Rabu, 20 September 2023

Ibadat Bacaan: Rabu, 20 September 2023

Rabu, 20 September 2023

Pekan Biasa XXIV – O Pekan IV

Pw. S.Andreas Kim Tae Gon, Im dan Paulus Chong Hasang, dkkMrt (M)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Kawan sekalian mari melambungkan

Nyanyian pujian untuk memulyakan

Angkatan pahlawan yang tak terkalahkan

Rela mati demi Tuhan.


Mereka dihina dibenci dunia

Akhirnya disiksa hingga tak bernyawa

Namun sesungguhnya mereka berjaya

Hidup mulya selamanya.


Sungguh mengagumkan semangat pahlawan

Yang tak tergoncangkan di tengah siksaan

Di mana gerangan sumber ketabahan

Jika bukan dalam Tuhan?


Terpujilah Bapa Allah mahaesa

Terpujilah Putra penebus dunia

Yang mengutus RohNya di tengah Gereja

Untuk selama-lamanya. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR


Ant. 1

Pujilah Tuhan, hai hatiku!  Jangan lupa akan segala kebaikanNya

 

Mazmur 102 (103) – Pujian kepada Allah yang berbelaskasih

Allah kita penuh rahmat dan belas kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang (Luk 1,78)

                  I

Pujilah Tuhan, hai hatiku!*

Pujilah namaNya yang kudus, hai seluruh batinku!

 

Pujilah Tuhan, hai hatiku! *

Jangan lupa akan segala kebaikanNya!

 

Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu *

dan menyembuhkan segala penyakitmu.

 

Dialah yang meluputkan hidupmu dari kematian *

dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.

 

Dialah yang melimpahi hidupmu dengan kebaikan *

dan menjadikan masa mudamu kekal seperti garuda.-

 

Tuhanlah yang menegakkan hukum dan keadilan *

bagi semua orang yang tertindas.

 

Ia memperkenalkan rencanaNya kepada Musa *

dan memaklumkan karyaNya yang agung kepada umat Israel.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1

Pujilah Tuhan, hai hatiku!  Jangan lupa akan segala kebaikanNya

 

Ant. 2       

Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa

II

Tuhan itu pengasih dan penyayang, *

lambat akan marah dan penuh kasih setia.

 

Ia tidak akan murka terus menerus,*

tidak untuk selamanya mengobarkan amarahNya.

 

Ia tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,*

dan tidak membalas sepadan kesalahan kita.

 

Tetapi sebagaimana langit menjulang tinggi di atas bumi,*

demikianlah kasih setia Tuhan terhadap orang yang takwa.

 

Sejauh timur dari barat,*

sekian jauhlah dibuangNya kejahatan kita.

 

Seperti seorang bapa sayang akan anaknya,*

demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.

 

Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *

Ia ingat bahwa kita debu.

 

Adapun manusia, hari hidupnya seperti rumput,*

seperti bunga di padang ia berkembang.

 

Apabila angin melintasinya, ia tak ada lagi,*

dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2       

Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa

 

Ant. 3

Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya

III

Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang takwa *

berlangsung dari sediakala sampai selama-lamanya.

 

Kemurahan Tuhan berlangsung turun temurun †

bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya,*

yang melakukan perintahNya dengan setia.

 

Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*

Ia meraja dan berkuasa atas segala-galanya.

 

Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †

hai pahlawan perkasa yang melaksanakan titahNya *

dan memperhatikan segala firmanNya.

 

Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*

para panglima yang melakukan kehendakNya.

 

Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †

di semua wilayah kekuasaanNya; *

pujilah Tuhan, hai hatiku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3

Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya


BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Hos 11:1-11

Hos 11:1     Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.

 

Hos 11:2     Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.

 

Hos 11:3     Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.

 

Hos 11:4     Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.

 

Hos 11:5     Mereka harus kembali ke tanah Mesir, dan Asyur akan menjadi raja mereka, sebab mereka menolak untuk bertobat.

 

Hos 11:6     Pedang akan mengamuk di kota-kota mereka, akan memusnahkan palang-palang pintu mereka, dan akan memakan mereka di benteng-benteng mereka.

 

Hos 11:7     Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku.

 

Hos 11:8     Masakan Aku membiarkan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel- Masakan Aku membiarkan engkau seperti Adma, membuat engkau seperti Zeboim- Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak.

 

Hos 11:9     Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.

 

Hos 11:10   Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat,

 

Hos 11:11   seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.

 

BACAAN LAIN

Sumber Wikipedia

Andreas Kim Taegon (김대건 안드레아) adalah imam Katolik keturunan Korea pertama. Di akhir abad ke-18, agama Katolik Roma di Korea mulai "secara sangat perlahan mengakar",dan diperkenalkan oleh para umat awam. Baru pada tahun 1836 Korea menerima kedatangan para misionaris yang ditahbiskan (yakni para anggota Komunitas Misi Luar Negeri Paris - Paris Foreign Mission Society), di mana para misionaris ini mendapati bahwa orang-orang Korea telah memeluk agama Katolik.

 

Terlahir di tengah keluarga terpandang masyarakat Korea saat itu (yangban), orang tua Kim Taegon berubah memeluk agama Katolik dan ayahnya kemudian dihukum mati karena menjadi Kristiani - suatu tindakan terlarang di Korea yang sangat kental Konfusianisme-nya saat itu. Kim Taegon belajar di sebuah seminari di Makau dan ditahbiskan menjadi seorang imam di Shanghai setelah enam tahun. Ia kemudian kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti Joseon, agama Kristiani ditindas keras dan banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka. Kim Taegon adalah salah satu dari beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati selama masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata terakhirnya adalah:

 

"ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya."

 

DOA PENUTUP

Kami mohon, ya Tuhan, semoga doa martir-martirMu santo Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang, dkk membuat Engkau berkenan melihat kami dan menguatkan kami untuk mengakui kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar