Kamis, 3 Desember 2020
Pekan Adven
I – O Pekan I
Pesta S.Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi
(P)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Santo
Fransiskus yang dipilih Tuhan
Engkau
diutus menyebarkan iman
Tak kunjung
putus giat mewartakan
Yesus
penebus.
Dengan
semangat yang tak terpadamkan
Engkau
berangkat untuk menunaikan
Tugas yang
berat penuh pengurbanan
Sepanjang
hayat.
Ribuan umat
di tanah India
Dan banyak
rakyat Asia Tenggara
Rela
bertobat dan teguh percaya
Sehingga
slamat.
Bimbinglah
kami dalam menghayati
Iman sejati
kurnia ilahi
Untuk
berbakti dan sungguh mengabdi
Tritunggal
suci. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Aku menjadi
pelayan Injil sesuai dengan rahmat yang diberikan Allah kepadaku.
Mazmur 20
(21), 2-8,14
Karena
kuasaMu, ya Tuhan, raja bergembira,*
atas
penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan
hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan
doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu
Kau kurniai dia berkat berlimpah,*
di atas
kepalanya Kau taruh mahkota emas murni.
Hidup
dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang
untuk selamanya.
Besarlah
kemuliaannya berkat pertolonganMu,*
keagungan
dan semarak Kau anugerahkan kepadanya.
Kau jadikan
dia berkat untuk selamanya,*
Seri wajahMu
membahagiakan dia.
Sungguh raja
percaya kepada Tuhan,*
dan karena
kasih setia Allah yang mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah,
ya Tuhan, dan nyatakanlah kuasaMu,*
kami akan
bernyanyi dan bermadah atas keperkasaanMu.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 1
Aku menjadi
pelayan Injil sesuai dengan rahmat yang diberikan Allah kepadaku.
Antifon 2
Segala-galanya
kulakukan demi Injil, agar aku boleh mengecap berkatnya.
Mazmur 91
(92)
Betapa
baiklah bersyukur kepada Tuhan,*
memuji
namaMu, Allah yang maha tinggi;
Mewartakan
kasihMu pagi hari,*
dan
kesetiaanMu diwaktu malam;
Dengan
membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan
iringan celempung.
Sebab Engkau
menggembirakan daku dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak
sorai karena perbuatan tanganMu.
Betapa agung
pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur
segala rencanaMu.
Orang bodoh
tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu
tidak akan mengerti.
Biarpun
orang jahat meriap seperti rumput, +
dan orang
durhaka berkembang pesat,*
namun mereka
akan binasa selama-lamanya.
Sedangkan
Engkau, ya Tuhan,*
engkau luhur
selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Segala-galanya
kulakukan demi Injil, agar aku boleh mengecap berkatnya.
Antifon 3
Kepadaku
telah diberikan kurnia mewartakan kepada bangsa-bangsa di Asia kekayaan Kristus
yang tak ternilai.
Sebab para
musuhMu akan binasa,
para
penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku
Kau jadikan kuat seperti banteng,*
dan Kau
urapi dengan minyak yang harum mewangi.
Orang jujur
bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang
bagaikan pohon jati.
Mereka
ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di
pelataran rumah Allah.
Pada masa
tua pun mereka masih berbuah,*
dan tetap
subur dan segar.
Mereka
mewartakan, betapa adillah Tuhan pelindungku,*
tak ada
kecurangan padaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Kepadaku
telah diberikan kurnia mewartakan kepada bangsa-bangsa di Asia kekayaan Kristus
yang tak ternilai.
BACAAN
Kis 20:17-36
Kis
20:17 Karena itu ia
menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat
datang ke Miletus.
Kis
20:18 Sesudah mereka
datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di
antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
Kis
20:19 dengan segala rendah
hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata
dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
Kis
20:20 Sungguhpun demikian
aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan
kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan
di rumah kamu;
Kis
20:21 aku senantiasa
bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka
bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
Kis 20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan
Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku
di situ
Kis
20:23 selain dari pada yang
dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara
menunggu aku.
Kis
20:24 Tetapi aku tidak
menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan
menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi
kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Kis
20:25 Dan sekarang aku
tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah
kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.
Kis
20:26 Sebab itu pada hari
ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun
yang akan binasa.
Kis
20:27 Sebab aku tidak lalai
memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
Kis
20:28 Karena itu jagalah
dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus
menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan
darah Anak-Nya sendiri.
Kis
20:29 Aku tahu, bahwa
sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah
kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
Kis
20:30 Bahkan dari antara
kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka
berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Kis
20:31 Sebab itu berjaga-jagalah
dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada
berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Kis
20:32 Dan sekarang aku
menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang
berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan
bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
Kis
20:33 Perak atau emas atau
pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
Kis
20:34 Kamu sendiri tahu,
bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan
keperluan kawan-kawan seperjalananku.
Kis
20:35 Dalam segala sesuatu
telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus
membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus,
sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada
menerima."
Kis
20:36 Sesudah mengucapkan
kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Francesco de Yassu Javier lahir di istana Xavier di
Navarra, bagian utara Spanyol pada tanggal 7 April 1506. Orangtuanya seorang
bangsawan kaya raya. Pendidikan dasarnya berlangsung di Navarra dan kemudian
dilanjutkan di Universitas Paris pada usia 19/20 tahun. Di Paris ia selalu
bergaul dengan orang-orang terpelajar dan terkemuka. Salah seorang teman
pergaulan dan sahabatnya ialah Ignasius Loyola. Ignasius mempunyai pengaruh
besar terhadap jalan hidup Fransiskus di kemudian hari sebagai seorang
misionaris besar dalam sejarah Gereja. Pertanyaan dasar yang membuka lembaran
hidupnya yang baru ialah: "Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia,
namun kehilangan jiwanya?" Pertanyaan ini sungguh mempengaruhi sikapnya
yang mengilhami jalan hidupnya sehingga ia berani mengabdikan seluruh hidupnya
sebagai seorang Abdi Allah bagi penyebaran Injil dan pembangunan Kerajaan Allah
di dunia.
Bersama Ignasius Loyola dan lima rekannya yang lain,
termasuk Petrus Faber, Fransiskus mengikrarkan kaulnya pada tanggal 15 Agustus
1534 di gereja Montmatre. Upacara pengikraran kaul ini menandai awal berdirinya
Serikat Yesus yang secara resmi direstui oleh Paus Paulus III (1534-1549) pada
tahun 1540. Selain kaul kemiskinan dan kemurnian hidup, mereka juga berjanji
untuk membantu Paus dalam usaha memberantas berbagai ajaran sesat dan
menyebarluaskan iman Kristen. Fransiskus ditahbiskan menjadi imam pada tanggal
24 Juni 1537. Setahun kemudian, ia berangkat ke Roma dan bersama Ignasius, ia
menyelesaikan berbagai urusan yang berkaitan dengan pendirian Serikat Yesus dan
misinya.
Pada tanggal 16 Maret 1540, Xaverius meninggalkan
rekan-rekannya di Roma dan berangkat ke Portugal untuk memenuhi undangan Raja
Yohanes III, yang meminta imam-imam Yesuit untuk mewartakan Injil di wilayah
jajahan Portugis di India. Bersama dua rekannya dari Portugis, Fransiskus
memulai perjalanan yang sulit itu pada tanggal 7 April 1541. Mereka tiba di
Goa, India pada tanggal 6 Mei 1542 dan mulai berkarya di India Selatan dan Sri
Langka.
Karyanya di Goa diberkati dengan keberhasilan yang
gemilang. Dengan cara pewartaannya yang menarik dan kesalehan hidupnya, ia
berhasil menawan hati banyak orang dan mempermandikan mereka menjadi
pengikut-pengikut Kristus. Ia dengan berani membela orang-orang pribumi yang
menderita karena tingkah penguasa sebangsa maupun penguasa kolonial yang korup
sambil mengajari mereka ajaran-ajaran Kristen yang mengutamakan cinta kasih.
Dalam sebuah suratnya kepada Ignasius pada tanggal15 Januari 1544, ia menulis:
"Lenganku sering terasa sangat letih dan sakit karena membaptis begitu
banyak orang dan mengajari mereka kewajiban-kewajiban iman Kristiani dalam
bahasa mereka." Pada tahun berikutnya, sekitar tanggal 27 Januari, ia
mengabarkan lagi ke Roma bahwa ia sudah mempermandikan kurang-lebih 10.000
orang dalam waktu satu bulan. Diceritakannya pula tentang kecintaan mereka
padanya karena perbuatan-perbuatan baik dan ajaib yang dilakukannya di
tengah-tengah mereka.
Selama tiga tahun (1542-1545), Fransiskus Xaverius
mewartakan Injil di pantai Barat India. Semua perbuatannya yang agung itu
terdengar juga hingga ke Malaka. Oleh karena itu, pada musim semi tahun 1545,
ia tiba di Malaka dan mewartakan Injil di sana. Selama berada di sana ia
memanfaatkan waktunya untuk membina akhlak dan hidup perkawinan penduduk Malaka
yang sangat merosot karena kekayaan yang berlimpahruah. Ia rajin berkotbah dan
mengajar orang-orang yang sudah lama tidak memperhatikan kebutuhan rohaninya.
Demi keberhasilan karyanya ia dengan tekun mempelajari bahasa Melayu dan
menerjemahkan ajaran-ajaran Kristen dan doa-doa dalam bahasa Melayu.
Awal tahun 1546, ia berlayar dengan kapal dagang ke
gugusan kepulauan di Indonesia bagian timur, terutama di Maluku. Ia mencatat:
"Para pelaut menyita seluruh waktuku dari pagi hingga malam: terus menerus
mendengarkan pengakuan dosa, mengunjungi orang sakit, memberikan
sakramen-sakramen dan penghiburan rohani kepada mereka yang akan meninggal dan
sering pula berkotbah. Selama masa puasa saya kerjakan itu . . . Pulau Ambon
banyak penduduknya, di antaranya tujuh desa yang beragama Kristen. Begitu tiba,
saya mengunjungi desa-desa itu dan memberikan Sakramen Permandian kepada anak-anak
yang belum menerimanya. Kira-kira 390 mil dari situ terdapat suatu negeri,
Pantai Moro namanya. Konon, di sana banyak orang Kristen yang sama sekali belum
mendapatkan pelajaran agama. Saya akan pergi ke sana secepatnya. Saya menulis
laporan ini supaya kamu tahu, betapa kamu dibutuhkan di sini. Memang saya
sadar, bahwa kamu diperlukan di India juga, tetapi pulau-pulau ini sangat
membutuhkan pertolongan yang lebih besar lagi." Fransiskus mempermandikan
kira-kira 1000 orang Ambon dan mempersiapkan kedatangan imam-imam baru. Lalu ia
menuju ke Ternate pada bulan Juli 1546.
Setiap pagi Fransiskus berkotbah kepada
saudagar-saudagar Portugis, yang seluruh pikirannya dijejali dengan
urusan-urusan perdagangan rempah-rempah dan wanita. Malam hari ia mengumpulkan
orang-orang berbahasa Melayu, melatih mereka baik-baik untuk mengerti dan
menghafalkan doa-doa serta menyanyikan cerita-cerita Kitab Suci. Tentang hasil
jerih-payahnya, ia meriulis: "Syukur kepada Allah! Di Ternate ini sudah
menjadi kebiasaan, anak lelaki di jalan-jalan dan anak perempuan di rumah, para
buruh di perkebunan dan nelayan-nelayan di laut, siang-malam menyanyikan
lagu-lagu suci, bukan lagi nyanyian-nyanyian kotor. Mereka senang menyanyikan
lagu Aku Percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Sepuluh Perintah Allah,
Perbuatan-perbuatan Belaskasih, Pengakuan Dosa Umum serta banyak lagu dan doa
sejenis. Mereka itu, baik yang baru bertobat maupun yang masih kafir, menyanyi
dalam bahasa mereka sendiri. Syukur kepada Allah bahwa saya dengan cepat
disukai, baik oleh orang Portugis di pulau ini maupun oleh orang pribumi yang
beragama Kristen dan yang bukan!" Setelah Fransiskus mengatur kedatangan
pengganti-penggantinya, ia kembali ke Malaka untuk selanjutnya pergi ke Jepang.
Tentang rencana kerasulannya di Jepang ia menulis
kepada Ignasius: "Iman kita harus diwartakan kepada orang-orang Jepang,
sebab mereka mempunyai hasrat dan kerinduan yang besar untuk mendengarkan warta
Injil dan menjadi Kristen." Pada tanggal 14 Juni 1549, Fransiskus berlayar
ke Jepang ditemani oleh Pater Cosmas de Torres, Bruder Juan Fernandez, Anger,
seorang Jepang yang sudah bertobat dan dua orang lainnya. Mereka tiba di
Kagoshima, Kyushu pada tanggal 15 Agustus 1549. Mula-mula mereka berusaha
mempelajari bahasa Jepang dan menerjemahkan ajaran-ajaran Kristen ke dalam
bahasa daerah setempat. Dari Kagoshima, pada bulan Agustus 1550 Fransiskus
bersama kawan-kawannya berlayar ke Honshu, pulau terbesar dari gugusan
kepulauan Jepang. Orang-orang Jepang menyambut baik mereka dan sangat antusias
mendengarkan pewartaan Injil. Mereka tertarik sekali dengan ajaran-ajaran
Kristen yang disampaikan dengan penuh rasa hormat dan keberanian.
Satu setengah tahun di Jepang penuh dengan kerja
keras. Kecemburuan dan perlawanan dari rahib-rahib Budha sangat gencar namun
semuanya dapat diatasi. Pada tahun 1552 Xaverius didesak untuk kembali ke India
guna menyelesaikan masalah-masalah administratif yang timbul selama ia tidak
ada. Pater Torres dan Bruder Fernandez menetap di Jepang untuk melanjutkan
karya misi di sana.
Setelah menyelesaikan masalah-masalah Yesuit di India,
Xaverius mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok, sebuah negara besar yang pada waktu
itu tertutup bagi orang-orang asing. Pada bulan April 1552, ia berlayar menuju
Cina dengan sebuah kapal Portugis dan didaratkan di pulau Sanchian, di depan
muara sungai Chukiang. Di sana ia menunggu jemputan perahu yang bersedia
menyelundupkannya ke daratan Tiongkok. Tetapi ia tiba-tiba jatuh sakit dan
dalam waktu dua minggu ia menghembuskan nafas terakhir di sebuah gubug,
ditemani hanya oleh seorang pemuda Tionghoa yang telah menemani dia dari Goa.
Fransiskus meninggal dunia di Sanchian pada tanggal 3 Desember 1552.
Fransiskus Xaverius adalah seorang sahabat bagi semua
orang. Ia sangat energik dan menarik, rendah hati dan penuh pengabdian. Sebagai
seorang pendekar karya misi, ia mendirikan pusat-pusat katekumenat dan
sekolah-sekolah, dan berusaha mendidik imam-imam pribumi di setiap tempat yang
ia kunjungi. Demi keberhasilan karyanya ia dengan tekun mempelajari bahasa
daerah.
Pastor Ludwig, sejarawan Gereja yang terkenal,
menjuluki Fransiskus Xaverius sebagai seorang "Misionaris Perintis Agama
Salib" di Asia dan misionaris terbesar semenjak Santo Paulus. Dengan
semangat heroiknya, ia mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa Asia sambil tetap
mengingatkan Gereja akan panggilannya untuk mewartakan Sabda Allah kepada semua
bangsa. Pada tahun 1622 ia dinyatakan 'kudus' oleh Paus Gregorius XV
(1621-1623). Karena teladan hidupnya, Paus Pius X (1903-1914) mengangkat dia
sebagai pelindung utama karya misi.
MADAH ALLAH
TUHAN KAMI
Allah Tuhan
kami,*
Engkau kami
puji dan kami muliakan.
Bapa yang
kekal,*
seluruh bumi
bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua
malaikat bermadah,*
seluruh isi
surga bernyanyi.
BagiMu
kerubim dan serafim*
tak kunjung
putus melambungkan pujian.
Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala
kuasa.
Surga dan
bumi*
penuh
kemuliaanMu.
KepadaMu
paduan para rasul bersyukur,*
rombongan
para nabi berbakti.
KepadaMu
barisan para martir berkurban*
dengan
mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu
Gereja kudus beriman,*
tersebar di
seluruh dunia.
Ya Bapa yang
mahakuasa,*
pencipta
semesta alam.
Putera
sejati yang terpuji,*
Putera Bapa
yang tunggal.
Roh kudus,
cahaya mulia,*
penghibur
umat beriman.
Engkaulah
raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah
Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi
dikandung santa perawan,*
menjadi
manusia demi keselamatan kami.
Engkau
mematahkan belenggu maut,*
membuka
pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau
bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili
umat manusia.
Kami mohon,
lindungilah hamba-hambaMu,*
yang
Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah
kami bersama para kudus*
dalam
kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah
umatMu, ya Tuhan,*
dan
berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah
kami semua*
dan
muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari
kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji
namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan,
sudilah menjaga kami,*
agar
senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah
kami, ya Tuhan,*
kasihanilah
kami.
Limpahkanlah
kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami
berharap kepadaMu.
KepadaMu
kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan
kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah,
penyelamat sekalian manusia, pelbagai bangsa Kaujadikan milikMu berkat
pewartaan santo Fransiskus Xaverius. Semoga semangat kerasulannya berkobar
dalam hati semua orang beriman. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar