Rabu, 21 Juni 2023

Ibadat Bacaan: Rabu, 21 Juni 2023

Rabu, 21 Juni 2023

Pekan Biasa XI - O PEKAN III

Pw. S.Aloisius Gonzaga, Biaraw (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Ya Yesus Tuhan Engkau menghendaki

Agar panggilan untuk hidup bakti

Diperjuangkan serta diikuti

Umat beriman.

 

Panggilan suci Kautanam di hati

Untuk mengabdi dan menyangkal diri

Tekun mencari setya mengikuti

Putra ilahi.

 

Ditinggalkannya milik harta benda

Agar dibina cinta yang sempurna

Hati seluruhnya dipersembahkannya

Kepada Bapa.

 

Dimulyakanlah Bapa mahamurah

Bersama Putra penebus dunia

Roh kudus pula penghibur Gereja

Slama-lamanya. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan.

 

Mazmur 88 (89), 2-38 Kasih setia Tuhan kepada wangsa Daud

Allah telah mengangkat salah seorang dari keturunan Daud menjadi penyelamat bangsa Israel, yaitu Yesus (Kis 13,22.23)

                  I

KasihMu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya,*

kesetiaanMu kuwartakan turun temurun.

 

Kuakui dengan mulutku: “Ya Allah kekal,†

kasihMu menciptakan surga, *

tetapi kesetiaanMu kokoh melebihi langit.”

 

Engkau berkata: “Kuikat perjanjian dengan orang pilihanKu,*

Kusumpahkan kepada Daud hambaKu:

 

‘Aku hendak menegakkan wangsamu untuk  selama-lamanya *

dan membangun takhtamu turun temurun.’.”

 

Ya Tuhan, janjiMu dipuji di surga *

dan kesetiaanMu dalam himpunan para kudus

 

Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan? *

siapa seperti Tuhan di antara dewa-dewa?

 

Allah menggemparkan sidang para dewa.*

Ia menakutkan dan menggentarkan semua yang mendekatiNya.

 

Ya Tuhan, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?*

Tuhan yang agung, umatMu yang setia mengelilingi Engkau.

 

Engkau memerintah keangkuhan laut,*

bila ombaknya menanjak, Engkau meredakannya.

 

Engkau meremukkan naga Rahab, penguasa laut, seperti bangkai,*

dengan lengan kuat Engkau menghamburkan musuhMu.

 

MilikMulah langit, milikMulah bumi, *

dunia seisinya, Engkaulah yang membesarkannya.

 

Gedung-gedung suci Zabon dan Amana,*

Gunung Tabor dan Hermon bersorak-sorai di hadiratMu.

 

LenganMu perkasa, ya Allah pahlawan,*

tanganMu jaya, merebut kemenangan.

 

Keadilan dan hukumlah dasar pemerintahanMu,*

kasih dan kesetiaan mengawal Engkau.

 

Berbahagialah bangsa yang mengenal sinar kehadiranMu,*

yang hidup dalam cahaya wajahMu, ya Tuhan.

 

Mereka menikmati kehadiranMu sepanjang hari dengan sorak sorai *

dan bersuka ria atas kemurahanMu.

 

Sungguh, Engkaulah kejayaan yang kami banggakan,*

Engkau berkenan memberi kami kemenangan.

 

Sungguh, Engkaulah penguasa kami,*

Allah Israel yang kudus adalah raja kami.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan

 

Antifon 2

Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.

                  II

Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda dalam penglihatan,*

Engkau berfirman tentang Daud, kekasihMu:

 

“Seorang pemuda dan bukan seorang panglima Kupilih menjadi raja,*

seorang anak Kutinggikan atas para pahlawan.

 

Aku menemukan Daud, hambaKu,*

Aku mengurapinya dengan minyakKu yang kudus.

 

TanganKu akan menjamin kekuatannya *

dan lenganKu akan meneguhkan dia.

 

Takkan ada musuh yang  sanggup menggulingkan dia,*

dan tiada penjahat berhasil mengalahkannya.

 

Akan Kuhantam lawannya di hadapannya,*

dan Kuhancurkan semua orang yang membenci dia.

 

Kesetiaan dan kasihKu menyertai dia,*

dan demi namaKu ia akan berjaya.

 

Kuberi dia kuasa atas daerah laut di barat *

dan kedaulatan atas wilayah sungai di timur.

 

Ia akan berseru kepadaKu: “Engkaulah Bapaku, ya Allah,*

Engkaulah gunung pelindung yang menyelamatkan daku.”

 

Akan Kujadikan dia puteraKu yang sulung.*

yang tertinggi diantara raja bumi.

 

Akan Kukasihi dia dengan setia untuk selama-lamanya,*

dan perjanjianKu tetap berlaku baginya.

 

Keturunannya akan Kududukkan di atas takhtanya,*

dan kerajaannya akan teguh seperti surga abadi.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.

 

Antifon 3

Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

                  III

Jika keturunannya meninggalkan hukumKu,*

dan enggan mengikuti perintahKu,

 

jika mereka melanggar ketetapanKu *

dan mengesampingkan undang-undangKu,

 

maka Aku akan menghukum pemberontakan mereka dengan cemeti *

dan membalas kesalahan mereka dengan cambuk.

 

tetapi tak pernah akan Kuingkari kasihKu kepada Daud,*

tak pernah Kukhianati kesetiaanKu

 

Aku takkan melanggar perjanjianKu,*

takkan merubah firman yang Kuucapkan

 

Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu,*

tak mungkin Aku berdusta kepada Daud

 

Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

kerajaannya bertahan di hadapanKu seperti matahari

 

Keturunannya akan hidup terus selama bulan beredar,*

dan takhtanya tetap kokoh melebihi langit.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Hak 6:1-6,11-24

Hak 6:1      Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,

 

Hak 6:2      dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu.

 

Hak 6:3      Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka;

 

Hak 6:4      berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apapun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledaipun tidak.

 

Hak 6:5      Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya,

 

Hak 6:6      sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.

 

Hak 6:11    Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.

 

Hak 6:12    Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."

 

Hak 6:13    Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."

 

Hak 6:14    Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"

 

Hak 6:15    Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."

 

Hak 6:16    Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."

 

Hak 6:17    Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.

 

Hak 6:18    Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."

 

Hak 6:19    Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.

 

Hak 6:20    Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.

 

Hak 6:21    Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.

 

Hak 6:22    Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."

 

Hak 6:23    Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati."

 

Hak 6:24    Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Aloysius Gonzaga, yang biasanya dipanggil Luigi, lahir di Castiglione delle Stiviert, Italia Utara pada tanggal 9 Maret 1568. Ia berasal dari sebuah keluarga bangsawan yang berkuasa dan kaya raya. Ketika berumur 9 tahun, putera tertua dari Marchese Ferrante ini mengikuti pendidikan di istana keluarga Fransesco de Medici di Florence.

Selama berada di istana de Medici, ia mulai menyadari panggilan ilahi dalam dirinya. Ia tahu apa yang nanti akan terjadi atas dirinya. Hidup asusila yang mewarnai cara hidup orang-orang istana sangat memuakkan hatinya. Ia merasa terancam oleh cara hidup istana itu. Untuk melindungi dirinya dari bahaya-bahaya itu, ia terus berdoa memohon perlindungan dari Tuhan. Dalam situasi ini ia dengan berani mengikrarkan kaul kemurnian hidup dan berjanji akan menjaga kesucian dirinya. Kaul ini diikrarkannya selagi berusia 10 tahun (1578). Di kemudian hari, ia sendiri mengatakan bahwa ia telah memutuskan menjalani kehidupan religius pada umur 7 tahun. Pada tahun 1580, ia menerima Komuni Kudus pertama dari Uskup Agung Milan, Karolus Borromeus.

 

Kemudian pada tahun 1581, ia bersama Maria dari Austria pergi ke Spanyol. Ia tinggal selama tiga tahun di istana Yakobus, putera raja Philip II di Madrid. Disinilah ia memutuskan untuk masuk Serikat Yesus. Untuk itu ia segera kembali ke Italia pada tahun 1584 untuk menyampaikan niatnya kepada orang-tuanya. Ayahnya menolak dengan tegas keinginan anaknya. Aloysius diharuskan tetap mempertahankan gelar kebangsawanan dan harta benda warisannya. Segera ia mengalihkan semua haknya dan harta warisannya kepada saudaranya yang lebih muda. Ayahnya tidak berdaya menghadapi anaknya ini. Akhirnya Aloysius masuk novisiat Serikat Yesus di biara Santo Andreas di Roma. Ia diterima oleh Pater General Serikat Yesus, Claudius Acquaviva. Setelah menyelesaikan tahun novisiatnya, ia diperkenankan mengucapkan kaul pertama.

 

Prestasinya yang tinggi dalam pelajaran ilmu-ilmu kemanusiaan dan ilmu pengetahuan lainnya memperkenankan dia memulai studi Teologi di Kolose Roma. Ia ternyata sangat mampu mengikuti kuliah Teologi. Kawan-kawannya sangat menyegani dia karena belaskasihannya, kerendahan hatinya dan ketaatannya. Kesalehan hidupnya dan ketabahannya dalam menghayati hidup membiara membuat dia menjadi tokoh teladan bagi kawan-kawannya.

 

Pada usia 23 tahun, ketika terlibat aktif dalam perawatan orang-orang sakit korban wabah pes di Roma, ia sendiri terserang penyakit berbahaya itu. Akhirnya ia meninggal setelah tiga bulan menderita, pada tanggal 21 Juni 1591, hari terakhir Oktaf Pesta Tubuh dan Darah Kristus. Ia dikuburkan di Annunziata dekat Kolose Roma. Jenazahnya kemudian dipindahkan ke Gereja Santo Ignatius.

 

DOA PENUTUP

Allah, pemberi rahmat surgawi, dalam diri santo Aloisius Engkau sudah menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami tak mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meniru semangat tapanya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin


PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar