Senin, 04 Oktober 2021
Pekan Biasa XXVII - O PEKAN III
Pw. S.Fransiskus dr Asisi (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kita bergembira
Menghormati hamba
Yang dalam hidupnya
Tekun membiara.
Demi cinta Tuhan
Hidup dibaktikan
Untuk mengikuti
Panggilan ilahi.
Dalam segalanya
Slalu berusaha
Mengabdi sesama
Dengan kasih setya.
Terpujilah Bapa
Bersama Putera
Serta RohNya pula
Selama-lamanya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Allah kita datang dan tidak akan diam
Mazmur 49 (50) Kebaktian sejati kepada Tuhan
Aku datang bukannya untuk membatalkan hukum Taurat, melainkan untuk menyempurnakannya (Mat 5,17)
I
Tuhanlah Allah segala dewata,*
firmanNya memanggil bumi, dari timur sampai ke barat.
Allah bersinar dari Sion, kota yang terindah,*
Allah kita datang dan tidak akan diam
Api menjilat dihadapanNya.*
badai yang dahsyat melingkungiNya.
Ia memanggil langit dan bumi *
untuk mengadili umatNya:
“Himpunkanlah di hadapanKu semua kekasihKu,
yang mengikat perjanjian dengan Daku dalam darah kurban sembelihan!”
Semoga langit mewartakan tuntutan Allah yang tepat,*
sebab Dialah Allah yang adil
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Allah kita datang dan tidak akan diam
Antifon 2
Persembahkanlah pujian kepada Allah sebagai kurban
II
“Dengarlah, hai umatKu, Aku hendak berfirman, †
hai Israel, Aku hendak bersaksi melawan dikau:
Akulah Tuhan, Allahmu!
Bukan karena kurban sembelihanmu Aku menyalahkan dikau,*
bukan pula karena kurban bakaranmu yang tetap ada di hadapanKu!
Bukan kurban sapi yang Kutuntut dari kandangmu,*
bukan pula kurban kambing dari kawananmu.
Sebab milikKulah segala margasatwa di hutan *
dan segala hewan di gunung gemunung.
Aku mengenal segala burung di udara,*
dan semua binatang di padang kepunyaanKu
Seandainya Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu,*
sebab milikKulah dunia dan segala isinya.
Adakah Aku makan daging sapi,*
ataukah Aku minum darah kambing?
Persembahkanlah pujian kepada Allah sebagai kurban *
dan penuhilah nazarmu kepada Allah yang mahatinggi!
Lalu berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan,*
niscaya Aku akan menyelamatkan dikau, dan engkau akan memuliakan Daku.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Persembahkanlah pujian kepada Allah sebagai kurban
Antifon 3
Bukanlah kurban yang Kusukai, melainkan hati yang mengasihi Aku dan orang yang sungguh mengenal Allah.
III
Tetapi kepada orang berdosa Allah berfirman: †
“Bagaimana mungkin engkau mendaras hukumKu *
dan berani berbicara tentang perjanjianKu?
Padahal engkau membenci amanatKu *
dan mengesampingkan firmanKu!
Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengannya,*
engkau bergaul dengan orang berzinah
Mulutmu mengeram kejahatan,*
dan lidahmu menetaskan tipu muslihat.
Engkau duduk-duduk mengumpat saudaramu,*
engkau mendesas-desuskan fitnah melawan buah kandung ibumu
Itulah yang kulakukan:*
masakan Aku diam saja
Engkau memupuk keinginan jahat,*
masakan Aku seperti engkau!
Camkanlah ini, hai kamu yang lupa akan Daku,*
jangan sampai Aku menerkam, dan tiada yang dapat melepaskan.
Barang siapa mempersembahkan kurban pujian,*
dia akan Kumuliakan.
Barang siapa mengikuti bimbinganKu,*
dia Kupuaskan dengan keselamatanKu.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Bukanlah kurban yang Kusukai, melainkan hati yang mengasihi Aku dan orang yang sungguh mengenal Allah.
BACAAN
Yes 30:1-18
Yes 30:1 Celakalah anak-anak pemberontak,
demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari
pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku,
sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
Yes 30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak
meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah
naungan Mesir.
Yes 30:3 Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan
kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu.
Yes 30:4 Sebab sekalipun pembesar-pembesar Yerusalem
sudah ada di Zoan, dan utusan-utusannya sudah sampai ke Hanes,
Yes 30:5 sekaliannya akan mendapat malu karena
bangsa itu tidak dapat memberi faedah kepada mereka, dan tidak dapat memberi
pertolongan atau faedah; melainkan hanya memalukan, bahkan mengaibkan mereka.
Yes 30:6 Ucapan ilahi tentang binatang-binatang di
Tanah Negeb. Melalui suatu negeri yang penuh kesesakan dan kesempitan, tempat
singa betina dan singa jantan yang mengaum, tempat ular beludak dan ular naga
terbang, mereka mengangkut harta kekayaan mereka di atas punggung keledai, dan
barang-barang perbendaharaan mereka di atas ponok unta, kepada suatu bangsa
yang tidak dapat memberi faedah,
Yes 30:7 yakni Mesir yang memberi pertolongan yang
tak berguna dan percuma; sebab itu Aku menamainya begini: "Rahab yang
dibuat menganggur."
Yes 30:8 Maka sekarang, pergilah, tulislah itu di
depan mata mereka di suatu loh, dan cantumkanlah di suatu kitab, supaya itu
menjadi kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya.
Yes 30:9 Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak,
anak-anak yang suka bohong anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran
TUHAN;
Yes 30:10 yang mengatakan kepada para tukang tilik:
"Jangan menilik," dan kepada para pelihat: "Janganlah lihat bagi
kami hal-hal yang benar, tetapi katakanlah kepada kami hal-hal yang manis,
lihatlah bagi kami hal-hal yang semu,
Yes 30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan
lain, janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."
Yes 30:12 Sebab itu beginilah firman Yang Mahakudus,
Allah Israel: "Oleh karena kamu menolak firman ini, dan mempercayakan diri
kepada orang-orang pemeras dan yang berlaku serong dan bersandar kepadanya,
Yes 30:13 maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti
pecahan tembok yang mau jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang
kehancurannya datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
Yes 30:14 seperti kehancuran tempayan tukang periuk
yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada
terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam
tungku atau mencedok air dari dalam bak."
Yes 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang
Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Tetapi kamu enggan,
Yes 30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda
dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami
mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas
lagi.
Yes 30:17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu
orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan
seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas
bukit.
Yes 30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya
hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak
menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang
yang menanti-nantikan Dia!
BACAAN LAIN
Sumber Iman
Katolik
Giovanni
Francesco Bernardone lahir di Asisi, daerah pegunungan Umbria, Italia Tengah pada
tahun 1182. Ayahnya, Pietro Bernardone, seorang pedagang kain yang kaya raya;
sedang ibunya Yohana Dona Pica, seorang puteri bangsawan picardia, Prancis. Ia
dipermandikan dengan nama 'Giovanni Francesco Bernardone' tetapi kemudian lebih
dikenal dengan nama 'Francesco' karena kemahirannya berbahasa Prancis yang
diajarkan ibunya.
la sangat
dimanjakan ayahnya sehingga berkembang menjadi seorang pemuda yang suka
berfoya-foya dan pemboros. Pada umur 20 tahun ia bersama teman-temannya
terlibat sebagai prajurit dalam perang saudara antara Asisi dan Perugia. Dalam
pertempuran itu ia ditangkap dan dipenjarakan selama 1 tahun hingga jatuh sakit
setelah dibebaskan. Pengalaman pahit itu menandai awal hidupnya yang baru. Ia
tidak tertarik lagi dengan usaha dagang ayahnya dan corak hidup mewahnya
dahulu. Sebaliknya ia lebih tertarik pada corak hidup sederhana dan miskin
sambil lebih banyak meluangkan waktunya untuk berdoa di gereja, mengunjungi
orang-orang di penjara dan melayani orang-orang miskin dan sakit. Sungguh suatu
keputusan pribadi yang datang di luar bayangan orang sedaerahnya dan
orangtuanya.
Tak lama
kemudian ketika sedang berdoa di gereja San Damian di luar kota Asisi, ia
mendengar suatu suara keluar dari Salib Yesus: "Fransiskus, perbaikilah
rumahku yang hampir rubuh ini!" Fransiskus tertegun sebentar lalu dengan
yakin mengatakan bahwa suara itu adalah suara Yesus sendiri. Segera ia lari ke
rumah. Tanpa banyak pikir dia mengambil setumpuk kain mahal dari gudang ayahnya
lalu menjual kain-kain itu. Uang basil penjualan kain itu diberikan kepada
pastor paroki San Damian untuk membiayai perbaikan gereja itu. Tetapi pastor
menolak pemberiannya itu.
Ayahnya marah
besar lalu memukul dan menguncinya di dalam sebuah kamar. Ibunya jatuh kasihan
lalu membebaskan dia dari kurungan itu. Setelah dibebaskan ibunya, ia kembali
ke gereja San Damian. Ayahnya mengikuti dia ke sana, memukulnya sambil
memaksanya mengembalikan uang hasil penjualan kain itu. Dengan tenang ia
mengatakan bahwa uang itu sudah diberikan kepada orang-orang miskin. Ia juga
tidak mau kembali lagi ke rumah meskipun ayahnya menyeret pulang. Ayahnya tidak
berdaya lalu meminta bantuan Uskup Asisi untuk membujuk Fransiskus agar
mengembalikan uang itu. Fransiskus patuh pada Uskup. Di hadapan Uskup Asisi, ia
melucuti pakaian yang dikenakannya sambil mengatakan bahwa pakaian-pakaian itu
pun milik ayahnya. Dan semenjak itu hanya Tuhan-lah yang menjadi ayahnya. Sang
Uskup memberikan kepadanya sehelai mantel dan sebuah ikat pinggang. Inilah
pakaian para gembala domba dari Umbria, yang kemudian menjadi pakaian para
biarawan Fransiskus.
Fransiskus tidak
kecut apalagi sedih hati dengan semua yang terjadi atas dirinya. Ia bahkan
dengan bangga berkata: "Nah, sekarang barulah aku dapat berdoa
sungguh-sungguh "Bapa kami yang ada di surga." Dan semenjak itu Sabda
Yesus "Barangsiapa yang mau mengikuti Aku, ia harus menjual segala harta
kekayaannya dan membagikannya kepada orang miskin" menjadi dasar hidupnya
yang baru. Sehari-harian ia mengemis sambil berkotbah kepada orang-orang yang
ada di sekitar gereja San Damiano. Ia menolong orang-orang miskin dan penderita
lepra dengan uang yang diperolehnya setiap hari. Ia sendiri hidup miskin. Kalau
ia berbicara tentang nasehat-nasehat Injil, ia menggunakan bahasa lagu-lagu
cinta yang populer dan bahasa-bahasa puitis. Ia sendiri rajin menyusun
puisi-puisi dan selalu membacakannya keras-keras kalau ia berjalan jalan.
la disebut orang
sekitar dengan nama "Poverello" (=Lelaki miskin). Cara hidupnya, yang
miskin tetapi selalu gembira dan penuh cinta kepada orang-orang miskin dan
sakit, menarik minat banyak pemuda. Pada tahun 1209, ada tiga orang bergabung
bersamanya: Bernardus Guantevale, seorang pedagang kaya; Petrus Katana, seorang
pegawai, dan Giles, seorang yang sederhana dan bijak. Harta benda mereka
dipakai untuk melayani kaum miskin dan orang-orang sakit. Bersama dengan tiga
orang itu, Fransiskus membentuk sebuah komunitas persaudaraan yang kemudian
berkembang menjadi sebuah ordo yaitu "Ordo Saudara-saudara Dina",
atau "Ordo Fransiskan." Tak ketinggalan wanita-wanita. Klara, seorang
gadis Asisi meninggalkan rumahnya dan bergabung juga bersamanya. Bagi Klara dan
kawan-kawannya, Fransiskus mendirikan sebuah perkumpulan khusus. Itulah awal
dari Kongregasi Suster-suster Fransiskan atau Ordo Kedua Fransiskan.
Fransiskus
ditahbiskan menjadi diakon dan mau tetap menjadi seorang diakon sampai mati. Ia
tidak mau ditahbiskan menjadi imam. Lebih dari orang-orang lain, Fransiskus
berusaha hidup menyerupai Kristus. Ia menekankan kemiskinan absolut bagi para
pengikutnya waktu itu. Sebagai tambahan pada kaul kemiskinan, kemurnian dan
ketaatan, ia menekankan juga penghayatan semangat cinta persaudaraan, dan
kesederhanaan hidup. Ordo Benediktin yang sudah lama berdiri memberi mereka
sebidang tanah. Demi sahnya komunitas yang dibentuknya, dan aturan hidup yang
disusunnya, ia berangkat ke Roma pada tahun 1210 untuk meminta restu dari Sri
Paus Innosensius III (1198-1216). Mulanya Sri Paus menolak. Tetapi pada suatu
malam dalam mimpinya, Paus melihat tembok-tembok Basilik Santo Yohanes Lateran
berguncang dan Fransiskus sendiri menopangnya dengan bahunya. Pada waktu pagi,
Paus langsung memberikan restu kepada Fransiskus tanpa banyak bicara.
Lagi-lagi Ordo
Benediktin menunjukkan perhatiannya kepada Fransiskus dan kawan-kawannya.
Kapela Maria Ratu para Malaekat di Portiuncula, milik para rahib Benediktin,
kira-kira dua mil jauhnya dari kota Asisi, diserahkan kepada Fransiskus oleh
Abbas Ordo Benediktin. Fransiskus gembira sekali. Ia mulai mendirikan pondok-pondok
kecil dari kayu di sekitar kapela itu sebagai tempat tinggal mereka yang
pertama. Kemudian Chiusi, seorang tuan tanah di daerah itu, memberikan
kepadanya sebidang tanah di atas bukit La Verna, di bilangan bukit-bukit
Tuscan. La Verna kemudian dijadikannya sebagai tempat berdoa dan bermeditasi.
Semangat kerasulannya mulai membara dari hari ke hari. Dalam hatinya mulai
tumbuh keinginan besar untuk mempertobatkan orang-orang Muslim di belahan dunia
Timur. Ia mulai menyusun rencana perjalanan ke Timur. Pada musim gugur tahun
1212, ia bersama seorang kawannya berangkat ke Syria. Tetapi nasib sial
menghadang mereka di pertengahan jalan. Kapal yang mereka tumpangi karam dan
mereka terpaksa kembali lagi ke Italia. Tetapi ia tidak putus asa. Ia mencoba
lagi dan kali ini ia mau pergi ke Maroko melalui Spanyol. Tetapi sekali lagi
niatnya tidak bisa terlaksana karena ia jatuh sakit. Pada bulan Juni 1219, ia
sekali lagi berangkat ke belahan dunia Timur bersama 12 orang temannya. Mereka
mendarat di Damaieta, delta sungai Nil, Mesir. Di sana mereka menggabungkan
diri dengan pasukan Perang Salib yang berkemah di sana. Nasib sial menimpa
dirinya lagi. Ia ditawan oleh Sultan Mesir. Saat itu menjadi suatu peluang baik
baginya untuk berbicara dengan Sultan Islam itu. Sebagai tawanan ia minta izin
untuk berbicara dengan Sultan Mesir. Ia. berharap dengan pertemuan dan
pembicaraan dengan Sultan, ia dapat mempertobatkannya. Sultan menerima dia
dengan baik sesuai adat sopan santun ketimuran. Namun pertemuan itu sia-sia
saja. Sultan tidak bertobat dan menyuruhnya pulang kepada teman-temannya di
perkemahan setelah mendengarkan kotbahnya.
Setelah beberapa
lama berada di Tanah Suci, Fransiskus dipanggil pulang oleh komunitasnya.
Selama beberapa tahun, ia berusaha menyempurnakan aturan hidup komunitasnya.
Selain itu ia mendirikan lagi Ordo Ketiga Fransiskan. Ordo ini dikhususkan bagi
umat awam yang ingin mengikuti cara hidup dan ajarannya sambil tetap mengemban
tugas sebagai bapa-ibu keluarga atau tugas-tugas lain di dalam masyarakat. Para
anggotanya diwajibkan juga untuk mengikrarkan kaul kemiskinan dan kesucian
hidup. Kelompok ini lazim disebut kelompok "Tertier". Tugas pokok
mereka ialah melakukan perbuatan-perbuatan baik di dalam keluarga dan
masyarakat dan mengikuti cara hidup Fransiskan tanpa menarik diri dari dunia.
Ordo Fransiskan
ini berkembang dengan pesat dan menakjubkan. Dalam waktu relatif singkat
komunitas Fransiskan bertambah banyak jumlahnya di Italia, Spanyol, Jerman dan
Hungaria. Pada tahun 1219 anggotanya sudah 5.000 orang. Melihat perkembangan
yang menggembirakan ini maka pada tahun 1222, Paus Honorius III (1216-1227)
secara resmi mengakui komunitas religius Fransiskan beserta aturan hidupnya.
Pada tahun 1223, Fransiskus merayakan Natal di daerah Greccio. Upacara malam
Natal diselenggarakan di luar gereja. Dia menghidupkan kembali gua Betlehem
dengan gambar-gambar sebesar badan. Penghormatan kepada Kanak-kanak Yesus yang
sudah menjadi suatu kebiasaan Gereja dipopulerkan oleh Fransiskus bersama para
pengikutnya.
Pada umur 43
tahun ketika sedang berdoa di bukit La Verna sekonyong-konyong terasa sakit di
badannya dan muncul di kaki dan tangan serta lambungnya luka-luka yang sama
seperti luka-luka Yesus. Itulah 'stigmata' Fransiskus. Luka-luka itu tidak
pernah hilang sehingga menjadi sumber rasa sakit dan kelemahan tubuhnya.
Semenjak peristiwa ajaib itu, Fransiskus mulai mengenakan sepatu dan mulai
menyembunyikan tangan-tangannya di balik jubahnya.
Fransiskus
dikagumi orang-orang sezamannya bahkan hingga kini karena berbagai karunia luar
biasa yang dimilikinya. Ia dijuluki "Sahabat alam semesta" karena
cintanya yang besar dan dalam terhadap alam ciptaan Tuhan. Semua ciptaan
menggerakkan jiwanya untuk bersyukur kepada Tuhan dan memuliakan keagunganNya.
Seluruh alam raya beserta isinya benar-benar berdamai dengan Fransiskus. Ia
dapat berbincang-bincang dengan semua ciptaan seperti layaknya dengan manusia.
Semua disapanya sebagai 'saudara': saudara matahari, saudari bulan, saudara
burung-burung, dll. Ia benar-benar menjadi sahabat alam dan binatang.
Lama kelamaan
kesehatannya semakin menurun dan pandangan matanya mulai kabur. Dalam kondisi
itu, ia menyusun karyanya yang besar "Gita Sang Surya." Salah satu
kidung di dalamnya, yang melukiskan tentang 'keindahan saling mengampuni'
dipakainya untuk mendamaikan Uskup dengan Penguasa Asisi yang sedang bertikai.
Ia diminta untuk mendamaikan keduanya. Untuk itu ia menganjurkan agar
perdamaian itu dilakukan di halaman istana uskup bersama beberapa imam dan
pegawai kota. Ia sendiri tidak ikut serta dalam pertemuan perdamaian itu. Namun
ia mengutus dua orang rekannya ke sana dengan instruksi untuk menyanyikan lagu
"Gita Sang Surya", yang telah ia tambahi dengan satu bagian tentang
'keindahan saling mengampuni'. Ketika mendengar nyanyian yang dibawakan dengan
begitu indah oleh dua orang biarawan Fransiskan itu, Uskup dan Penguasa Asisi
itu langsung berdamai tanpa banyak bicara.
Menjelang
tahun-tahun terakhir hidupnya, ia mengundurkan diri. Sebab, di antara
saudara-saudarariya seordo terjadilah selisih paham mengenai penghayatan hidup
miskin seperti yang dicintai dan dihayatinya sendiri. Pada tanggal 3 Oktober
1226 dalam umur 44 tahun, Fransiskus meninggal dunia di kapela Portiuncula. Dua
tahun berikutnya, ia langsung dinyatakan 'kudus' oleh Gereja.
Fransiskus
adalah orang kudus besar yang dikagumi Gereja dan seluruh umat hingga kini.
Kebesarannya terletak pada dua hal berikut: kegembiraannya dalam hidup yang
sederhana, menderita lapar dan sakit, dan pada cintanya yang merangkul seluruh
ciptaan. Ketika Gereja menjadi lemah dan sakit karena lebih tergiur dengan
kekayaan dan kekuasaan duniawi, Fransiskus menunjukkan kembali kekayaan iman
Kristen dengan menghayati sungguh-sungguh nasehat-nasehat dan cita-cita Injil
yang asli: kerendahan hati, kemiskinan dan cinta.!
DOA PENUTUP
Allah, pembela kaum fakir miskin, santo Fransiskus menjadi miskin dan hina dina seperti Kristus. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi PuteraMu, supaya kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersuka ria dalam cinta kasihMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar