Selasa, 23 Februari
2021
Pekan I
Prapaskah – O Pekan I
Hari Biasa
Pekan I Prapaskah (U)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah
waktu yang tepat
Untuk
menerima rahmat
Asalkan kita
bertobat
Dengan
kebulatan tekad.
Hati kita
yang terluka
Tertindih
timbunan dosa
Mengharapkan
pengampunan
Hasil karya
Kristus Tuhan
Marilah kita
semua
Menyiapkan
Paska raya
Dengan tekun
berusaha
Menjadi abdi
sesama
Ya
Tritunggal maha suci
Trimalah
pujian kami
Yang kami
lambungkan ini
Dengan
ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Tuhan akan
mengadili kaum miskin dengan adil
Mazmur 9B
(10) Ucapan syukur
Berbahagialah, hai kamu yang miskin,
sebab milikmulah kerajaan Allah (Luk 6,20)
I
Ya Tuhan,
mengapa Engkau jauh, *
mengapa
Engkau menyembunyikan diri di waktu kesusahan?
Orang
durhaka menyusun rencana busuk dalam hatinya,*
tak kenal
lelah ia mengikhtiarkan yang jahat.
Orang
berdosa membanggakan kekejian hatinya,*
orang
angkara menyombongkan keserakahannya.
Orang angkuh
menghina Tuhan: *
“Allah
takkan melampiaskan amarahNya
Ia takkan
mengganggu rencanaku,*
dan aku akan
unggul selama-lamanya!”
Ya Allah
yang mahatinggi,†
orang jahat
tidak ambil pusing akan perintahMu,*
ia
menentangnya mati-matian.
Ia berkata
dalam hati: “Aku takkan goyah,*
pasti aku
tetap mujur dan takkan sial.”
Mulutnya
penuh kutukan, tipu muslihat dan kekerasan,*
lidahnya
penuh kelaliman dan kejahatan.
Ia mengadang
di tengah alang-alang *
dan membunuh
orang yang tak bersalah di tempat sunyi.
Matanya
mengintai si malang, *
seperti
singa ia mengendap di balik semak.
Ia mengendap
untuk menangkap si malang,*
ia menyergap
dan menyeretnya pergi.
Orang sial
itu terjerat dalam jaring,*
si celaka
terperosok ke dalam perangkap.
Orang jahat
berkata dalam hati : “Allah sudah lupa!*
Allah tak
memperhatikan, takkan melihat!”
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 1
Tuhan akan
mengadili kaum miskin dengan adil
Antifon 2
Ya Tuhan,
pandanglah kesusahan si malang
II
Bangkitlah,
ya Tuhan Allah, ulurkanlah tanganMu,*
jangan
Kaulupakan orang yang tertindas.
Mungkinkah
orang jahat menghina Engkau selamanya? *
Mungkinkah
Kaubiarkan dia berpikir:
“Allah
takkan membalas!”
Pandanglah
kesusahan si malang,*
bertindaklah
dengan kekuatan tanganMu.
KepadaMulah
orang malang menyerahkan diri,*
Engkau yang
menolong yatim piatu,
Patahkanlah
lengan orang berdosa dan balaslah kejahatannya,*
mungkin
dosanya luput dari pandanganMu?
Tuhanlah
raja untuk selama-lamanya,*
biarlah
bangsa kafir lenyap dari muka bumi.
Ya Tuhan,
dengarkanlah ratapan orang miskin,*
arahkanlah
perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Belalah para
yatim piatu dan kaum tertindas,*
jangan
sampai orang angkuh menabur ketakutan di bumi.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 2
Ya Tuhan,
pandanglah kesusahan si malang
Antifon 3
Sabda Tuhan
adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
Mazmur 11
(12) Melawan orang sombong
Bapa berkenan mengutus PuteraNya demi
kita kaum miskin (S.Agustinus)
Tolonglah,
ya Tuhan, sebab habislah orang jujur,*
lenyaplah
orang setia dari antara umat manusia.
Dusta belaka
yang dibicarakan satu sama lain,*
bibirnya
manis, tetapi hatinya mendua.-
Semoga Tuhan
merenggut semua bibir yang lincir,*
semua lidah
yang berbicara sombong.
Kata mereka:
“Lidahlah kekuatan kami,*
bibirlah
senjata kami, siapa dapat mengalahkan kami?”
Tuhan
bersabda: “Mengingat jeritan orang miskin †
dan rintihan
kaum tertindas, *
sekarang Aku
bangkit.
Aku akan
memberikan pertolongan *
kepada
mereka yang mengharapkannya.”
Sabda Tuhan
adalah sabda murni,*
bagaikan
perak teruji yang dimurnikan tujuh kali dalam api.
Engkau, ya
Tuhan, memelihara kami,*
Engkau
melindungi kami sejak dahulu, ya Allah kekal.
Orang
berdosa berkeliaran dimana-mana,*
menggali
lubang perangkap untuk sesamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Sabda Tuhan
adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
BACAAN
Ul.
9:7-21,25-29
Ul 9:7 "Ingatlah, janganlah lupa, bahwa
engkau sudah membuat TUHAN, Allahmu, gusar di padang gurun. Sejak engkau keluar
dari tanah Mesir sampai kamu tiba di tempat ini, kamu menentang TUHAN.
Ul 9:8 Di Horeb kamu sudah membuat TUHAN
gusar, bahkan TUHAN begitu murka kepadamu, hingga Ia mau memunahkan kamu.
Ul 9:9 Setelah aku mendaki gunung untuk
menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka
aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti
tidak kumakan dan air tidak kuminum.
Ul 9:10 TUHAN memberikan kepadaku kedua loh
batu, yang ditulisi jari Allah, di mana ada segala firman yang diucapkan TUHAN
kepadamu di gunung itu dari tengah-tengah api, pada hari perkumpulan.
Ul 9:11 Sesudah lewat empat puluh hari empat
puluh malam itu, maka TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, loh-loh
perjanjian itu.
Ul 9:12 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku:
Bangunlah, turunlah dengan segera dari sini, sebab bangsamu, yang kaubawa
keluar dari Mesir, telah berlaku busuk; mereka segera menyimpang dari jalan
yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat patung tuangan.
Ul 9:13 Lagi TUHAN berfirman kepadaku: Telah
Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk.
Ul 9:14 Biarkanlah Aku, maka Aku akan memunahkan
mereka dan menghapuskan nama mereka dari kolong langit; tetapi dari padamu akan
Kubuat suatu bangsa yang lebih berkuasa dan lebih banyak dari pada bangsa ini.
Ul 9:15 Setelah itu berpalinglah aku, lalu turun
dari gunung yang sedang menyala itu dengan kedua loh perjanjian di kedua
tanganku.
Ul 9:16 Lalu aku menyaksikan, bahwa sesungguhnya
kamu telah berbuat dosa terhadap TUHAN, Allahmu: kamu telah membuat suatu anak
lembu tuangan, kamu telah segera menyimpang dari jalan yang diperintahkan TUHAN
kepadamu.
Ul 9:17 Maka kupeganglah kuat-kuat kedua loh
itu, kulemparkan dari kedua tanganku, kupecahkan di depan matamu.
Ul 9:18 Sesudah itu aku sujud di hadapan TUHAN,
empat puluh hari empat puluh malam lamanya, seperti yang pertama kali - roti
tidak kumakan dan air tidak kuminum - karena segala dosa yang telah kamu perbuat,
yakni kamu melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sehingga kamu menimbulkan
sakit hati-Nya.
Ul 9:19 Sebab aku gentar karena murka dan
kepanasan amarah yang ditimpakan TUHAN kepadamu, sampai Ia mau memunahkan kamu.
Tetapi sekali inipun TUHAN mendengarkan aku.
Ul 9:20 Juga kepada Harun TUHAN begitu murka,
hingga Ia mau membinasakannya; maka pada waktu itu aku berdoa untuk Harun juga.
Ul 9:21 Tetapi hasil perbuatanmu yang berdosa,
yakni anak lembu itu, kuambil, kubakar, kuhancurkan dan kugiling baik-baik
sampai halus, menjadi abu, lalu abunya kulemparkan ke dalam sungai yang
mengalir turun dari gunung.
Ul 9:25 Maka aku sujud di hadapan TUHAN - empat
puluh hari empat puluh malam lamanya aku sujud - ,karena TUHAN telah berfirman
akan memunahkan kamu,
Ul 9:26 dan aku berdoa kepada TUHAN, kataku: Ya,
Tuhan ALLAH, janganlah musnahkan umat milik-Mu sendiri, yang Kautebus dengan
kebesaran-Mu, dan yang Kaubawa keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.
Ul 9:27 Ingatlah kepada hamba-hamba-Mu, kepada
Abraham, Ishak dan Yakub; janganlah perhatikan ketegaran bangsa ini ataupun
kefasikannya dan dosanya,
Ul 9:28 supaya negeri, dari mana Engkau membawa
kami keluar, jangan berkata: Sebab TUHAN tidak dapat membawa mereka masuk ke
negeri yang dijanjikan-Nya kepada mereka, dan sebab benci-Nya kepada mereka,
maka Ia membawa mereka keluar untuk membunuh mereka di padang gurun.
Ul 9:29 Bukankah mereka itu umat milik-Mu
sendiri, yang Kaubawa keluar dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu
yang teracung?"
BACAAN LAIN
De Imitatione – Mengikuti Jejak Kristus
BAGIAN I –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
PASAL XXIII – HAL
MERENUNGKAN KEMATIAN
6. Lihatlah sahabatku,
kita akan terlepas dari bahaya dan ketakutan yang besar jika sekarang sudah
selalu memperhatikan keadaan kita dan selalu ingat akan dipanggil Tuhan. Oleh
karena itu, baiklah kita berusaha hidup demikian rupa sehingga pada saat
meninggal dunia, kita lebih merasa gembira daripada merasa takut. Baiklah mulai
sekarang kita belajar mati bagi dunia supaya dengan demikian kita dapat hidup
bersama Kristus. Siksalah badan kita dengan puasa dan mati raga agar kita dapat
teguh dalam harapan kita.
DOA PENUTUP
Tuhan,
kerinduan kami, pandanglah umatMu ini. Semoga dalam menjalani masa tobat, hati
kami selalu bergembira karena rindu akan Dikau. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar