Senin, 11 November 2024
PEKAN BIASA XXXII – O PEKAN IV
Pw.S.Martinus dr Tours, Usk (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Mazmur 72 (73) Mengapa orang jujur diganggu
Berbahagialah orang yang tidak sangsi akan Daku (Mat 11,6)
I
Hai Israel, betapa baiklah Allah *
bagi orang yang murni hatinya
Namun kakiku hampir tergelincir,*
aku nyaris jatuh terpelanting
Sebab aku cemburu kepada kaum pembual,*
iri hati kepada kemujuran orang jahat
Bagi mereka tak ada kesusahan,*
segar bugarlah tubuh mereka
Mereka tidak perlu berjerih payah *
dan tidak diinjak-injak seperti orang lain
Maka mereka menghias diri dengan kesombongan *
dan mengenakan pakaian kekerasan
Mata mereka licin melebihi lemak, *
mereka sewenang-wenang melampaui batas
Mereka menyeringai dan bermegah atas kejahatannya,*
mereka menyombongkan diri atas pemerasan
Mereka membuka mulut selebar langit,*
dan lidahnya sampai ke tubir bumi
Dengan rakus mereka menggendutkan diri,*
seakan-akan menghisap habis samudra raya
Mereka berkata:”Masakan Allah tahu!*
Masakan Yang mahatinggi maklum!”
Demikianlah keadaan orang jahat: †
mereka tidak menghiraukan Allah yang kekal *
dan hanya menimbun-nimbun kekayaan saja
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
II
Jadi apa gunanya aku memelihara hatiku bersih,*
apa gunanya hidup tak bersalah?
Jika toh sepanjang hari aku kena kutuk *
dan disiksa setiap hari mulai pagi!
Ya Tuhan, seandainya aku berkata seperti mereka,*
aku mengkhianati himpunan umatMu
Telah kucoba untuk memahami kemujuran orang jahat, *
tetapi ternyata terlalu sulit bagi pikiranku
Baru nanti sesudah aku menghadap Allah yang kudus,*
akan kusaksikan kesudahan mereka:
Sungguh, Kaujebloskan mereka ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan mereka ke dalam kesepian
Sekonyong-konyong mereka akan ditimpa kemalangan,*
mereka lenyap, terlarut dalam kengerian yang hebat
Seperti mimpi yang lenyap pada waktu bangun, ya Tuhan,*
mereka Kauanggap sepi dalam kerajaan maut
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
III
Tetapi, melihat kemujuran orang jahat, hatiku menjadi pahit,*
dan batinku sangat tersinggung
Seperti seorang dungu aku tidak mengerti,*
aku seperti hewan yang tak berakal di hadapanMu
Namun aku hendak tinggal selalu dekat padaMu,*
peganglah tanganku dan bimbinglah aku
Antarlah aku ke dalam surgaMu *
dan sambutlah aku dalam kemuliaanMu
Bila kuingat kebahagiaanku beserta Engkau di surga,*
tak ada keinginan lagi padaku di dunia
Biarlah jiwa ragaku habis melenyap, ya Pelindungku,†
namun aku akan menikmati hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan orang yang menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah setiap orang yang meninggalkan Dikau! *
tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
Aku menaruh harapan padaMu, ya Tuhan Allahku,*
aku mewartakan segala karyaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
1 Mak 1:41-64
1mak 1:41 Rajapun menulis juga sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa.
1mak 1:42 Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu.
1mak 1:43 Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkan oleh mereka korban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.
1mak 1:44 Kemudian dikirimlah oleh raja dengan perantaraan pesuruh-pesuruh surat penetapan ke Yerusalem dan semua kota daerah Yehuda lainnya, bahwasanya mereka harus menuruti adat istiadat luar negeri juga,
1mak 1:45 dengan menghentikan korban bakaran, korban sajian dan korban tuangan di Bait Suci, dengan mencemarkan hari Sabat dan hari-hari raya
1mak 1:46 dan dengan menodai tempat suci.
1mak 1:47 Haruslah didirikan perkorbanan, hutan keramat dan berhala dan harus dipersembahkan sebagai korban babi-babi dan binatang-binatang haram lainnya.
1mak 1:48 Anak-anak mereka tidak boleh bersunat dan mereka harus mencemarkan dirinya dengan segala macam kenajisan dan kekejian,
1mak 1:49 sehingga mereka lupa akan hukum Taurat dan membatalkan segala peraturannya.
1mak 1:50 Barangsiapa tidak berbuat sesuai dengan titah raja akan dihukum mati.
1mak 1:51 Menurut semua titah itu raja menulis kepada seluruh kerajaannya. Diangkatnya pengawas atas seluruh rakyat dan kepada semua kota di daerah Yehuda diperintahkan untuk mempersembahkan korban, kota demi kota.
1mak 1:52 Banyak dari rakyat bergabung dengan orang-orang asing, yaitu barangsiapa yang meninggalkan hukum Taurat. Orang-orang asing berjahat di negeri
1mak 1:53 dan dipaksanya Israel bersembunyi di tempat pengungsian mana saja.
1mak 1:54 Pada tanggal lima belas bulan Kislew dalam tahun seratus empat puluh lima maka raja menegakkan kekejian yang membinasakan di atas mezbah korban bakaran. Dan mereka mendirikan juga perkorbanan di segala kota di seluruh Yehuda.
1mak 1:55 Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar korban.
1mak 1:56 Kitab-kitab Taurat yang ditemukan disobek-sobek dan dibakar habis.
1mak 1:57 Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat maka dihukum mati oleh pengadilan raja.
1mak 1:58 Karena kuasa maka mereka dapat bertindak bulan demi bulan terhadap orang-orang Israel yang kedapatan di berbagai kota.
1mak 1:59 Pada tanggal dua puluh lima bulan Kislew akhirnya korban dipersembahkan di atas perkorbanan yang didirikan di atas mezbah korban bakaran.
1mak 1:60 Adapun semua perempuan yang mempersunatkan kanak-kanaknya dihukum mati sesuai dengan penetapan raja
1mak 1:61 dan bayi-bayinya digantung pada leher mereka. Demikianpun kaum kerabat dan setiap orang yang mengadakan sunat itu dihukum mati juga.
1mak 1:62 Namun demikian ada banyak orang Israel yang menetapkan hatinya dan memasang tekad untuk tidak makan apa yang haram.
1mak 1:63 Lebih sukalah mereka mati dari pada menodai dirinya dengan makanan semacam itu dan begitu mencemarkan perjanjian kudus. Dan sesungguhnya mereka mati juga.
1mak 1:64 Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Martinus lahir di Sabaria, Pannonia (sekarang: Szombathely, Hungaria Barat) pada tahun 335 dan dibesarkan di Italia. Ayahnya seorang perwira tinggi Romawi yang masih kafir. Sulpicius Severus, pengikut dan penulis riwayat hidupnya, mengatakan bahwa Martinus pada umur 10 tahun diam-diam mengikuti pelajaran agama Kristen tanpa sepengetahuan orangtuanya. Ayahnya sangat mengharapkan dia menjadi perwira Romawi seperti dirinya. Oleh karena itu pada usia 15 tahun, ia memasukkan Martinus dalam dinas militer.
Dalam suatu perjalanan dinas ke kota Amiens, pada musim dingin tahun itu, Martinus berpapasan dengan seorang pengemis malang yang sedang kedinginan di pintu gerbang kota. Pengemis itu mengulurkan tangannya meminta sesuatu dari padanya. Kasihan ia tidak membawa uang sesen pun pada waktu itu. Apa yang dilakukannya? Tergerak oleh belaskasihannya yang besar pada pengemis malang itu, ia segera menghunus pedangnya dan membelah mantelnya yang indah itu: sebagian untuk dia dan sebagian diberikan kepada pengemis itu. Ketika memasuki kota Amiens, banyak orang menertawakan dia karena mantelnya yang aneh itu.
Pada malam itu juga, Yesus bersama sejumlah malaekat Allah menampakkan diri kepadanya. Dalam penglihatan itu Martinus melihat Yesus mengenakan mantel setengah potong yang sama dengan bagian mantel yang diberikan kepada pengemis malang tadi. Kepada para malaekat itu Yesus berkata: "Martin, seorang katekumen memberikan Aku mantel ini." Tak lama kemudian ia dipermandikan dan segera mengajukan permohonan pengunduran diri dari dinas ketentaraan. Kepada atasannya ia berkata: "Saya ini tentara Kristus, karena itu saya tidak boleh berperang." Atasannya dan perwira-perwira lainnya mencerca dan menuduhnya pengecut. Tetapi dengan tegas Martinus menjawab: "Saya berani pergi berperang dan bersedia berdiri di front terdepan tanpa membawa sepucuk senjata pun." Akhirnya permohonannya dikabulkan dan ia secara resmi berhenti dari dinas militer Romawi.
Sesudah itu ia menjadi murid Santo Hilarius, Uskup Poiters. Setelah beberapa lama dididik oleh Santo Hironimus, ia ditahbiskan menjadi imam dan diutus ke Illirikum, Yugoslavia untuk mewartakan Injil di sana. Tetapi karena ia mendapat banyak tantangan dari para penganut aliran sesat Arianisme, maka ia mengundurkan diri dan hidup bertapa di sebuah pulau dekat pantai selatan Prancis. Kemudian ia bergabung lagi dengan Santo Hilarius dan mendirikan sebuah biara di Liguge, Prancis. Inilah biara pertama di Prancis. Di dalam biara ini ia menjadi pembimbing bagi rahib-rahib lain yang ingin mengikuti jejaknya.
Kemudian pada usia 55 tahun, ia ditahbiskan menjadi Uskup Tours. Ia tidak mempunyai istana yang istimewa, hanya sebuah bilik sederhana di samping sakristi gereja. Bersama rahib-rahibnya, Martinus giat mewartakan Injil. Kotbah-kotbahnya diteguhkan Tuhan dengan banyak mujizat. Dengan berjalan kaki, naik keledai atau dengan perahu layar ia mengunjungi semua desa di keuskupannya. Ia tak gentar menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala, dan tanpa takut-takut menentang praktek hukuman mati yang dijatuhkan kaisar terhadap tukang-tukang sihir dan penyebar ajaran sesat. Itulah sebabnya ia tidak disukai oleh orang-orang Kristen yang fanatik. Tetapi Martinus tetap pada pendiriannya: menjunjung tinggi keadilan dan menentang sistim paksaan. Martinus adalah salah seorang dari para kudus yang bukan martir. Ia meninggal dunia pada tanggal 8 Nopember 397.
DOA PENUTUP
Allah, kemuliaan para kudus, uskupMu santo Martinus meluhurkan Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaharuilah kiranya dalam hati kami karya agung rahmatMu, sehingga maut ataupun hidup takkan mampu memisahkan kami dari cintaMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar