Senin, 30 September 2024

Ibadat Bacaan: Senin, 30 September 2024

Senin, 30 September 2024

Pekan Biasa XXVI – O PEKAN II

Pw. S.Hieronimus, ImPujG (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Ya Kristus surya abadi

Engkau sudi menerangi

Budi serta hati kami

Dengan cahaya sejati.

 

Engkau mengutus pujangga

Yang suci dan bijaksana

Untuk mengajar dunia

Agar sungguh bahagia.

 

S’moga kami didoakan

Supaya menempuh jalan

Yang menuju kebenaran

Dan menjamin kehidupan.

 

Kabulkanlah doa kami

Ya Allah Bapa surgawi

Bersama Putra dan RohMu

Sekarang serta selalu. Amin. 

 

PENDARASAN MAZMUR

Ant. 1                 

Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.

 

Mazmur 30 (31), 1-17.20-25         Doa orang menderita yang penuh kepercayaan

Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46).

I

KepadaMu, ya Tuhan, aku berlindung,*

jangan sampai aku dikecewakan!

 

Demi kesetiaanMu selamatkanlah aku, †

condongkanlah telingaMu kepadaku*

dan bebaskanlah aku segera!

 

Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsianku*

dan benteng pertahananku yang kuat.

 

Sebab Engkaulah pelindung dan penyelamatku,+

dan demi namaMu Engkau akan membimbing*

dan menuntun daku.

 

Engkau akan melepaskan daku dari jaring †

yang dipasang untuk menjerat aku,*

sebab Engkaulah pelindungku.

 

Ke dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*

Tebuslah aku, ya Tuhan Allah.

 

Sungguh, aku benci akan para pemuja berhala, †

dan aku menaruh kepercayaanku pada Tuhan;*

aku bersorak-sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.

 

Ketika melihat penderitaanku,*

Engkau membela aku terhadap serangan musuh.

 

Engkau tidak menyerahkan daku ke tangannya*

dan tidak menjerumuskan daku ke alam maut.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1                 

Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.

 

Ant. 2                 

Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan

II

Kasihanilah aku, ya Tuhan,*

sebab sungguh sesaklah hatiku.

 

Mataku pudar karena sedih,

meranalah jiwa dan ragaku.

 

Hidupku dihabiskan oleh derita,*

Sepanjang umur aku berkeluh kesah.

 

Kekuatanku surut terisap sengsara.

tulang-tulangku retak dan rapuhlah tenagaku*

 

Aku menjadi bahan hinaan bagi tetanggaku*

dan alamat naas bagi handai taulanku.

 

Semua orang yang melihat aku di jalan*

lari terbirit-birit menghindari aku.

 

Lisutlah aku tak ubahnya dengan mayat,

tiada berarti bagaikan jambangan yang pecah.

 

Kudengar desas-desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*

suasana ketakutan menghantui aku.

 

Mereka bersekongkol mencelakakan daku,*

bersepakat mencabut nyawaku.

 

Tetapi aku, aku percaya kepadaMu, ya Tuhan, †

aku berkata: “Engkaulah Allahku,*

hidupku ada dalam tanganMu.”

 

Renggutlah aku dari cengkeraman musuh*

dan bebaskan daku dari para pengejarku.

 

Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri,*

selamatkanlah aku demi kasih setiaMu.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2                 

Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan

 

Ant. 3                 

Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku

III

Betapa berlimpahlah kebaikanMu

yang Kausediakan bagi orang takwa,

 

yang Kaukerjakan di hadapan seluruh umat manusia*

bagi orang yang berharap padaMu.

 

Engkau menyembunyikan mereka dalam kehadiranMu*

Terhadap fitnahan musuh.

 

Engkau melindungi mereka dalam rumahMu*

terhadap lidah yang mengumpat.

 

Terpujilah Tuhan †

yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan*

dari dalam bentengNya yang kuat.

 

Pernah aku berkata dalam kegelisahanku:*

“Aku telah terpisah dari kehadiranMu.”

 

Tetapi Engkau mendengarkan permohonanku,*

Ketika aku berseru kepadaMu.

 

Cintailah Tuhan, hai semua orang beriman, †

sebab Tuhan memelihara umatNya yang setia,*

tetapi orang sombong menerima hukuman yang setimpal.

 

Besarlah hatimu dan tabahlah,*

hai kamu semua yang berlindung kepada Tuhan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3                 

Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Ydt 5:1-21

Ydt 5:1 Dalam pada itu dikabarkan kepada Holofernes, panglima besar bala tentara Asyur, bahwa orang Israel bersiap-siap untuk bertempur dan bahwa mereka menutup jalan-jalan di pegunungan, menemboki puncak gunung-gunung yang tinggi dan memasang perangkap-perangkap di dataran.


Ydt 5:2 Maka menggeramlah ia dengan hebatnya. Dipanggilnya semua pemuka Moab, para panglima Amon dan para satrap dari daerah pantai.


Ydt 5:3 Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Hai orang-orang Kanaan, beritahukanlah kepadaku bangsa apa itu yang duduk di pegunungan dan manakah kota-kota yang didiami mereka; berapa jumlah pasukan mereka dan dalam hal manakah letaknya kuasa serta kekuatan mereka? Siapa raja mereka yang mengepalai tentaranya?


Ydt 5:4 Mengapa dari antara semua penduduk wilayah barat hanya mereka sajalah yang enggan menyambut aku?"


Ydt 5:5 Maka Akhior, penguasa semua bani Amon, menyahut sebagai berikut: "Sudilah tuanku mendengarkan perkataan yang hendak diucapkan hamba tuan, maka hamba akan memberitahukan kepada tuan kebenaran tentang bangsa yang mendiami daerah pegunungan di dekat tuanku ini. Tiada dusta akan keluar dari mulut hamba tuan.


Ydt 5:6 Adapun bangsa itu adalah keturunan orang-orang Kasdim.


Ydt 5:7 Dahulu mereka diam di Mesopotamia, karena mereka tidak mau menganut allah nenek moyang mereka yang tinggal di negeri Kasdim.


Ydt 5:8 Agama nenek moyangnya telah ditinggalkan mereka untuk menyembah Yang Berkuasa di sorga, yaitu Allah yang mereka kenal. Dari sebab itu mereka diusir dari hadapan allah-allah orang Kasdim, lalu mengungsi ke Mesopotamia dan lama diam di sana.


Ydt 5:9 Tetapi berfirmanlah Allahnya kepada mereka untuk pergi dari tempat kediaman mereka dan berangkat ke tanah Kanaan. Mereka menetap di sana dan berlimpahkan emas, perak dan amat banyak ternak.


Ydt 5:10 Kemudian turunlah mereka ke negeri Mesir, karena kelaparan yang menimpa muka bumi tanah Kanaan. Mereka diam di negeri Mesir selama mereka mendapat nafkah. Di sanapun mereka menjadi banyak sekali jumlahnya, sehingga keturunan mereka tidak terbilang banyaknya.


Ydt 5:11 Lalu raja Mesir bangkit melawan mereka. Dengan tipu daya dibebaninya mereka dengan kerja paksa, yaitu membuat batu bata. Mereka direndahkan dan diperbudak.


Ydt 5:12 Maka berserulah mereka kepada Allahnya. Lalu Allah memukul seluruh negeri Mesir dengan bala-bala yang tak tersembuhkan. Karenanya orang-orang Mesir mengusir mereka.


Ydt 5:13 Allah mengeringkan Laut Merah di depan mereka


Ydt 5:14 dan menuntun mereka di jalan menuju gunung Sinai dan daerah Kadesy-Barnea. Lalu semua penduduk padang gurun diusir oleh mereka


Ydt 5:15 dan mereka sendiri diam di negeri orang-orang Amori. Dengan kekuatannya mereka membasmi orang Hesybon. Kemudian mereka menyeberang sungai Yordan lalu seluruh daerah pegunungan mereka miliki.


Ydt 5:16 Diusirnyalah orang-orang Kanaan, Feris, Yebus, penduduk Sikhem dan semua orang Girgasi. Lama mereka diam di sana.


Ydt 5:17 Selama mereka tidak berdosa kepada Allah mereka, keadaan mereka baik saja karena Allah yang menyertai mereka membenci kefasikan.


Ydt 5:18 Tetapi ketika mereka menyimpang dari jalan hidup yang sudah ditentukan Allah bagi mereka, maka mereka dibasmi dengan banyak peperangan yang berlangsung lama sekali. Mereka diangkut tertawan ke negeri yang bukan negeri mereka sendiri. Bait Allah mereka menjadi puing belaka dan segala kota mereka dikuasai oleh lawan-lawan mereka.


Ydt 5:19 Oleh karena berbalik kepada Allah maka sekarang mereka sudah kembali dari perantauan di mana mereka telah diceraiberaikan. Mereka kembali memiliki kota Yerusalem. Di sana ada tempat suci mereka. Merekapun menetap pula di pegunungan karena sunyi sepi.


Ydt 5:20 Makanya, junjungan tuanku, jikalau pada kaum itu terdapat suatu kesalahan sehingga mereka telah berdosa kepada Allahnya dan kita dapat memastikan bahwasanya sungguh ada batu sandungan itu pada mereka, maka baiklah kita maju untuk memerangi mereka.


Ydt 5:21 Sebaliknya, jikalau tidak terdapat suatu pelanggaran pada bangsa itu, maka hendaklah tuanku berjauh saja, sebab mungkin Tuhan dan Allah mereka menjadi perisai bagi mereka, sehingga kita nanti menjadi ternista di hadapan seluruh bumi."


BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Eusebius Hieronimus Sophronius lahir di Stridon, Dalmatia pada tahun 342. Ayahnya, Eusebius, adalah seorang beriman Kristen yang saleh hidupnya dan dikenal luas sebagai tuan tanah yang kaya raya. Ia mendidik Hieronimus sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan hidup Kristiani dan kebiasaan kerja keras. Ketika Hieronimus berusia 12 tahun, ia mengirimnya ke Roma untuk belajar ilmu hukum dan filsafat. Studinya berjalan lancar, hanya cara hidupnya tidak tertib karena pengaruh kehidupan moral orang Roma yang tidak terpuji pada masa itu. Untunglah bahwa ia lekas sadar dan bertobat dari cara hidupnya yang tidak tertib itu. Pada saat itulah ia meminta dipermandikan oleh Paus Liberius. Rahmat permandian yang diterimanya terus dihayatinya dengan banyak berdoa dan berziarah ke makam para martir dan para Rasul bersama kawan-kawannya. Kehidupan rohaninya terus meningkat, demikian pula cintanya kepada Tuhan dan sesama.

Pada tahun 370, ia berangkat ke kota Aquileia dan tinggal di sana: beberapa lama untuk mendapat bimbingan dari Valerianus, seorang Uskup yang saleh. Dari sana ia pindah ke kota Antiokia, dan menjalani hidup bertapa di padang gurun Chalcis, di luar kota Antiokia. Empat tahun lamanya ia hidup di dalam kesunyian padang gurun untuk belajar dan meningkatkan hidup rohaninya dengan doa dan puasa. Di bawah bimbingan seorang rabbi, ia belajar bahasa Yunani dan Ibrani.

Berkat kemajuan hidup rohaninya yang besar, ia dianggap layak untuk ditahbiskan menjadi imam. Peristiwa itu terjadi di Antiokia pada tahun 379. Setelah menjadi imam, Hieronimus pergi ke Konstantinopel karena tertarik pada cara hidup Santo Gregorius dari Nazianza. Ia memperoleh banyak pengalaman dari Gregorius bagi peningkatan hidupnya. Hieronimus kemudian berangkat ke Roma dan di sana ia menjadi sekretaris pribadi Sri Paus Damasus (366-384). Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam tentang Kitab Suci dan kecakapannya dalam bahasa Latin, Yunani dan Ibrani, Hieronimus ditugaskan oleh Paus Damasus untuk membuat terjemahan baru atas seluruh isi Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani ke dalam bahasa Latin. Untuk menunaikan tugas suci itu, ia pindah ke Betlehem, tempat kelahiran Yesus. Ia tinggal di sana selama 30 tahun untuk bekerja, belajar dan bersemadi. Perjanjian Lama diterjemahkannya dari bahasa Ibrani dan Aramik ke dalam bahasa Latin, sedangkan Perjanjian Baru diterjemahkannya dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin. Hasil terjemahannya sangat baik dan disukai banyak orang. Oleh karena itu terjemahannya disebut Vulgata, yang berarti Populer, dan sampai kini masih dianggap sebagai terjemahan yang resmi dan sah oleh Gereja.

Selain terkenal luas karena hasil terjemahannya, Hieronimus juga dikenal luas sebagai seorang pembela iman dari berbagai aliran bidaah dan pembimbing rohani. Dari segala penjuru datanglah banyak orang untuk mendapatkan bimbingannya dalam berbagai masalah ketuhanan dan Kitab Suci. Di Betlehem, Hieronimus mendirikan dua buah biara dan memimpinnya selama berada di Betlehem. Satu dari dua biara itu diperuntukkan bagi para biarawati di bawah pimpinan Santa Paula dan kelak oleh Santa Eustachia. Dua biara itu kemudian dibakar oleh para pengikut bidaah Pelagianisme. Kendatipun tertimpa kesedihan besar, Hieronimus terus giat menulis dan mengajar hingga wafatnya pada tahun 420. la dinyatakan oleh Gereja sebagai Orang Kudus sekaligus sebagai seorang Pujangga Gereja yang besar.

 

DOA PENUTUP

Allah, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati santo Hieronimus imamMu telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umatMu semakin menimba kekuatan dari sabdaMu dan mendapatkan sumber kehidupan di dalamnya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar