Kamis, 11 April 2024

Ibadat Bacaan: Kamis, 11 April 2024

Kamis, 11 April 2024

Pekan II Paskah – O Pekan II

Pw. S.Stanislaus, UskMrt (M)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Ini sungguh hari Tuhan

Hari penuh kesukaan

Dosa kita dibersihkan

Oleh darah suci Tuhan

 

O betapa mengagumkan

Bahwasanya cinta Tuhan

Berhasil meniadakan

Ketakutan yang menekan

 

O betapa mentakjubkan

Bahwasanya kematian

Berhasil mengembalikan

Hidup yang tak terkalahkan

 

Terpujilah Kristus Tuhan

Kaukalahkan kematian

Engkau dibangkitkan Bapa

Dengan kekuatan RohNya. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa, alleluya

 

Mazmur 43 (44)  Bencana umat Allah

Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita (Rom 8,37)

                        I

Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *

kisah yang diceritakan para leluhur kami,

 

Tentang karya agung yang Kau lakukan pada zaman mereka,*

yang Kau kerjakan dahulu kala dengan tanganMu.

 

Untuk menanamkan umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*

Kau cerai beraikan mereka, supaya umatMu dapat berkembang.

 

Leluhur kami merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*

mereka mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,

 

Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*

sebab Engkau cinta pada mereka.

 

Engkaulah rajaku dan Allahku,*

panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub.

 

Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami,*

berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.

 

Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*

bukan pedangku yang memberi kemenangan.

 

Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*

Engkaulah yang mempermalukan lawan kami.

 

Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*

namaMulah kami puji sepanjang masa.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan,  namaMu kami puji sepanjang masa, alleluya

 

Antifon 2

Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan

                        II

Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*

Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami.

 

Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *

dan dirampas oleh musuh kami.

 

Engkau menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan*

dan menceraiberaikan kami diantara para bangsa.

 

Engkau menjual umatMu tanpa harga *

dan mengganggap kami tidak bernilai.

 

Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga *

ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami

 

Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*

sebagai lelucon oleh khalayak ramai.

 

Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*

kami malu dan kehilangan muka.

 

Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,

mereka menyerang dan membalas dendam.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan

 

Antifon 3

Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, alleluya

                        III

Segala macam cerca menimpa diri kami, †

namun kami tidak lupa akan Dikau,*

tidak pula melanggar perjanjianMu.

 

Hati kami tidak mengingkari Engkau,*

dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.

 

Engkau mematahkan hati kami,*

dan meliputi kami dengan kegelapan.-

 

Seandainya kami lupa akan Allah kami,*

atau menadahkan tangan kepada dewa lain,

 

Masakan Allah tidak mengetahuinya? *

Ia kan menyelami segala lubuk hati!

 

Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *

dan diperlakukan sebagai domba sembelihan.

 

Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami ? *

Bangunlah, jangan marah terus menerus!

 

Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami? *

Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?

 

Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*

tubuh kami bertiarap melekat di tanah.

 

Bangkitlah untuk menolong kami! *

Bebaskan kami demi kasih setiaMu.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, alleluya

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Kis 7:1-16

Kis 7:1 Kata Imam Besar: "Benarkah demikian?"


Kis 7:2 Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,


Kis 7:3 dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.


Kis 7:4 Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;


Kis 7:5 dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak.


Kis 7:6 Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya.


Kis 7:7 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini.


Kis 7:8 Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita.


Kis 7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,


Kis 7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.


Kis 7:11 Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan.


Kis 7:12 Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama;


Kis 7:13 pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal-usul Yusuf kepada Firaun.


Kis 7:14 Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya.


Kis 7:15 Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan nenek moyang kita;


Kis 7:16 mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem.

 

BACAAN LAIN

dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Santo Stanislaus lahir di Szczepanow, Polandia selatan pada tanggal 26 Juli 1030. Ketika itu ibu-bapanya sudah memasuki usia senja. Boleh dikatakan Stanislaus adalah hadiah Allah kepada kedua orangtuanya yang tidak kunjung putus berdoa untuk mendapatkan seorang anak. Ibu bapanya mempersembahkan kembali dia kepada Allah yang telah mengabulkan permohonan mereka.


Ketika meningkat remaja, Stanislaus ternyata menunjukkan kepintaran yang luar biasa. Cita-cita hidupnya hanya satu, yakni menjadi abdi Allah sebagai seorang rahib. Cita-cita luhur ini baru terwujud setelah kedua orangtuanya meninggal dunia. Sebagai anak tunggal, ia tidak mempunyai suatu keterikatan kepada siapapun. Ia melepaskan segala-galanya, termasuk harta warisan orangtuanya lalu memasuki pendidikan imamat.

Ia ditabhiskan menjadi imam setelah menyelesaikan studinya di Gniezno, Polandia Barat. Dalam karyanya ia terkenal sebagai pengkhotbah ulung di Katedral Krakow. Kerajinan, kesalehan dan kepandaiannya membuat dia sangat berpengaruh di seluruh ke uskupan Krakow dan Kerajaan Polandia. Akhirnya pada tahun 1072, ia ditabhiskan menjadi uskup di kota Krakow atas restu Paus Aleksander II (1061-1073).


Pada masa kepemimpinannya, Kerajaan Polandia di kuasai oleh Raja Boleslaus (1058-1079), seorang raja yang cakap tetapi sombong dan cabul. Nafsu kuasanya yang besar mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji di hadapan mata rakyatnya. Ia menikahi dengan paksa isteri seorang prajuritnya. Perbuatan ini merupakan contoh yang sangat buruk bagi seluruh rakyat. Mendengar berita itu, Uskup Stanislaus segera berangkat ke istana untuk menegur raja. Karena Boleslaus tidak peduli akan tegurannya, ia mengekskomunikasi Boleslaus dari Gereja.


Tindakan ekskomunikasi inipun tidak dihiraukan. Boleslaus tetap masuk ke Gereja untuk mengikuti kurban misa seperti sedia kala. Pada suatu ketika, ia mengikuti perayaan misa kudus di gereja katedral. Ketika imam, pemimpin misa itu melihat Boleslaus ikut serta dalam perayaan itu, ia segera menghentikan perayaan dan meninggalkan altar. Boleslaus marah dan dengan pengawal-pengawalnya segera mencari Uskup Stanislaus yang mengekskomunikasinya. Mereka menemukan dia di kapelnya. Stanislaus yang sedang merayakan misa pada saat itu ditangkap dan dibunuh dengan kejam. Peristiwa naas ini terjadi pada tahun 1097. Stanislaus dikuburkan disebuah kapela dan pada tahun 1088 dipindahkan di Gereja Katedral Krakow. Ia digelari kudus oleh Sri Paus Innocentius IV (1243-1254) pada tahun 1523.

 

DOA PENUTUP

Allah yang maharahim, semoga rahmat Paska yang telah kami terima membawa hasil yang nyata dalam hidup kami. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar