Kamis, 12 Agustus 2021
Pekan Biasa XIX– O PEKAN III
HARI BIASA
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus mahkota perawan
Yang dikandung bunda Tuhan
Prawan tunggal yang berputra
Dengarkanlah doa hamba.
Di tengah taman berbunga
Teriring paduan dara
Sebagai Pengantin mulya
Yang mengganjar mempelaiNya.
Kemanapun Engkau pergi
Para perawan mengikuti
Merdu melambungkan lagu
Bermadah-madah selalu.
Dipuji dimulyakanlah
Bapa dan Putera Allah
Serta Roh penghibur umat
Sepanjang segala abad. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Mazmur 88 (89), 39-53 Ratap tangis keruntuhan wangsa Daud
Allah mengangkat seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)
IV
Ya Tuhan, Engkau menolak wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang Kauurapi.
Engkau membatalkan perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya seperti kotoran.
Engkau menggempur temboknya,*
meruntuhkan bentengnya menjadi puing.
Semua orang yang lewat merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan tetangganya.
Engkau menguatkan tangan para lawannya,*
membuat semua musuhnya bersukacita.
Dalam murkaMu Engkau membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian senjatanya.
Engkau memudarkan kegemilangannya di antara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke tanah.
Engkau mempersingkat masa mudanya,*
mempermalukan kejantanannya dengan kemandulan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Antifon 2
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang
V
Masih berapa lamakah, ya Tuhan, Engkau memalingkan diri?*
Masih berapa lamakah, ya Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?
Ingatlah akan kesusahanku, akan kerapuhan hidupku!*
Betapa sia-sialah Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang hidup yang tidak mengalami kematian? *
Adakah orang yang dapat meloloskan diri dari alam maut?
Dimanakah kasih setiaMu yang dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan kepada Daud demi kesetiaanMu?
Ya Tuhan, perhatikanlah penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir menusuk dadaku
Perhatikanlah, ya Tuhan, bahwa musuhMu menghina aku, *
mereka mendurhaka melawan raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan *
selama-lamanya. Amin
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang
Antifon 3
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah
Mazmur 89 (90) Limpahkanlah kemurahanMu kepada kami
Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)
Tuhan, Engkaulah pelindung kami *
turun temurun
Sebelum gunung gemunung dijadikan,†
sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia kepada debu *
dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”
Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran ronda malam.
Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.
Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*
waktu sore layu dan kering.
Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami remuk redam
Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*
dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.
Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang bagaikan nafas
Batas umur kami tujuh puluh tahun,*
atau delapan puluh jika kuat
Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*
dalam sekejap mata kami lenyap.
Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa Kaumarahi?
Ajarlah kami menghitung-hitung hidup kami,*
supaya kami beroleh budi yang arif.
Kembalilah kepada kami, ya Tuhan! Mengapa Engkau terlambat? *
Kasihanilah kami, para hambaMu!
Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup
Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami
Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada anak-anak mereka
Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah
BACAAN
Dikutip dari
Za 11:4-12:8
Za 11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku:
"Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
Za 11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya
dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata:
Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang
menggembalakannya tidak mengasihaninya.
Za 11:6 Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani
penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan
menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam
tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan
melepaskan seorangpun dari tangan mereka."
Za 11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba
sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang
satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan
"Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
Za 11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga
gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba
itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku.
Za 11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi
menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap,
biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan
daging temannya!"
Za 11:10 Aku mengambil tongkatku
"Kemurahan", lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang
telah kuikat dengan segala bangsa.
Za 11:11 Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari
itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa
itu adalah firman TUHAN.
Za 11:12 Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika
itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka
mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.
Za 11:13 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku:
"Serahkanlah itu kepada penuang logam!" - nilai tinggi yang ditaksir
mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan
menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.
Za 11:14 Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua,
yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan
Israel.
Za 11:15 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN kepadaku:
"Ambillah sekali lagi perkakas seorang gembala yang pandir!
Za 11:16 Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan
di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak
mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara
yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka.
Za 11:17 Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang
meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata
kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya
menjadi pudar sepudar-pudarnya!"
Za 12:1 Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel:
Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar
bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:
Za 12:2 "Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem
menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening; juga
Yehuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung.
Za 12:3 Maka pada waktu itu Aku akan membuat
Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang
mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan
berkumpul melawannya.
Za 12:4 Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN,
Aku akan membuat segala kuda menjadi bingung, penunggangnya menjadi gila. Atas
kaum Yehuda, Aku akan membuka mata-Ku, tetapi segala kuda bangsa akan Kubuat
menjadi buta.
Za 12:5 Sesudah itu kaum-kaum di Yehuda akan
berkata dalam hatinya: Penduduk Yerusalem mempunyai kekuatan oleh karena TUHAN
semesta alam, Allah mereka.
Za 12:6 Pada waktu itu Aku akan membuat kaum-kaum
di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan seperti suluh
berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan menjilat ke
kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem selanjutnya
akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu.
Za 12:7 TUHAN akan pertama-tama memberi kemenangan
kepada kemah-kemah Yehuda, supaya keluarga Daud dan penduduk Yerusalem jangan
terlalu bermegah-megah terhadap Yehuda.
Za 12:8 Pada waktu itu TUHAN akan melindungi
penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu
akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti
Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Klara Sciffi, puteri bangsawan dari pasangan Faverone Offreduccio dan Cortolana ini, lahir di Asisi, Italia pada tanggal 16 Juli 1194. Dari orangtuanya, Klara memperoleh jaminan hidup material yang berkecukupan. Ibunya Cortolana, yang pernah berziarah ke Tanah Suci dan Roma, mendidiknya dengan sebaik-baiknya. Klara berkembang dewasa menjadi seorang gadis yang berkepribadian teguh dan beriman, bahkan dinyatakan sebagai 'kudus' dikemudian hari. Pendidikan ini pula berhasil menanamkan dalam dirinya suatu sikap yang tepat terhadap nilai harta duniawi dalam hubungannya dengan cita-cita hidup manusia yang sebenarnya.
Kepribadian dan cara hidup Klara banyak dipengaruhi oleh tokoh suci di Asisi, Santo Fransiskus. Fransiskus, bangsawan kaya raya dari Asisi yang meninggalkan segala miliknya demi pengabdian total kepada Tuhan dan InjilNya, menjalani suatu cara hidup miskin yang keras mengikuti jejak Kristus. Bersama beberapa pengikutnya, ia berkelana mewartakan Kristus yang miskin kepada seluruh penduduk Asisi, baik yang kaya maupun yang miskin. Klara terpesona dengan cara hidup Fransiskus itu. Ia tekun mendengarkan setiap khotbah Fransiskus sambil bertanya diri: "Mengapa cita-cita dan cara hidup yang mulia itu tidak bisa dijalani oleh seorang wanita?". Lalu ia dengan diam-diam bersama temannya Bona pergi menemui Fransiskus untuk memintai pandangan dan bimbingannya. Daru bimbingan Fransiskus, Klara memperoleh suatu kepastian perihal pertanyaan yang mengusik batinnya.
Pada tahun 1212, ketika berusia 18 tahun, Klara dengan diam-diam meninggalkan istana ayahnya untuk bergabung dengan kelompok Fransiskus. Di tengah malam itu Klara melangkahkan dengan pasti menuju gereja Ratu Para Malaikat di Portiuncula. Di gereja itu, Fransiskus menyambutnya dengan gembira, menyerahkan kepadanya sehelai jubah kasar, menggantikan pakaiannya yang dibawanya dari rumah. Setelah menyatakan kesediaannya menjalani cara hidup miskin demi Kristus dan Injilnya, Fransiskus memasukkan dia ke sebuah biara suster-suster Benediktin di Bastia agar jauh dari pengaruh keluarganya. Peristiwa ini menggemparkan keluarganya. Ayahnya segera menyuruh orang untuk mencari Klara di setiap biara yang ada di kota Asisi. Setelah menemukan dia di biara Bastia, mereka membujuknya untuk kembali ke rumah. Namun dengan tegas Klara menolak pulang.
Tidak seberapa lama, Agnes adiknya datang menemui Klara. Karena tertarik dengan cara hidup kakaknya, Agnes pun akhirnya bergabung (dan kelak, juga ibunya setelah menjanda). Fransiskus menempatkan mereka menjadi inti sebuah biara baru di San Damiano, dekat Asisi. Klara diangkat sebagai pemimpin biara San Damiano. Suatu cara hidup digariskan kepada mereka. Biara ini menjadi perintis ordo wanita-wanita miskin, yang lazimnya disebut Ordo suster-suster Klaris. Karena semakin banyak pengikutnya, didirikan biara-biara baru di Italia, Prancis dan Jerman di bawah bimbingan Klara.
Klara memimpin ordonya selama 40 tahun dengan penuh pengabdian dan kepercayaan kepada kasih dan penyelenggaraan ilahi. Cara hidup miskin dihayatinya dengan sungguh ditopang oleh doa dan matiraga yang keras. Kepercayaan yang kokoh pada kasih dan penyelenggaraan Tuhan terbukti dalam keberhasilannya menghalau serdadu-serdadu Kaisar Frederik II yang menyerang biaranya. Menghadapi serangan itu Klara yang sedang sakit payah lari ke kapel diiringi oleh suster-susternya untuk mengambil monstrans bertakhtakan Tubuh Kristus. Dengan monstrans itu, Klara menghadang serdadu-serdadu itu di pintu gerbang. Sungguh ajaib! Serdadu-serdadu itu mundur teratur dan para suster Klaris itu selamat dari bahaya maut.
Dari Sri Paus Gregorius IX (1227-1241), Klara mendapatkan 'privilese kemiskinan', yaitu ijin bagi suster-susternya untuk hidup hanya dari derma. Para suster Klaris itu berpuasa sepanjang tahun, kecuali pada hari Minggu dan Hari-hari Raya. Biara mereka sangat sederhana. Ketika Paus membujuk Klara supaya bersedia mempunyai milik biar hanya sedikit saja, Klara menjawab: "Bapa suci, tidak pernah saya ingin dibebaskan dari jalan mengikuti Kristus yang miskin".
Klara meninggal dunia pada tanggal 11 Agustus 1253. Pada tahun 1255, dua tahun sesudah kematiannya, Paus Alexander IV (1254-1261) menyatakan dia sebagai 'kudus'.
DOA PENUTUP
Allah yang penuh belaskasihan, Engkau sudah menumbuhkan dalam diri santa Klara cinta akan kemiskinan. Semoga berkat doanya kami mengikuti Kristus dengan semangat kemiskinan, supaya layak memandangMu dalam kerajaan surga. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar