Rabu, 30 Oktober 2024

Ibadat Bacaan: Rabu, 30 Oktober 2024

Rabu, 30 Oktober 2024

Pekan XXX – O PEKAN II

HARI BIASA (H)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Trimalah madah pujian

Yesus sabda keslamatan

Kauselami lubuk hati

Hidup kami Kausayangi

 

Engkau gembala utama

Mencari orang berdosa

Domba yang sesat Kauantar

Ke sumber air yang segar

 

Smoga dalam pengadilan

Kami berdiri di kanan

Mewarisi kerajaan

Yang sudah Kausediakan

 

Terpujilah Kristus Tuhan

Yang rela menjadi kurban

Namun kini sudah jaya

Berkuasa selamanya. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Mazmur 38 (39) Doa orang sakit

Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)

                  I

Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*

jangan sampai aku berdosa dengan lidahku

 

Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *

selama orang jahat menentang aku.”

 

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*

meskipun aku cemas tertekan oleh derita

 

Hatiku merasa panas seperti terbakar,*

bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

 

Akhirnya kubuka juga mulutku: *

“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:

 

singkapkanlah sisa hari-hariku: *

supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

 

Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*

dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu

 

Sayang, manusia hanya asap belaka,*

tiada ubahnya dengan gambar bayangan

 

Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *

percumalah segala kegelisahannya

 

Ia menimbun-nimbun kekayaan,*

tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Antifon 2

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku

                  II

Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *

padaMulah kutaruh harapanku

 

bebaskanlah aku dari segala dosaku,*

jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu

 

Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*

ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

 

Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*

aku hancur luluh karena pukulan tanganMu

 

Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†

dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*

sayang, manusia hanya asap belaka

 

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *

dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku

 

Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †

sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*

perantau seperti semua leluhurku

 

Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †

supaya aku bersukacita *

sebelum aku meninggal dan tiada lagi

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku

 

Antifon 3

Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya

 

Mazmur 51 (52) Melawan penghojat

Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)

 

Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*

hai pahlawan gadungan?

 

Hai orang mursid yang palsu,*

mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?

 

Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*

hai ahli penipu

 

Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*

engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran

 

Engkau suka akan segala macam omonganmu *

yang merusak dan menipu

 

Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*

memusnakan dikau untuk selama-lamanya

 

Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *

dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi

 

Melihat itu orang jujur akan takut,*

tetapi kemudian mereka tertawa:

 

“Lihatlah dia, inilah orangnya *

yang tidak sudi berlindung pada Allah

 

Dia  menaruh harapan pada kekayaannya,*

dia percaya pada tipu muslihatnya!”

 

Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *

aku tumbuh di rumah Allah

 

Percayalah pada kasih setia Allah *

sekarang dan selama-lamanya

 

Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*

sebab Engkau telah bertindak

 

Aku hendak memaklumkan namaMu,*

sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Keb 4:1-20

Keb 4:1      Dari pada begitu lebih baik tidak beranak tapi memiliki keutamaan, sebab kenangan akan keutamaan adalah baka, karena dikenal baik oleh Allah maupun oleh manusia.

 

Keb 4:2      Jika ada keutamaan maka diteladan, jika sudah lenyap maka dirindukan orang. Selama-lamanya ia jaya sambil memakai karangan, karena telah menang dalam gelanggang pertandingan yang tak bercela.

 

Keb 4:3      Jumlah besar anak para fasik tak menguntungkan, dan mereka tidak berakar dalam karena berasal dari carang tak asli, tidak pula mendapat alas yang kokoh kuat.

 

Keb 4:4      Kalaupun beberapa lamanya ranting-rantingnya subur, namun digoyah-goyahkan angin karena tidak tertanam kokoh kuat, lalu terbantun karena hebatnya angin.

 

Keb 4:5      Cabang-cabang itu dipatahkan sebelum selesai tumbuhnya, buah mereka tidak berguna, terlalu mentah untuk dimakan dan sia-sia belaka.

 

Keb 4:6      Sebab anak-anak hasil seketiduran yang haram menjadi saksi keburukan bagi orang tuanya pada waktu pemeriksaan.

 

Keb 4:7      Tetapi orang benar akan mendapat istirahat, meskipun mati sebelum waktunya.

 

Keb 4:8      Sebab usia lanjut adalah terhormat bukan karena waktunya panjang dan bukan karena tahunnya berjumlah banyak.

 

Keb 4:9      Tetapi pengertian orang adalah uban, dan hidup yang tak bercela merupakan usia yang lanjut.

 

Keb 4:10    Karena berkenan pada Allah maka orang benar dikasihi, ia dipindahkan sedang masih hidup di tengah-tengah orang berdosa;

 

Keb 4:11    ia disentak, supaya kejahatan jangan mengubah budinya, dan tipu daya jangan membujuk jiwanya.

 

Keb 4:12    Sebab pengaruh dari yang buruk menyuramkan yang baik, dan tumpukan hawa nafsu mengubah roh yang tak bercela.

 

Keb 4:13    Karena sempurna dalam waktu yang pendek, maka orang benar memenuhi waktu yang panjang.

 

Keb 4:14    Tuhan berkenan kepada jiwanya, maka iapun diambil dari tengah-tengah kejahatan. Memang orang melihat tapi tak mengerti, dan tidak menaruh perhatian kepada yang berikut ini:

 

Keb 4:15    Kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang pilihan Allah, bagi orang suci tersedia perlindungan-Nya.

 

Keb 4:16    Maka orang benar yang meninggal menghukum orang fasik yang hidup, dan masa muda yang lekas sempurna menghukum umur panjang orang yang lalim.

 

Keb 4:17    Sungguhpun mereka melihat ajal orang yang bijak, tetapi tak mengerti apa yang direncanakan Tuhan baginya dan mengapa ia diamankan Tuhan.

 

Keb 4:18    Orang fasik melihat lalu menghina, tetapi mereka akan ditertawakan Tuhan.

 

Keb 4:19    Sesudahnya mereka menjadi mayat terhina, dan di tengah-tengah orang mati menjadi buah cemooh selama-lamanya. Terpelanting tak bersuara mereka dicampakkan Tuhan, dan digoyahkan-Nya dari dasar-dasarnya. Mereka akan dimusnahkan sama sekali, dan akan berada dalam sengsara. Maka kenangan kepada mereka akan lenyap.

 

Keb 4:20    Dengan cemas mereka akan tampil pada hari perhitungan dosa-dosa dan kejahatannya akan berhadapan dengan mereka sebagai penuduh.

 

BACAAN LAIN

MENGIKUTI JEJAK KRISTUS, THOMAS A KEMPIS

PASAL III Orang Harus Mendengarkan Sabda Tuhan Dengan Rendah Hati, Dan Bahwa Banyak Orang Yang Tak Mengindahkannya

hal 149

3. Guru: Tuhan bersabda, "Sejak semula Aku telah mengajar para nabi dan hingga kini pun tiada henti-hentinya Aku bersabda kepada semua orang, tetapi banyak yang tidak mendengarkan dan hatinya keras." Kebanyakan lebih suka mendengarkan suara dunia daripada mendengarkan sabda Tuhan. Mereka lebih suka mengikuti keinginan hawa nafsunya daripada berbuat yang berkenan kepada Tuhan. Dunia hanya menjanjikan barang-barang yang bersifat sementara dan tidak ada harganya. Namun, dunia sangat  didamba-dambakan. Aku menjanjikan akan memberikan barang-barang yang paling berharga dan kekal, namun hati orang tetap beku. Siapakah yang mengabdi dan mengikuti Aku dalam segala hal dan perbuatannya, seperti orang mengabdi dunia dan para penguasanya? "Malulah kamu, hai Sidon, karena demikianlah kata laut" (bdk.Yes 23:4), dan jika engkau ingin tahu sebabnya, dengarkanlah mengapa. Untuk mendapat upah sedikit saja, orang tidak segan berjalan jauh. Namun, untuk hidup kekal, kebanyakan orang tidak bersedia berjalan setapak saja. Keuntungan sedikit saja dikejar-kejar; mengenai sekeping mata uang kadang-kadang timbul pertengkaran hebat. Untuk suatu benda yang akan musnah dan suatu janji yang tidak ada artinya orang tidak segan-segan membanting tulang siang malam.

 

DOA PENUTUP

Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaranMu kepada orang-orang yang sesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami semua yang menamakan diri orang kristen menjauhkan segalanya yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup sebagai orang kristen sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar