Rabu, 06 Juli 2022
Pekan XIV – O PEKAN II
HARI BIASA
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38 (39) Doa orang sakit
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)
I
Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Antifon 2
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku
II
Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku
bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku
Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku
Antifon 3
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya
Mazmur 51 (52) Melawan penghojat
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau suka akan segala macam omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah
Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Ams 9:1-18
Ams 9:1 Hikmat telah mendirikan rumahnya,
menegakkan ketujuh tiangnya,
Ams 9:2 memotong ternak sembelihannya, mencampur
anggurnya, dan menyediakan hidangannya.
Ams 9:3 Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya
berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota:
Ams 9:4 "Siapa yang tak berpengalaman,
singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi katanya:
Ams 9:5 "Marilah, makanlah rotiku, dan
minumlah anggur yang telah kucampur;
Ams 9:6 buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup,
dan ikutilah jalan pengertian."
Ams 9:7 Siapa mendidik seorang pencemooh,
mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik,
mendapat cela.
Ams 9:8 Janganlah mengecam seorang pencemooh,
supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan
dikasihinya,
Ams 9:9 berilah orang bijak nasihat, maka ia akan
menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
Ams 9:10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN,
dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Ams 9:11 Karena oleh aku umurmu diperpanjang, dan
tahun-tahun hidupmu ditambah.
Ams 9:12 Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu
sendiri, jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan
menanggungnya.
Ams 9:13 Perempuan bebal cerewet, sangat tidak
berpengalaman ia, dan tidak tahu malu.
Ams 9:14 Ia duduk di depan pintu rumahnya di atas
kursi di tempat-tempat yang tinggi di kota,
Ams 9:15 dan orang-orang yang berlalu di jalan, yang
lurus jalannya diundangnya dengan kata-kata:
Ams 9:16 "Siapa yang tak berpengalaman,
singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya:
Ams 9:17 "Air curian manis, dan roti yang
dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya."
Ams 9:18 Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di sana
ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang
mati.
BACAAN LAIN
Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
2006/197
Dan pikirkanlah peranmu: untuk berada sendiri ditengah-tengah kerumunan orang-orang. Menyendirilah bersama Aku. Tidak ada yang ada selain dariKu. Anggaplah gangguan-gangguan yang lewat sebagai sesuatu hal yang tidak lebih daripada lambaian dahan-dahan pohon.
Datanglah langsung kepadaKu. Bukankah jalan itulah yang lebih pendek? Datanglah kepadaKu yang sangat menginginkan untuk memilikimu.
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaranMu kepada orang-orang yang sesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami semua yang menamakan diri orang kristen menjauhkan segalanya yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup sebagai orang kristen sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar