Rabu, 18 November 2020
Pekan Biasa XXXIII – O Pekan I
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku, (M.P. Alleluya).
Mazmur 17 (18), 2-30 Syukur atas keselamtan dan kemenangan
Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dashyat (Why
11,13)
I
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang menyelamatkan daku.
Tuhanlah gunung pengungsianku, †
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat terpuji.
Aku berseru kepada Tuhan, *
dan aku diselamatkan dari musuhku.
Maut mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti aku,*
perangkap neraka menganga di hadapanku.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Tuhan
menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku, (M.P. Alleluya).
II
Bumi bergetar dan goyah, †
goncanglah alas gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah Tuhan.
Tuhan menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api yang menghanguskan,*
bagaikan bara yang berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya beralaskan awan kelam.
Ia menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang dengan sayap terbentang.
Ia berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi dalam mendung yang menghitam.
Ia menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di langit,*
yang mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan semburan nafasMu.
Ia mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik aku dari air yang dalam.
Ia membebaskan daku
dari musuh yang perkasa,*
dari musuh yang kuat melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 2 Tuhan
menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Engkaulah
pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku, (M.P. Alleluya).
III
Tuhan mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas aku sebab hidupku murni.
Sebab aku tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia terhadap orang yang setia *
dan terbuka terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan menundukkan orang yang sombong.
Sungguh, Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku, Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 3 Engkaulah
pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
1 Mak 9:1-22
1Mak 9:1 Demetrius mendengar bahwa Nikanor dengan
pasukannya tewas dalam pertempuran. Maka untuk kedua kalinya diutusnya Bakhides
dan Alkimus ke negeri Yehuda bersama dengan sayap kanan bala tentaranya.
1Mak 9:2 Mereka
menempuh jalan menuju ke kota Gilgal; kota Maisalot yang terletak di daerah
Arbela dikepung dan direbut oleh mereka dan banyak orang dibunuh.
1Mak 9:3 Dalam
bulan pertama tahun seratus lima puluh dua mereka berkemah di dekat Yerusalem.
1Mak 9:4 Tetapi
mereka berangkat lagi dan menuju kota Berea dengan dua puluh ribu orang pasukan
jalan dan dua ribu orang pasukan berkuda.
1Mak 9:5 Dalam
pada itu Yudas sedang berkemah di kota Elasa. Tiga ribu orang pilihan ada
sertanya.
1Mak 9:6 Melihat
bahwa jumlah pasukan musuh itu banyak maka mereka sangat ketakutan. Maka banyak
orang lenyap dari perkemahan, sehingga dari mereka hanya tinggal delapan ratus
orang saja.
1Mak 9:7 Melihat
bahwa pasukannya melenyap sedang pertempuran sudah mendekat, maka Yudas remuk
redamlah hatinya, oleh karena tidak ada waktu untuk menghimpunkan mereka
kembali.
1Mak 9:8 Meskipun
tawar hati, namun berkatalah Yudas kepada yang masih tertinggal itu:
"Ayuh, marilah kita menghadapi lawan kita, kalau-kalau kita dapat
bertempur dengannya!"
1Mak 9:9 Tetapi
mereka mencegah dia, katanya: "Kita tidak dapat! Kini kita mesti
menyelamatkan hidup kita dahulu. Nanti kita datang kembali bersama dengan
saudara-saudara kita lalu bertempur dengan mereka. Kini jumlah kita terlalu
sedikit!"
1Mak 9:10 Sahut
Yudas: "Jangan sampai terjadi kita berbuat demikian dan lari dari hadapan
mereka! Kalau memang saat kita sudah tiba, biarlah kita mati sebagai lelaki
demi saudara-saudara kita! Tetapi janganlah kita mengaibkan kehormatan
kita!"
1Mak 9:11 Maka
keluarlah pasukan musuh dari perkemahan menyongsong pasukan Yudas. Pasukan
berkuda musuh terbagi menjadi dua. Para pengumban serta pemanah mendahului
pasukan, semuanya penggempur yang gagah berani. Bakhides sendiri berada di
sayap kanan.
1Mak 9:12 Barisan
itu datangnya dari dua sisi, sementara terompet ditiupi. Orang-orang yang di
keliling Yudaspun meniupi terompet juga.
1Mak 9:13 Bumi
gegap gempita karena tempik sorak bala-bala itu. Pertempuran berlangsung mulai
pagi hari hingga petang.
1Mak 9:14 Oleh
Yudas dilihat bahwa Bakhides serta inti balanya ada di sebelah kanan. Semua
orang yang gagah berani mengikuti Yudas.
1Mak 9:15 Maka
sayap kanan itu digempur oleh orang-orang Yahudi dan pasukan itu dikejar sampai
ke pegunungan Asdod.
1Mak 9:16 Ketika
tentara-tentara di sayap kiri melihat bahwa sayap kanan digempur oleh
orang-orang Yahudi, maka membeloklah sayap kiri itu ke belakang Yudas serta
anak buahnya.
1Mak 9:17 Pertempuran
menghebat dan di kedua belah pihak ada banyak orang tewas karena luka.
1Mak 9:18 Yudaspun
tewas pula. Lalu orang-orang Yahudi lainnya melarikan diri.
1Mak 9:19 Yonatan
dan Simon mengangkut jenazah Yudas, saudara mereka, lalu dikuburnya di makam
nenek moyang mereka di kota Modein.
1Mak 9:20 Oleh
segenap Israel Yudas sangat ditangisi dan diratapi. Berhari-hari mereka
berkabung dan berkata:
1Mak 9:21 "Bagaimana
ia dapat tewas yang mampu menyelamatkan Israel!"
1Mak 9:22 Lain-lainnya
dari kisah Yudas, pertempuran-pertempuran serta perbuatan gagah yang diperbuatnya
serta keagungannya tidaklah tercatat semua, sebab terlalu banyak.
BACAAN LAIN
DE IMITATIONE CHRISTI -
MENGIKUTI JEJAK KRISTUS
BAGIAN I – NASIHAT-NASIHAT
UNTUK HIDUP ROHANI
PASAL XII – HAL FAEDAH
KESUSAHAN
2. Oleh sebab itu, hendaklah orang teguh
berakar dalam Tuhan agar ia tidak perlu mencari hiburan pada orang lain.
Apabila orang yang berkehendak baik tersiksa atau tergoda, ataupun terganggu
oleh pikiran-pikiran yang jahat, maka ia
akan merasa betapa ia membutuhkan Allah dan insyaflah ia bahwa ia tidak dapat
berbuat baik sedikit pun bila Tuhan tidak menyertainya. Maka, ia akan merasa
sedih, mengeluh dan berdoa, disebabkan karena keadaannya yang menderita. Maka,
ia merasa jemu hidup lebih lama lagi dan ingin mati, supaya dapat bebas dan
bersatu dengan Kristus. Demikianlah ia akan mengerti dengan jelas bahwa
ketenangan hati yang sempurna dan ketenteram yang tidak dapat digoncangkan
tidak mungkin ditemukan di dunia ini.
DOA PENUTUP
Allah yang mahatinggi, PuteraMu telah merendahkan diri
untuk mengangkat dunia yang telah jatuh dan membebaskan kami dari dosa. Berilah
umatMu kegembiraan yang sejati agar kami dapat menikmati sukacita abadi. Demi
Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar