Selasa, 23 Mei 2023
PEKAN VII PASKAH – O PEKAN III
HARI BIASA PEKAN VII PASKAH
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Raja mulia abadi
Yang menyelamatkan kami
Kematian Kaukalahkan
Kehidupan Kaumenangkan
Engkau pulang pada Bapa
Siap untuk menerima
Segala kekuasaan
Atas segenap ciptaan
Dengan sangat kami minta
Maafkan segala dosa
Arahkanlah hati kami
Kepada alam surgawi
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang naik ke atas awan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Bila Allah bangkit, para lawanNya melarikan diri dari hadapanNya, alleluya
Mazmur 67 (68) Tuhan masuk dengan jaya
Kristus naik ke surga sambil membawa tawanan; Ia memberikan ganjaran kepada manusia (Ef 4,8)
I
Bila Allah bangkit, tercerai berailah musuhNya, *
para lawanNya melarikan diri dari hadapanNya.
Seperti asap menghilang, mereka terusir, †
seperti lilin meleleh di depan api, *
orang jahat binasa di hadapan Allah.
Tetapi orang jujur akan bersukacita, †
mereka meria-ria di hadapan Allah *
dan bersorak-sorai dengan gembira.
Bernyanyilah, hai para dewa, bermazmurlah, hai langit, *
siapkanlah jalan bagi Allah yang mengendarai awan.
Bersukacitalah dalam Tuhan *
dan bergembiralah di hadapanNya.
Bapa bagi anak yatim dan pelindung para janda, *
itulah Allah di kediamanNya yang kudus;
Allah memberikan tempat tinggal kepada bangsaNya yang merantau, †
Ia membebaskan para tawanan dengan iringan bunyi-bunyian, *
tetapi para pembangkang dikubur di alam maut.
Ya Allah, tatkala Engkau maju di depan umatMu, *
tatkala Engkau melintasi padang belantara,
Bergoncanglah bumi dan langit mencurahkan hujan †
di hadapan wajah Tuhan, Allah Sinai; *
di hadapan wajah Tuhan, Allah Israel.
Curahkanlah hujanMu yang melimpah, ya Allah, *
suburkanlah tanah pusakaMu yang kersang.
Uruslah keluargaMu yang diam di sana, *
peliharalah para penduduknya dengan hujanMu, ya Allah.
Ya Tuhanku, utuslah firmanMu dalam deru guntur, *
supaya gugusan bintang membuka pintu hujan dengan gembira.
Hendaknya para panglima gugusan bintang membungkukkan diri, †
membungkukkan diri untuk menurunkan hujan, *
sehingga padang rumput di negeri menikmati berkatnya.
Hendaknya mereka mengosongkan waduk hujan, *
sehingga padang rumput di negeri menikmati berkatnya.
Hendaknya mereka mengosongkan waduk hujan, *
menyirami padang di antara kawanan domba.
Matahari berkilau-kilauan bagaikan merpati *
yang bersayapkan perak dan emas.
Ketika Allah yang mahakuasa menyelubungi
panglima bintang dengan awan, *
turunlah salju di atas gunung Zalmon
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Bila Allah bangkit, para lawanNya melarikan diri dari hadapanNya, alleluya
Antifon 2
Allah sendiri yang menyelamatkan kita, sebab berkat Tuhanlah kita lolos dari maut, alleluya
II
O gunung agung, gunung Basan, *
o gunung yang berpuncak banyak, gunung Basan!
Hai gunung yang berpuncak banyak,*
mengapa engkau cemburu?
Mengapa cemburu kepada gunung yang dipilih Allah sebagai istanaNya,*
gunung Sinai yang didiami Tuhan untuk selama-lamanya?
Pawai kereta Allah puluhan ribu jumlahnya, †
ditumpangi beribu-ribu pemanah, *
ketika Tuhan datang menjadikan Sinai tempatNya yang kudus.
Ya Tuhan, Engkau mendaki puncak gunung sambil membawa tawanan, *
Engkau menerima persembahan dari mereka.
Tetapi bala tentara Firaun yang membangkang *
dicampakkan ke alam maut oleh Tuhan Allah.
Terpujilah Tuhan, hari demi hari, *
Allah sendiri, penyelamat kita, telah mengambil beban perbudakan kita.
Allah sendiri yang menyelamatkan kita, *
sebab berkat Tuhanlah kita lolos dari maut.
Sesungguhnya, Allah telah meremukkan kepala musuhNya, *
memecah tengkorak mereka, tatkala Ia tampil dari surgaNya.
Tuhan berfirman: “Aku telah melumpuhkan naga *
dan membungkam Laut Merah.”
Dengan demikian kakiMu melangkah dalam lautan darah, *
dan mayat-mayat musuhMu dijilat anjing.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Allah sendiri yang menyelamatkan kita, sebab berkat Tuhanlah kita lolos dari maut, alleluya
Antifon 3
Hai raja-raja bumi, bernyanyilah: hai segala dewata, pujilah Allah, alleluya
III
Saksikanlah perarakan Allahku, *
perarakan rajaku dari tempatNya yang kudus.
Para penyanyi di muka, para pemetik kecapi paling belakang, *
di tengah gadis-gadis yang memukul rebana.
Pujilah Allah dalam himpunan umat, *
pujilah Tuhan dalam pertemuan bangsa Israel.
Lihatlah Benyamin, yang bungsu, berjalan di depan, †
pemuka-pemuka suku Yehuda berarak dalam dua baris, *
demikian pula para pemuka suku Zebulon dan Naftali. –
Kerahkanlah kekuatanMu, ya Allah, *
kukuhkanlah kota yang telah Kaubangun bagi kami.
Ya Allah yang mahatinggi, Engkau bersemayam di Yerusalem, *
raja-raja menyampaikan persembahan kepadaMu.
Hardiklah binatang-binatang itu, musuh dari Mesir, *
binatang buas seperti kawanan banteng.
Mereka menginjak-injak bangsa-bangsa karena rakus akan perak, *
mereka suka berperang dan memecah belah rakyat.
Suruhlah saudagar-saudagar Mesir membawa beludru, *
suruhlah Etiopia segera membawa kekayaannya kepada Allah.
Hai raja-raja bumi, bernyanyilah, *
hai segala dewata, pujilah Allah.
Lihatlah Dia, Ia mengendarai langit dari sediakala, *
dengarlah Dia, Ia memperdengarkan suaraNya yang dahsyat!
Pujilah Allah Israel, Allah yang mahatinggi, †
kekuasaanNya agung, mengatasi surga, *
Ia luhur, melampaui kediamanNya yang kudus.
Sungguh, Dialah Allah Israel, †
Ia memberikan kemenangan dan kuasa, *
hai umat, pujilah Allah.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Hai raja-raja bumi, bernyanyilah: hai segala dewata, pujilah Allah, alleluya
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
1 Yoh 4:11-21
1yoh 4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1yoh 4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
1yoh 4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
1yoh 4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
1yoh 4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
1yoh 4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
1yoh 4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
1yoh 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1yoh 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
1yoh 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
1yoh 4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Kebenaran dan keluhuran ajaran Yesus dibela mati-matian oleh para pengikut-Nya dimana-mana meskipun hal itu mengakibatkan kematian. Di Afrika, terutama di Uganda, pembelaan iman ini telah mengakibatkan pembunuhan banyak martir.
Penganiyaan dan pembunuhan atas orang-orang Kristen itu disebabkan oleh ajaran Kristen yang dianggap sebagai perintah utama pelaksanaan adat-istiadat kafir di Uganda. Ketika itu, adat-istiadat disana masih tergolong sangat primitif. Perdagangan budak, poligami dan pemerkosaan anak-anak dianggap hal yang biasa. Demikian juga pelestarian adat-istiadat dan animisme masih dianggap sebagai perkara budaya yang harus digalakkan.
Oleh karena itu kedatangan misionaris-misionaris Katolik pada tahun 1879 untuk mewartakan Injil Kristus dianggap sebagai penghalang keberlangsungan praktek adat-istiadat dan kebiasaan buruk diatas. Akibatnya, penguasa setempat melancarkan aksi pembunuhan terhadap para misionaris itu. Banyak juga pemuda-pemuda Uganda yang sudah menjadi Kristen dibunuh. Karoluk Lwanga adalah salah seorang anak yang melayani raja Muanga. Ia menggantikan temannya Yosef Mukasa. Muanga dikenal sebagai raja yang bejat. Ia biasa memuaskan nafsu seksnya pada anak-anak lelaki yang melayaninya. Melihat kebejatan Muanga ini, Karolus Lwanga selalu bersikap hati-hati. Ia juga mengawaskan anak-anak Kristen Uganda yang sudah menjadi Kristen agar tidak tercemar oleh perbuatan bejat Muanga. Raja Muanga sangat benci terhadap ajaran-ajaran Kristen. Hasutan orang-orang Arab semakin menambah kebencian Muanga terhadap keluhuran ajaran iman Kristen sekaligus misionarisnya. Anak-anak Uganda yang sudah menjadi Kristen tidak terlepas dari berbagai ancaman. Namun anak-anak ini semakin kuat imannya dan tidak menghiraukan segala bentuk ancaman itu.
Pada tanggal 25 Maret 1886, raja mendapati para pelayannya sedang mengikuti pelajaran agama dari seorang misionaris. Ia sangat marah dan lalu membunuh anak-anak itu. Keesokan harinya, ia mengumpulkan para ketua suku dan meminta pertimbangan mereka untuk menghukum anak-anak Kristen yang lain. Hal ini sama sekali tidak menggentarkan hati mereka. Mereka rela mati demi imannya.
Anak-anak Kristen yang belum dibunuh, termasuk di dalamnya Karolus Lwanga, ditangkap dan dipenjarakan. Karolus yang tertua segera mempermandikan dan mengajar mereka tentang ajaran-ajaran iman Kristen. Ia menguatkan hati mereka untuk menerima segala akibat yang paling buruk. Iman mereka teguh dan mereka bersedia menjalani hukuman bakar yang ditimpakan atas mereka.
Karolus dibunuh bersama kawan-kawannya demi membela iman Kristen. Mereka yakin bahwa Tuhan akan memberi mereka pahala di surga yang jauh lebih membahagiakan. Oleh Sri Paus Paulus VI, Karolus dinyatakan ‘kudus’ pada tahun 1964.
DOA PENUTUP
Allah, Tuhan panenan, Engkau sudah membuat darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang GerejaMu di Afrika yang sudah disiram dengan darah santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah-limpah. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
| . |
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar