Kamis, 27 Oktober 2022

Ibadat Bacaan: Kamis, 27 Oktober 2022

Kamis, 27 Oktober 2022

Pekan XXX – O PEKAN II

HARI BIASA

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Kristus penebus ilahi

Bersabdalah pada kami

Singkirkanlah kejahatan

Supaya iman bertahan

 

Jangan kami memikirkan

Dugaan yang bukan-bukan

Tentang sesama saudara

Hingga keruh suasana

 

Smoga kami berusaha

Membina kasih setia

Agar dalam segalanya

Kerukunan tetap nyata

 

Terpujilah Kristus raja

Dan Bapa mahakuasa

Serta Roh penghibur suci

Sumber kasih yang sejati.Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa

 

Mazmur 43 (44)  Bencana umat Allah

Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita (Rom 8,37)

                  I

Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *

kisah yang diceritakan para leluhur kami,

 

Tentang karya agung yang Kau lakukan pada zaman mereka,*

yang Kau kerjakan dahulu kala dengan tanganMu.

 

Untuk menanamkan umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*

Kau cerai beraikan mereka, supaya umatMu dapat berkembang.

 

Leluhur kami merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*

mereka mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,

 

Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*

sebab Engkau cinta pada mereka.

 

Engkaulah rajaku dan Allahku,*

panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub.

 

Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami,*

berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.

 

Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*

bukan pedangku yang memberi kemenangan.

 

Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*

Engkaulah yang mempermalukan lawan kami.

 

Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*

namaMulah kami puji sepanjang masa.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa

 

Antifon 2

Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan

                  II

Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*

Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami.

 

Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *

dan dirampas oleh musuh kami.

 

Engkau menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan*

dan menceraiberaikan kami diantara para bangsa.

 

Engkau menjual umatMu tanpa harga *

dan mengganggap kami tidak bernilai.

 

Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga *

ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami

 

Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*

sebagai lelucon oleh khalayak ramai.

 

Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*

kami malu dan kehilangan muka.

 

Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,

mereka menyerang dan membalas dendam.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan

 

Antifon 3

Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu

                  III

Segala macam cerca menimpa diri kami, †

namun kami tidak lupa akan Dikau,*

tidak pula melanggar perjanjianMu.

 

Hati kami tidak mengingkari Engkau,*

dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.

 

Engkau mematahkan hati kami,*

dan meliputi kami dengan kegelapan.-

 

Seandainya kami lupa akan Allah kami,*

atau menadahkan tangan kepada dewa lain,

 

Masakan Allah tidak mengetahuinya? *

Ia kan menyelami segala lubuk hati!

 

Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *

dan diperlakukan sebagai domba sembelihan.

 

Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami ? *

Bangunlah, jangan marah terus menerus!

 

Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami? *

Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?

 

Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*

tubuh kami bertiarap melekat di tanah.

 

Bangkitlah untuk menolong kami! *

Bebaskan kami demi kasih setiaMu.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Keb 5:1-23

Keb 5:1      Pada waktu itu orang benar berdiri dengan kepercayaan besar berhadapan muka dengan para penganiayanya dan semua orang yang telah menghina jerih payahnya.

 

Keb 5:2      Melihat dia mereka akan gelisah karena ketakutan yang dahsyat, dan terperanjat karena keselamatannya yang tak terduga.

 

Keb 5:3      Mereka menyesal dan berkata satu sama lain sambil mengeluh karena kerisauan hatinya:

 

Keb 5:4      "Dia itulah yang dahulu menjadi tertawaan kita, dan buah cercaan kita ini, orang-orang yang bodoh. Hidupnya kita pandang kegilaan belaka, dan ajalnya kita anggap tak terhormat.

 

Keb 5:5      Bagaimana gerangan ia sampai terbilang di antara anak-anak Allah, dan bagiannya terdapat di antara para kudus?

 

Keb 5:6      Jadi kita inilah yang tersesat dari jalan kebenaran, dan cahaya kebenaran tidak menerangi kita, dan mataharipun tidak terbit bagi kita.

 

Keb 5:7      Kita telah kekenyangan dengan menempuh lorong-lorong dosa yang membawa kebinasaan, dan kitapun telah menjelajahi padang gurun yang tak terjalani, sedangkan jalan Tuhan tidak kita kenal.

 

Keb 5:8      Apa gerangan faedahnya kecongkakan bagi kita, dan apa gerangan yang dibawa oleh kekayaan yang dibualkan?

 

Keb 5:9      Bagaikan bayang-bayang kesemuanya itu berlalu, laksana kabar yang melintas dengan cepatnya;

 

Keb 5:10    seperti perahu yang mengarungi air yang bergelombang tidak terdapat bekas pelayarannya maupun jalan lunasnya di tengah-tengah ombak;

 

Keb 5:11    atau bagaikan burung yang terbang melintasi udara tiada terdapat lagi tanda lintasannya -- sebab udara ringan disembat dengan kebasan sayap dan dibelah dengan kekuatan yang mendesing serta dipintas dengan kepak-kepakan sayap, tetapi sesudahnya tidak lagi terdapat tanda berlalunya burung --;

 

Keb 5:12    atau juga seperti halnya anak panah yang dilepaskan menuju sasarannya: udara yang dibelah segera mengalir ke tempatnya dahulu, sehingga jalan anak panah tidak sampai diketahui.

 

Keb 5:13    Demikian pula kita ini baru saja dilahirkan lalu lenyap lagi dan tidak ada tanda keutamaan satupun yang dapat kita perlihatkan, melainkan kita sudah dimakan habis dalam kejahatan kita."

 

Keb 5:14    Sebab harapan orang fasik adalah laksana sekam yang diterbangkan angin, seperti buih yang dihalaukan angin ribut; harapan itu seperti asap yang diceraiberaikan angin, dan berlalu seperti kenangan akan tamu yang datang sehari.

 

Keb 5:15    Sebaliknya orang benar hidup selama-lamanya, dan ganjarannya ada pada Tuhan, dan mereka dipelihara oleh Yang Mahatinggi.

 

Keb 5:16    Maka dari itu mereka menerima kerajaan yang mulia dan mahkota yang indah dari tangan Tuhan. Sebab dengan tangan kanan-Nya Allah menaungi mereka, dan bagaikan perisai lengan-Nya melindungi mereka.

 

Keb 5:17    Allah akan mengenakan iri hati sebagai perlengkapan senjata, dan segenap makhluk dipersenjatai-Nya sebagai penangkis para musuh-Nya.

 

Keb 5:18    Sebagai baju zirah dikenakan-Nya keadilan, dan Ia akan menggunakan pengadilan yang jujur sebagai ketopong.

 

Keb 5:19    Kesucian yang tak teralahkan dipegang-Nya sebagai perisai,

 

Keb 5:20    sedangkan kemurkaan kejam akan diasah-Nya menjadi pedang. Maka semesta alam bertempur serta-Nya melawan para pandir.

 

Keb 5:21    Bagaikan anak panah yang kena berkilatlah mata petir dan terbang menuju sasarannya dari mega seperti dari busur yang terlengkung baik.

 

Keb 5:22    Batu es yang berisi kemurkaan Tuhan dilemparkan dari pengumban, dan air laut berkecamuk melawan para fasik, dengan tak tertahan sungai-sungai membanjiri mereka.

 

Keb 5:23    Angin yang kuat bangkit melawan mereka, dan bagaikan taufan mencerai-beraikan mereka. Maka kefasikan menjadikan bumi semesta padang gurun, dan takhta para penguasa ditumbangkan kejahatan.

 

BACAAN LAIN

Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah

Penterjemah Dr.Budi Purnama

Penerbit Mutiara Terpendam

2006/228

19.KEMATIAN

Pandanglah segala-galanya di dalam kebenaran. Biarlah kehidupanmu menjadi suatu bahasa Kasih, di dalamKu dan olehKu. Biarkanlah saat-saat yang masih tersisa bagimu ini menjadi saat-saat yang merupakan hanya kebaikan dan kelembutan: suatu penyerahan dirimu sendiri. Apakah engkau ingat malam sebelum kematianKu? Bukankah Aku seluruhnya merupakan hanyalah KASIH pada saat Jamuan Makan malam terakhir?

 

DOA PENUTUP

Allah yang mahabaik, Engkau telah menyediakan anugerah ilahi yang tak kelihatan bagi orang yang mencintai Engkau. Curahkanlah api cintaMu kedalam hati kami. Semoga kami mencintai Engkau dalam segala hal melebihi segala-galanya dan menikmati janjiMu, yang melampaui segala keinginan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar