Selasa, 17 November 2020

Ibadat Bacaan: Selasa, 17 November 2020

 

Selasa, 17 November 2020

Pekan Biasa XXXIII – O Pekan I

Pw. S. Elisabet dr Hungaria, Biarawati (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Marilah kita memuji

Wanita yang tabah hati

Terkenal di mana-mana

Karena kesuciannya

 

Penuh cinta pada Tuhan

Teguh kuat dalam iman

Gagah ditempuhnya jalan

Berpedoman pengabdian

 

Badan diatur puasa

Hati dikuatkan doa

Maka kini menikmati

Kegembiraan surgawi

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada hamba yang setya. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1  Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil, (M.P. Alleluya).

 

Mazmur 9B (10)   Ucapan syukur

Berbahagialah, hai kamu yang miskin, sebab milikmulah

kerajaan Allah (Luk 6,20)

I

Ya Tuhan, mengapa Engkau jauh, *

mengapa Engkau menyembunyikan diri di waktu kesusahan?

 

Orang durhaka menyusun rencana busuk dalam hatinya,*

tak kenal lelah ia mengiktiarkan yang jahat.

 

Orang berdosa membanggakan kekejian hatinya,*

orang angkara menyombongkan keserakahannya.

 

Orang angkuh menghina Tuhan: *

“Allah takkan melampiaskan amarahNya

 

Ia takkan mengganggu rencanaku,*

dan aku akan unggul selama-lamanya!”

 

Ya Allah yang mahatinggi,†

orang jahat tidak ambil pusing akan perintahMu,*

ia menentangnya mati-matian.

 

Ia berkata dalam hati: “Aku takkan goyah,*

pasti aku tetap mujur dan takkan sial.”

 

Mulutnya penuh kutukan, tipu muslihat dan kekerasan,*

lidahnya penuh kelaliman dan kejahatan.

 

Ia mengadang di tengah alang-alang *

dan membunuh orang yang tak bersalah di tempat sunyi.

 

Matanya mengintai si malang, *

seperti singa ia mengendap di balik semak.

 

Ia mengendap untuk menangkap si malang,*

ia menyergap dan menyeretnya pergi.

 

Orang sial itu terjerat dalam jaring,*

si celaka terperosok ke dalam perangkap.

 

Orang jahat berkata dalam hati : “Allah sudah lupa!*

Allah tak memperhatikan, takkan melihat!”

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1  Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil, (M.P. Alleluya).

 

Ant. 2  Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang, (M.P. Alleluya).

 

II

Bangkitlah, ya Tuhan Allah, ulurkanlah tanganMu,*

jangan Kaulupakan orang yang tertindas.

 

Mungkinkah orang jahat menghina Engkau selamanya? *

Mungkinkah Kaubiarkan dia berpikir:

“Allah takkan membalas!”

 

Pandanglah kesusahan si malang,*

bertindaklah dengan kekuatan tanganMu.

 

KepadaMulah orang malang menyerahkan diri,*

Engkau yang menolong yatim piatu,

 

Patahkanlah lengan orang berdosa dan balaslah kejahatannya,*

mungkin dosanya luput dari pandanganMu?

 

Tuhanlah raja untuk selama-lamanya,*

biarlah bangsa kafir lenyap dari muka bumi.

 

Ya Tuhan, dengarkanlah ratapan orang miskin,*

arahkanlah perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.

 

Belalah para yatim piatu dan kaum tertindas,*

jangan sampai orang angkuh menabur ketakutan di bumi.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2  Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang, (M.P. Alleluya).

 

Ant. 3  Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api, (M.P. Alleluya).

 

Mazmur 11 (12)    Melawan orang sombong

Bapa berkenan mengutus PuteraNya demi kita kaum miskin (S.Agustinus)

 

Tolonglah, ya Tuhan, sebab habislah orang jujur,*

lenyaplah orang setia dari antara umat manusia.

 

Dusta belaka yang dibicarakan satu sama lain,*

bibirnya manis, tetapi hatinya mendua.-

 

Semoga Tuhan merenggut semua bibir yang lincir,*

semua lidah yang berbicara sombong.

 

Kata mereka: “Lidahlah kekuatan kami,*

bibirlah senjata kami, siapa dapat mengalahkan kami?”

 

Tuhan bersabda: “Mengingat jeritan orang miskin †

dan rintihan kaum tertindas, *

sekarang Aku bangkit.

 

Aku akan memberikan pertolongan *

kepada mereka yang mengharapkannya.”

 

Sabda Tuhan adalah sabda murni,*

bagaikan perak teruji yang dimurnikan tujuh kali dalam api.

 

Engkau, ya Tuhan, memelihara kami,*

Engkau melindungi kami sejak dahulu, ya Allah kekal.

 

Orang berdosa berkeliaran dimana-mana,*

menggali lubang perangkap untuk sesamanya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3  Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api, (M.P. Alleluya).

 

BACAAN

1 Mak 6: 1-17

1Mak 6:1   Dalam pada itu raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia, adalah termasyhur karena kekayaan perak dan emas

 

  1Mak 6:2 dan lagi bahwa kuil di kota itu sangat kaya pula oleh karena di sana ada alat-alat perang emas, lemena serta senjata yang ditinggalkan Aleksander bin Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula merajai orang-orang Yunani.

 

  1Mak 6:3 Maka datanglah ia ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahinya. Tetapi ia tidak berhasil oleh karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu.

 

  1Mak 6:4 Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia lari serta berangkat dari situ dengan sesal hati yang besar hendak kembali ke Babel.

 

  1Mak 6:5 Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberitahu raja bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur

 

  1Mak 6:6 dan khususnya bahwa Lisias yang maju perang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi yang bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang diperoleh mereka dengan diambil dari tentara yang telah mereka kalahkan.

 

  1Mak 6:7 Orang-orang Yahudi juga telah membongkar Kekejian yang telah ditegakkan raja di atas mezbah di Yerusalem. Bait Suci telah dipagari oleh mereka dengan tembok-tembok yang tinggi seperti dahulu dan demikianpun halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja.

 

  1Mak 6:8 Mendengar berita itu maka tercenganglah raja dan sangat tergeraklah hatinya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya.

 

  1Mak 6:9 Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya sedang terus-menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal

 

  1Mak 6:10        dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka: "Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan.

 

  1Mak 6:11        Maka dalam hati aku berkata: Kepada keimpitan dan kemalangan manakah aku sampai sekarang ini? Aku ini yang murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku!

 

  1Mak 6:12        Tetapi teringatlah aku sekarang kepada segala kejahatan yang telah kuperbuat kepada Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh bahwa penduduk Yehuda harus ditumpas dengan sewenang-wenang.

 

  1Mak 6:13        Aku sudah menjadi insaf bahwa oleh karena semuanya itulah maka aku didatangi malapetaka ini. Sungguh aku jatuh binasa dengan sangat sedih hati di negeri yang asing."

 

  1Mak 6:14        Kemudian Filipus, salah seorang sahabat raja, dipanggil olehnya. Ia diangkatnya atas seluruh kerajaannya.

 

  1Mak 6:15        Ia diberinya mahkota kerajaan, jubah serta cincin meterainya, agar supaya Filipus mendidik dan mengasuh putera raja, yaitu Antiokhus, sehingga dia itu menjadi raja nanti.

 

  1Mak 6:16        Maka mangkatlah raja Antiokhus di situ dalam tahun seratus empat puluh sembilan.

 

  1Mak 6:17        Ketika Lisias dapat tahu bahwa raja sudah mangkat maka putera raja, yaitu Antiokhus, diangkatnya menjadi raja. Antiokhus itu telah diasuh oleh Lisias sejak masa kecilnya. Ia diberinya sebutan Eupator.

 

BACAAN LAIN

Sumber: Iman Katolik

Elisabeth Hungaria adalah janda kudus mendiang Pangeran Ludwig IV dari Turingia. Sepeninggal suaminya, ia menjadi anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan sangat aktif melayani orang-orang miskin dengan kekayaannya. Elisabeth lahir di Pressbura atau Bratislava atau Saros Patak (sekarang: Cekoslovakia), ibukota Hungaria Utara, pada tahun 1207 dari pasangan Andreas II, Raja Hungaria, dan Gertrude dari Andechs Meran.

 

Ketika berusia 4 tahun, kedua orang-tuanya mempertunangkan dia dengan putera tertua Pangeran Hermann I dari Thuringia, Jerman Barat. Semenjak itu Elisabeth kecil tinggal di istana Wartburg di Jerman Tengah. Di sana ia dan putera Pangeran Herman I itu dibesarkan dan dididik bersama. Namun sayang, rencana pernikahan mereka menemui jalan buntu: sang pangeran muda itu mati dalam usia yang masih begitu muda. Sebagai gantinya Elisabeth lalu dipertunangkan dengan Ludwig IV, putera Hermann I yang lebih muda. Pernikahan mereka diselenggarakan pada tahun 1221 ketika Elisabeth berusia 14 tahun dan Ludwig berusia 21 tahun. Mereka dikaruniai tiga orang anak. Perkawinan ini berakhir pada tahun 1227, ketika Ludwig meninggal dunia karena serangan wabah pes sementara mengikuti Perang Salib di Tanah Suci.

 

Selagi hidup bersama suaminya, Elisabeth tetap hidup sederhana, tidak seperti penghuni istana lainnya yang serba mewah. Ia bahkan sangat sosial dan menunjukkan perhatian dan cintakasih yang besar kepada orang-orang miskin. Ia mendermakan uang, makanan dan pakaian kepada para fakir miskin itu. Hal itu tidak disukai oleh kaum keluarganya; mereka menuduh Elisabeth memboroskan harta suaminya. Suatu hari, ia dipergoki suaminya ketika sedang keluar membawa sebuah keranjang berisi roti. "Apa yang kaubawa itu?" tanya suaminya dengan suara agak keras. Elisabeth agak takut tetapi dengan serta merta ia menjawab: "Bunga mawar, Mas!". Suaminya tak percaya dan segera menggeledah bungkusan di dalam keranjang itu. Dan ternyata betul: keranjang itu berisi bunga-bunga mawar yang masih segar. Tuhan kiranya telah menyelamatkan hambanya. Sejak itu, Ludwig semakin menyayangi Elisabeth dan hidup rukun dengannya. Ludwig semakin memahami tujuan perbuatan sosial Elisabeth kepada orang-orang miskin. Kepada penghuni-penghuni istana lain yang tidak menyukai Elisabeth, Ludwig mengatakan: "Perbuatan amal Elisabeth akan membawa berkat Tuhan bagi kita. Kita tentu tidak akan dibiarkan Allah menderita suatu kekurangan pun, selama kita mengizinkan Elisabeth untuk meringankan penderitaan orang lain."

Sebelum kepergian suaminya ke Tanah Suci guna mengikuti Perang Salib, Elisabeth telah banyak menunjukkan perbuatan-perbuatan cintakasih yang mengagumkan kepada orang-orang miskin dan sakit. Ia mendirikan rumah-rumah sakit, dan memberikan makanan kepada orang-orang malang itu. Kegiatan amalnya ini diperganda, ketika Elisabeth menjadi anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus.

 

Kegiatan-kegiatannya semakin memperhebat kebencian anggota keluarga istana padanya. Ia diusir dari istana tanpa membawa apa-apa kecuali tiga orang puteranya. Kemudian ketiga anaknya itu dititipkan pada seorang sahabatnya yang terpercaya. Ia sendiri lalu masuk Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan giat menjalankan berbagai kegiatan amal kepada orang-orang miskin dan anak-anak yatim-piatu. Ia mengakhiri hidupnya sebagai hamba Tuhan yang setia dan wafat di Marburg, Jerman pada tanggal 17 Nopember 1231, dalam usia 24 tahun. Banyak sekali terjadi mujizat berkat perantaraannya.

 

Pada tahun 1235, empat tahun setelah kematiannya, ia sudah dinyatakan 'kudus' berkat permohonan dari orang-orang yang mengenal baik dia dan semua kebajikan yang dilakukannya semasa hidupnya. Tak ketinggalan di antara orang-orang itu, bapa pengakuannya, yang sungguh mengagumi kepribadian dan karyanya. Elisabeth adalah seorang ibu yang memberi teladan hidup yang luar biasa kepada para ibu rumah tangga. Ia diangkat menjadi pelindung kudus karya-karya sosial.

 

DOA PENUTUP

Allah, Bapa para yatim piatu, santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doanya kamipun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa,Amin

 

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

 

====

PERINGATAN = MEMORIA

(lihat hal XXIV buku Ibadat Harian)

 

Ada 2 macam yaitu;

1. Peringatan Wajib

2. Peringatan Fakiltatif

 

Aturan-aturan untuk kedua macam itu sama, yaitu;

 

1. MAZMUR dan ANTIFONnya sama dengan hari-hari biasa

 

2. PEMBUKAAN ibadat harian, MADAH dalam ibadat pagi, ibadat sore, dan ibadat bacaan, BACAAN SINGKAT, LAGU SINGKAT, ANTIFON kidung Zakharia dan kidung Maria dapat dipilih dari hari-hari biasa atau dari rumus umum orang kudus yang bersangkutan

 

3. Pada ibadat pagi dan ibadat sore: DOA PENUTUP dari orang kudus yang diperingati

 

4. Pada ibadat bacaan: bacaan kedua dan DOA PENUTUP dari orang kudus yang diperingati. Tidak ada madah "Allah Tuhan kami"

 

5. Dalam ibadat siang dan ibadat penutup semuanya seperti hari-hari biasa, tanpa ada sesuatu tentang orang kudus yang diperingati

 

6. Dalam buku Ibadat Harian ini peringatan fakultatif tidak dicantumkan. Kalau ada yang ingin merayakan itu diharap menggunakan rumus umum yang sesuai. Doa penutup tentang orang kudus yang diperingati dapat diambil dari rumus umum atau dari Buku Misa jilid IV

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar