Selasa, 20 April 2021
PEKAN III
PASKAH – O PEKAN III
Hari Biasa
Pekan III Paskah (P)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ini sungguh
hari Tuhan
Hari penuh
kesukaan
Dosa kita
dibersihkan
Oleh darah
suci Tuhan
O betapa
mengagumkan
Bahwasanya
cinta Tuhan
Berhasil
meniadakan
Ketakutan
yang menekan
O betapa
mentakjubkan
Bahwasanya
kematian
Berhasil
mengembalikan
Hidup yang
tak terkalahkan
Terpujilah
Kristus Tuhan
Kaukalahkan
kematian
Engkau
dibangkitkan Bapa
Dengan
kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Bila Allah
bangkit, para lawanNya melarikan diri dari hadapanNya, alleluya
Mazmur 67
(68) Tuhan masuk dengan jaya
Kristus naik ke surga sambil membawa
tawanan; Ia memberikan ganjaran kepada manusia (Ef 4,8)
I
Bila Allah
bangkit, tercerai berailah musuhNya, *
para
lawanNya melarikan diri dari hadapanNya.
Seperti asap
menghilang, mereka terusir, †
seperti
lilin meleleh di depan api, *
orang jahat
binasa di hadapan Allah.
Tetapi orang
jujur akan bersukacita, †
mereka
meria-ria di hadapan Allah *
dan
bersorak-sorai dengan gembira.
Bernyanyilah,
hai para dewa, bermazmurlah, hai langit, *
siapkanlah
jalan bagi Allah yang mengendarai awan.
Bersukacitalah
dalam Tuhan *
dan
bergembiralah di hadapanNya.
Bapa bagi
anak yatim dan pelindung para janda, *
itulah Allah
di kediamanNya yang kudus;
Allah
memberikan tempat tinggal kepada bangsaNya yang merantau, †
Ia
membebaskan para tawanan dengan iringan bunyi-bunyian, *
tetapi para
pembangkang dikubur di alam maut.
Ya Allah,
tatkala Engkau maju di depan umatMu, *
tatkala
Engkau melintasi padang belantara,
Bergoncanglah
bumi dan langit mencurahkan hujan †
di hadapan
wajah Tuhan, Allah Sinai; *
di hadapan
wajah Tuhan, Allah Israel.
Curahkanlah
hujanMu yang melimpah, ya Allah, *
suburkanlah
tanah pusakaMu yang kersang.
Uruslah
keluargaMu yang diam di sana, *
peliharalah
para penduduknya dengan hujanMu, ya Allah.
Ya Tuhanku,
utuslah firmanMu dalam deru guntur, *
supaya
gugusan bintang membuka pintu hujan dengan gembira.
Hendaknya
para panglima gugusan bintang membungkukkan diri, †
membungkukkan
diri untuk menurunkan hujan, *
sehingga
padang rumput di negeri menikmati berkatnya.
Hendaknya
mereka mengosongkan waduk hujan, *
sehingga
padang rumput di negeri menikmati berkatnya.
Hendaknya
mereka mengosongkan waduk hujan, *
menyirami
padang di antara kawanan domba.
Matahari
berkilau-kilauan bagaikan merpati *
yang
bersayapkan perak dan emas.
Ketika Allah
yang mahakuasa menyelubungi
panglima
bintang dengan awan, *
turunlah
salju di atas gunung Zalmon
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 1
Bila Allah
bangkit, para lawanNya melarikan diri dari hadapanNya, alleluya
Antifon 2
Allah
sendiri yang menyelamatkan kita, sebab berkat Tuhanlah kita lolos dari maut,
alleluya
II
O gunung
agung, gunung Basan, *
o gunung
yang berpuncak banyak, gunung Basan!
Hai gunung
yang berpuncak banyak,*
mengapa
engkau cemburu?
Mengapa
cemburu kepada gunung yang dipilih Allah sebagai istanaNya,*
gunung Sinai
yang didiami Tuhan untuk selama-lamanya?
Pawai kereta
Allah puluhan ribu jumlahnya, †
ditumpangi
beribu-ribu pemanah, *
ketika Tuhan
datang menjadikan Sinai tempatNya yang kudus.
Ya Tuhan,
Engkau mendaki puncak gunung sambil membawa tawanan, *
Engkau
menerima persembahan dari mereka.
Tetapi bala
tentara Firaun yang membangkang *
dicampakkan
ke alam maut oleh Tuhan Allah.
Terpujilah
Tuhan, hari demi hari, *
Allah
sendiri, penyelamat kita, telah mengambil beban perbudakan kita.
Allah
sendiri yang menyelamatkan kita, *
sebab berkat
Tuhanlah kita lolos dari maut.
Sesungguhnya,
Allah telah meremukkan kepala musuhNya, *
memecah
tengkorak mereka, tatkala Ia tampil dari surgaNya.
Tuhan
berfirman: “Aku telah melumpuhkan naga *
dan
membungkam Laut Merah.”
Dengan
demikian kakiMu melangkah dalam lautan darah, *
dan
mayat-mayat musuhMu dijilat anjing.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
Seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Allah
sendiri yang menyelamatkan kita, sebab berkat Tuhanlah kita lolos dari maut,
alleluya
Antifon 3
Hai
raja-raja bumi, bernyanyilah: hai segala dewata, pujilah Allah, alleluya
III
Saksikanlah
perarakan Allahku, *
perarakan
rajaku dari tempatNya yang kudus.
Para
penyanyi di muka, para pemetik kecapi paling belakang, *
di tengah
gadis-gadis yang memukul rebana.
Pujilah
Allah dalam himpunan umat, *
pujilah
Tuhan dalam pertemuan bangsa Israel.
Lihatlah
Benyamin, yang bungsu, berjalan di depan, †
pemuka-pemuka
suku Yehuda berarak dalam dua baris, *
demikian
pula para pemuka suku Zebulon dan Naftali. –
Kerahkanlah
kekuatanMu, ya Allah, *
kukuhkanlah
kota yang telah Kaubangun bagi kami.
Ya Allah
yang mahatinggi, Engkau bersemayam di Yerusalem, *
raja-raja
menyampaikan persembahan kepadaMu.
Hardiklah
binatang-binantang itu, musuh dari Mesir, *
binatang
buas seperti kawanan banteng.
Mereka
menginjak-injak bangsa-bangsa karena rakus akan perak, *
mereka suka
berperang dan memecah belah rakyat.
Suruhlah
saudagar-saudagar Mesir membawa beludru, *
suruhlah
Etiopia segera membawa kekayaannya kepada Allah.
Hai
raja-raja bumi, bernyanyilah, *
hai segala
dewata, pujilah Allah.
Lihatlah
Dia, Ia mengendarai langit dari sediakala, *
dengarlah
Dia, Ia memperdengarkan suaraNya yang dahsyat!
Pujilah
Allah Israel, Allah yang mahatinggi, †
kekuasaanNya
agung, mengatasi surga, *
Ia luhur,
melampaui kediamanNya yang kudus.
Sungguh,
Dialah Allah Israel, †
Ia
memberikan kemenangan dan kuasa, *
hai umat,
pujilah Allah.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Hai raja-raja
bumi, bernyanyilah: hai segala dewata, pujilah Allah, alleluya
BACAAN
Why. 8:1-13
Why 8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai
yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
Why 8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang
berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
Why 8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan
ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan
banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang
kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Why 8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama
dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Why 8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu,
mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Why 8:6 Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
Why 8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup
sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya
itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga
dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
Why 8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup
sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh
api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
Why 8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk
yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
Why
8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup
sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala
seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
Why
8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus.
Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air
itu, sebab sudah menjadi pahit.
Why
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup
sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan
dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi
gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
Why
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar
seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring:
"Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi
sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."
BACAAN PILIHAN
Dia dan Aku, Kesaksian Gabrielle Bossis, Mengenai
Kasih Allah
Penterjemah Dr. Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
Aku selalu siap, anak-anakKu terkasih, untuk
mendengarkanmu! Mengapa engkau masih menunggu lebih lama lagi? Aku adalah
Gembala yang baik yang datang dari jauh untuk mencarimu, Aku telah membiarkan
DarahKu mengalir setetes demi setetes sampai yang terakhir.
Bila semua telah berakhir, DIA telah menemukan cara
untuk tetap berada dekat dengan mereka sampai akhir zaman.
Berdoalah bagi mereka itu yang merasa takut
terhadapKu. Bagaimanakah hal ini mungkin? Apakah orang mesti takut terhadap
Gembalanya yang baik hati?
Malahan domba-domba yang sangat kecil pun berani
memanjat dan beristirahat di atas pangkuanNya. Di sinilah terletak Kebahagiaan
Gembala ini. Ya, Gembala yang miskin….Gembala yang miskin di masa sekarang ini….
Mengapa sampai banyak yang takut datang padaKu? Memang
benar Aku adalah Gembala yang miskin, yang tidak berarti di masa kini. Di mana-mana
Aku melihat kelakuan yang tanpa kekangan, dan kebencian! Si perusak telah
banyak mencuri domba-dombaKu. Telah lama ada perseteruan antara Anak Manusia
dan setan.
DOA PENUTUP
Allah yang
mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang yang lahir kembali
dalam air dan Roh kudus. RahmatMu telah
Kauberikan kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga
rahmatMu semakin berlimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati janjiMu.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar