). Doa "Bapa Kami" memang sudah semenjak Gereja perdana dianggap sebagai doa Gereja yang paling penting. Para calon baptis yang sedang dalam masa katekumenat, harus menghafal doa Bapa Kami itu di samping Kredo/Syahadat Para Rasul. Untuk mempermudah mereka mengetahui berapa sudah doa Bapa Kami yang didaraskan, mereka menggunakan seutas tali bersimpul atau bermanik-manik. Oleh karena tali itu dipakai untuk menghitung doa "Pater Noster" maka tali itu lazim disebut juga "Pater Noster".

Dari sejarah perkembangan devosi diketahui bahwa sejak zaman dahulu umat Kristen telah menaruh devosi yang tinggi kepada Santa Perawan Maria. Devosi-devosi ini dilestarikan oleh para rahib di dalam biara-biara. Pada masa abad, ke-11 berkembanglah kebiasaan memberi salam kepada Bunda Maria bila seseorang melewati patung atau arca Maria. Pada masa itu belum dikenal bentuk doa 'Salam Maria' seperti dewasa ini. Dahulu doa itu masih singkat, hanya terdiri dari bagian pertama yang berakhir dengan kata-kata: "dan terpujilah buah tubuhmu". Jumlah doa Salam Maria yang sempat didaraskan dihitung pada tali 'Pater Noster' itu. Lama kelamaan berkembanglah kebiasaan untuk menggantikan doa Bapa Kami dengan doa Salam Maria. Jumlahnya tetap 150 sesuai jumlah Mazmur yang didaraskan para rahib. Karena pada masa itu 150 buah Mazmur yang didaraskan itu sudah dibagi ke dalam tiga bagian, masing-masingnya terdiri dari 50 buah, maka doa Salam Maria yang didaraskan oleh para rahib buta huruf itu pun dibagi dalam tiga bagian dengan masing-masing bagian terdiri dari 50. Rangkaian Salam Maria yang terdiri dari 50 buah itu disebut 'Korona' (=mahkota). Kata ini mengingatkan kita akan hiasan-hiasan kembang menyerupai mahkota yang biasanya dibuat pada arca-arca Bunda Maria. Bagian kedua doa 'Salam Maria', yaitu "Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin", menjadi doa resmi semenjak Paus Pius V (1566-1572) meresmikan terbitan 'Breviarium' (=doa harian Gereja) pada tahun 1568. Namun bagian kedua itu baru diterima umum pada abad XVII


 

DOA PENUTUP

Tuhan yang mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat, bahwa Yesus Kristus PuteraMu menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salibNya kami dihantar kepada kebangkitan yang mulia. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar