Sabtu, 26 Desember 2020
Hari Kedua
dalam Oktaf Natal - O Pekan I
Pesta S.
Stefanus, Martir Pertama (M)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya martir
pahlawan suci
Jejak
Kristus kauikuti
Musuh sudah
kaukalahkan
Kini engkau
dimulyakan.
S’moga doamu
yang sakti
Menghapuskan
dosa kami
Menyingkirkan
kejahatan
Yang merusak
kesatuan.
Terlepas
sudah tubuhmu
Dari ikatan
belenggu
Lepaskan
belenggu kami
Agar dapat
hidup suci.
Dipujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan Roh
penghibur ilahi
Selalu tak
kunjung henti. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Kamu akan
dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai
akhir, akan selamat.
Mazmur 2
Mengapa
bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa
suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para raja
bumi bersiap-siap,*
para
panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah
kita patahkan belenggunya,*
marilah kita
gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan
tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan
mengolok-olok mereka.
Dalam
amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan dalam
murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku
telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion,
gunungNya yang kudus.
Akan
kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan
bersabda kepadaku:
“Engkaulah
puteraKu,*
pada hari
ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah
kemakmuran, maka akan Kuberikan,†
para bangsa
akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh
bumi akan kaukuasai.
Engkau akan
menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan
mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan sekarang
ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai
para panglima!
Beribadatlah
kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah
kepadaNya dengan gentar!
Jangan
sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab mudah
sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah
semua orang *
yang
berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Kamu akan
dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai
akhir, akan selamat.
Antifon 2
Penderitaan
di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan
dalam diri kita.
Mazmur 10
(11)
Pada Tuhan
aku berlindung; mengapa engkau berkata kepadaku: *
“Terbanglah
ke gunung bagaikan burung!
Sebab dari
tempat yang gelap orang jahat merentangkan busur, †
memasang anak
panah pada talinya,*
untuk
memanah orang yang tulus hati.
Kalau hilang
segala pegangan,*
apa daya
orang benar?”
Tuhan ada di
dalam baitNya yang kudus; *
Tuhan
bertakhta di surga.
PandanganNya
selalu mengamat-amati,*
sorotan
mataNya menguji manusia.
Tuhan
menguji orang yang benar dan yang jahat,*
Ia membenci
mereka yang mencintai kelaliman.
Dengan api
dan belerang dihujaniNya penjahat,*
dihanguskanNya
mereka dengan angin panas.
Sebab Tuhan
adil, Ia mengasihi keadilan,*
Ia memandang
orang benar.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Penderitaan
di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan
dalam diri kita.
Antifon 3
Tuhan
menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima
mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya.
Mazmur 16
(17)
Tuhan,
dengarkanlah permohonanku yang jujur,*
perhatikanlah
seruanku.
Indahkanlah
doaku,*
yang keluar
dari hati yang ikhlas.
Semoga
Engkau menjatuhkan keputusan bagiku,*
sebab Engkau
tahu siapa yang benar.
Bila Engkau
menguji hatiku †
dan
menelitinya waktu malam,*
bila Engkau
mengusut aku Engkau takkan mendapatkan kejahatan.
Mulutku
tidak berdusta, tidak seperti orang lain,*
sabda
bibirMu selalu kuperhatikan.
Langkahku
menempuh jalan perintahMu,*
maka kakiku
tidak goyah.-
aku berseru
kepadaMu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah,*
condongkanlah
telingaMu kepadaku, dengarkanlah kataku.
Tunjukkanlah
keagungan kasih setiaMu,*
Engkau
penyelamat orang yang berlindung kepadaMu.
Dengan
kekuasaanMu Kauselamatkan mereka,*
dari tangan
kaum durhaka.
Peliharalah
aku bagaikan biji mata,*
sembunyikan
daku di bawah naungan sayapMu.
Lindungilah
aku terhadap orang berdosa yang menguasai aku,*
terhadap
musuh yang dengan geram mengepung aku.
Mereka tak
kenal belas kasihan,*
mereka
bicara dengan angkuh.
Kini mereka
mengerumuni aku,*
mengintai
hendak menghempaskan daku ke tanah.
Rupanya
seperti singa yang siap menerkam,*
seperti
singa muda yang mengendap-endap di persembunyian.
Bangkitlah
Tuhan, hadapi dan rebahkanlah mereka †
dengan
pedangMu luputkan daku dari orang berdosa,*
dengan
kuasaMu bebaskan daku dari kematian.
Karena kejujuranku
aku memandang wajahMu,*
waktu bangun
aku menikmati hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Tuhan
menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima
mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya.
BACAAN
Kis. 6:8 –
7:2a,44-59
Kis 6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia
dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
Kis 6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari
jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini-anggota-anggota jemaat itu
adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria- bersama dengan beberapa
orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan
Stefanus,
Kis
6:10 tetapi mereka tidak sanggup
melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Kis
6:11 Lalu mereka menghasut beberapa
orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata
hujat terhadap Musa dan Allah."
Kis
6:12 Dengan jalan demikian mereka
mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli
Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan
Mahkamah Agama.
Kis
6:13 Lalu mereka memajukan
saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan
perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,
Kis
6:14 sebab kami telah mendengar dia
mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan
mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."
Kis
6:15 Semua orang yang duduk dalam
sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus
sama seperti muka seorang malaikat.
Kis 7:2 a
Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah!
Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita
Abraham.
Kis
7:44 Kemah Kesaksian ada pada nenek
moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk
membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.
Kis
7:45 Kemah itu yang diterima nenek
moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu
waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan
nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud.
Kis
7:46 Daud telah mendapat kasih karunia
di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu
tempat kediaman bagi Allah Yakub.
Kis
7:47 Tetapi Salomolah yang
mendirikan sebuah rumah untuk Allah.
Kis
7:48 Tetapi Yang Mahatinggi tidak
diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh
nabi:
Kis
7:49 Langit adalah takhta-Ku, dan
bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku,
demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
Kis
7:50 Bukankah tangan-Ku sendiri yang
membuat semuanya ini?
Kis
7:51 Hai orang-orang yang keras
kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh
Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Kis
7:52 Siapakah dari nabi-nabi yang
tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang
lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah
kamu khianati dan kamu bunuh.
Kis
7:53 Kamu telah menerima hukum
Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak
menurutinya."
Kis
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah
Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka
menyambutnya dengan gertakan gigi.
Kis
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh
dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus
berdiri di sebelah kanan Allah.
Kis
7:56 Lalu katanya: "Sungguh,
aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan
Allah."
Kis
7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka
dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
Kis 7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu
melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang
muda yang bernama Saulus.
Kis 7:59 Sedang
mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah
rohku."
BACAAN
PILIHAN
Sumber Iman Katolik
Hari ini tidak sama dengan hari kemarin. Sukacita dan
kegembiraan hari kemarin karena Kelahiran Yesus Kristus, seolah sirna seketika
dengan tragedi iman Pembunuhan Diakon Stefanus yang dirayakan Gereja hari ini.
Satu-satunya sumber informasi terpercaya tentang
Stefanus adalah Kisah Para Rasul bab 6 dan 7. Di dalamnya Stefanus ditampilkan
sebagai orang beriman yang kokoh dan penuh Roh Kudus dan salah satu orang yang
diangkat oleh Keduabelasan untuk memangku jabatan diakon atau pelayan meja,
barangkali sebagai pengurus rumah tangga jemaat. Ia, seorang Kristen Yahudi
yang tinggal di Yerusalem dan bisa berbahasa Yunani. Ia pandai berpolemik dan
sangat radikal dalam pandangannya mengenai tradisi-tradisi dan lembaga-lembaga
Yahudi. Ketika berada di hadapan Sanhendrin, ia dengan tegas membantah semua
tuduhan kaum Farisi dan membela karya misionernya di antara orang-orang Yahudi.
Pembelaannya diperkuat dengan mengutip kata-kata Kitab Suci yang melukiskan
kebaikan hati Yahweh kepada Israel dan ketidaksetiaan Israel sebagai
"bangsa terpilih" kepada Yahweh. Oleh karena itu, ia diseret ke luar
tembok kota Yerusalem dan dirajam sampai mati oleh pemimpin-pemimpin Yahudi
yang tidak mampu melawan hikmatnya yang diilhami Roh Kudus.
Senjata utama untuk melawan musuhnya ialah cintanya
akan Tuhan. Cinta itu demikian kuat mendorongnya untuk bersaksi tentang Kristus
meskipun ia harus menghadapi perlawanan yang kejam dari musuh-musuhnya. Bahkan
sampai saat terakhir hidupnya di dalam penderitaan sekian hebatnya, ia masih
sanggup mengeluarkan kata-kata pengampunan ini: "Tuhan, janganlah dosa ini
Engkau tanggungkan kepada mereka itu."
Laporan tentang pembunuhan Stefanus itu menyatakan
bahwa Saulus (yang kemudian menjadi Paulus, Rasul bangsa kafir) hadir di sana
dan memberi restu terhadap pembunuhan itu. Namun apa yang terjadi atas Saulus
di kemudian hari? Sebagai pahala besar bagi Stefanus ialah bahwa Saulus
musuhnya yang utama serta penghambat ulung Gereja, bertobat dan menjadi Paulus,
Rasul terbesar bagi kaum kafir. Stefanus mati sebagai martir, kira-kira pada
tahun 34.
MADAH ALLAH
TUHAN KAMI
Allah Tuhan
kami,*
Engkau kami
puji dan kami muliakan.
Bapa yang
kekal,*
seluruh bumi
bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua
malaikat bermadah,*
seluruh isi
surga bernyanyi.
BagiMu
kerubim dan serafim*
tak kunjung
putus melambungkan pujian.
Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala
kuasa.
Surga dan
bumi*
penuh
kemuliaanMu.
KepadaMu
paduan para rasul bersyukur,*
rombongan
para nabi berbakti.
KepadaMu
barisan para martir berkurban*
dengan
mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu
Gereja kudus beriman,*
tersebar di
seluruh dunia.
Ya Bapa yang
mahakuasa,*
pencipta
semesta alam.
Putera
sejati yang terpuji,*
Putera Bapa
yang tunggal.
Roh kudus,
cahaya mulia,*
penghibur
umat beriman.
Engkaulah
raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah
Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi
dikandung santa perawan,*
menjadi
manusia demi keselamatan kami.
Engkau
mematahkan belenggu maut,*
membuka
pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau
bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili
umat manusia.
Kami mohon,
lindungilah hamba-hambaMu,*
yang
Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah
kami bersama para kudus*
dalam
kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah
umatMu, ya Tuhan,*
dan
berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah
kami semua*
dan
muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari
kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji
namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan,
sudilah menjaga kami,*
agar
senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah
kami, ya Tuhan,*
kasihanilah
kami.
Limpahkanlah
kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami
berharap kepadaMu.
KepadaMu
kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan
kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah, cinta
kasih tertinggi, hari ini kami memperingati kematian santo Stefanus, yang
mendoakan para pembunuhnya. Semoga kami mengikuti teladannya dan mencintai
musuh kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar