Selasa, 11 Juli 2023

Ibadat Bacaan: Selasa, 11 Juli 2023

Selasa, 11 Juli 2023

Pekan Biasa XIV - O PEKAN II

Pw. S.Benediktus, Abas (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Kita bergembira

Menghormati hamba

Yang dalam hidupnya

Tekun membiara.


Demi cinta Tuhan

Hidup dibaktikan

Untuk mengikuti

Panggilan ilahi.


Dalam segalanya

Slalu berusaha

Mengabdi sesama

Dengan kasih setya.


Terpujilah Bapa

Bersama Putera

Serta RohNya pula

Selama-lamanya. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

Antifon 1

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak

 

Mazmur 36 (37) Nasib  orang jahat dan orang jujur

Berbahagialah yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah (Mat 5,5)

                  I

Jangan cemburu terhadap orang jahat, *

jangan iri hati terhadap orang yang berbuat curang.

 

Sebab mereka cepat layu seperti bunga *

dan lisut seperti rumput hijau

 

Percayalah kepada Tuhan dan berbuatlah baik, †

tinggallah dalam tanah yang diberikan Tuhan *

dan nikmatilah kemakmurannya.

 

Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan,*

Ia akan meluluskan keinginan hatimu.

 

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,*

percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak.

 

Ia akan menampakkan kejujuranmu bagaikan matahari *

dan ketulusanmu bagaikan siang yang terang benderang.

 

Nantikanlah Tuhan dan berharaplah padaNya, †

janganlah cemburu terhadap orang yang mujur,*

yang berhasil dalam tipu muslihatnya.

 

Hentikanlah amarahmu dan jangan membalas dendam,*

janganlah cemburu, karena tak ada gunanya.

 

Sebab orang jahat akan ditumpas,*

sedangkan orang yang berharap pada Tuhan akan mewarisi tanah pusaka.

 

Sebentar lagi orang jahat lenyap,*

biarpun dicari, ia tiada lagi.

 

Tetapi orang yang rendah hati akan mewarisi tanah pusaka *

dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak

 

Antifon 2

Jauhilah kejahatan dan berbuatlah baik, supaya engkau hidup selama-lamanya

                  II

Orang jahat menyimpan rencana busuk terhadap orang jujur *

dan mengertakkan giginya terhadap dia.

 

Tetapi Tuhan menertawakan dia, *

karena melihat bahwa ajalnya sudah dekat.

 

Orang jahat menghunus pedang dan melenturkan busur †

untuk menjatuhkan orang kecil dan miskin,*

untuk membunuh orang yang hidup jujur.

 

Pedang mereka akan menikam dadanya sendiri,*

dan busur mereka akan dipatahkan.

 

Lebih baik kemiskinan orang jujur *

daripada kemakmuran orang kaya yang jahat.

 

Sebab harta benda orang jahat akan dihancurleburkan,*

tetapi orang jujur akan ditopang Tuhan.

 

Tuhan menjamin penghidupan orang jujur,*

milik pusaka mereka tak akan binasa.

 

Mereka takkan layu di musim kemarau,*

di waktu kelaparan mereka tetap makmur.

 

Tetapi orang jahat akan menemui kegagalan, †

dan para musuh Tuhan akan binasa seperti rumput yang dimakan api,*

bagaikan asap mereka lenyap dalam sekejap mata.

 

Orang berdosa meminjam dan tidak mengembalikan,*

tetapi orang jujur memberi dengan murah hati.

 

Orang yang diberkati Tuhan akan mewarisi tanah pusaka,*

tetapi yang dikutukNya akan binasa.

 

Tuhan meneguhkan langkah manusia,*

Ia membimbingnya di jalan yang aman.

 

Bila tersandung, ia takkan jatuh,*

sebab Tuhan memegang tangannya.

 

Dari umur muda sampai hari tua †

belum pernah kulihat orang jujur terlantar *

ataupun anaknya mengemis.

 

Ia selalu memberi pinjaman dengan murah hati,*

dan anak cucunya akan menerima berkat.

 

Jauhilah kejahatan dan berbuatlah baik,*

supaya engkau hidup selama-lamanya.

 

Sebab Tuhan cinta pada orang jujur *

dan tak pernah meninggalkan sahabatNya.

 

Orang jujur akan terjamin selama-lamanya,*

tetapi keturunan orang jahat akan ditumpas.

 

Orang jujur akan mewarisi tanah pusaka *

dan akan mendiaminya selama-lamanya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Jauhilah kejahatan dan berbuatlah baik, supaya engkau hidup selama-lamanya

 

Antifon 3

Berharaplah pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya

                  III

Mulut orang jujur menuturkan kebijaksanaan,*

dan lidahnya mengucapkan keadilan.

 

Hukum Allah disimpan dalam hatinya,*

dan langkahnya tidak goyah.

 

Orang jahat mengintai orang jujur *

dan mencari kesempatan untuk membunuhnya.

 

Tetapi Tuhan tidak membiarkan orang jujur ditangkap *

atau dijatuhi hukuman dalam pengadilan.

 

Berharaplah pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya, *

sebab Ia akan mengangkat engkau menjadi ahliwaris tanah pusaka.

 

Bila orang jahat ditumpas,*

engkau akan bersorak-sorai.

 

Pernah kulihat seorang berdosa menjadi makmur,*

ia berkembang bagaikan pohon yang rindang;

 

tetapi kemudian ia hilang lenyap, tidak berbekas,*

kucari-cari dia, tetapi tiada lagi.

 

Camkanlah, hai orang saleh, perhatikanlah, hai orang jujur,*

sebab orang yang bersih mempunyai masa depan.

 

Tetapi orang yang bernoda akan ditumpas habis-habis,*

masa depan orang jahat akan runtuh berantakan.

 

Keselamatan orang jujur berpangkal pada Tuhan,*

Tuhan menguatkan mereka dalam kesesakan.

 

Tuhan akan membebaskan dan menyelamatkan mereka,*

Ia meluputkan mereka dari tangan orang jahat.

 

Tuhan akan menjamin keamanan mereka,*

sebab mereka mencari perlindungan padaNya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Berharaplah pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

1 Sam 19:8-10; 20:1-17

 

1sam 19:8  Ketika perang pecah pula, maka majulah Daud dan berperang melawan orang Filistin; ia menimbulkan kekalahan besar di antara mereka, sehingga mereka melarikan diri dari depannya.

 

1sam 19:9  Tetapi roh jahat yang dari pada TUHAN hinggap pada Saul, ketika ia duduk di rumahnya, dengan tombaknya di tangannya; dan Daud sedang main kecapi.

 

1sam 19:10 Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.

 

1sam 20:1  Maka larilah Daud dari Nayot, dekat Rama; sampailah ia kepada Yonatan, lalu berkata: "Apakah yang telah kuperbuat? Apakah kesalahanku dan apakah dosaku terhadap ayahmu, sehingga ia ingin mencabut nyawaku?"

 

1sam 20:2  Tetapi Yonatan berkata kepadanya: "Jauhlah yang demikian itu! engkau tidak akan mati dibunuh. Ingatlah, ayahku tidak berbuat sesuatu, baik perkara besar maupun perkara kecil, dengan tidak menyatakannya kepadaku. Mengapa ayahku harus menyembunyikan perkara ini kepadaku? Tidak mungkin!"

 

1sam 20:3  Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."

 

1sam 20:4  Yonatan berkata kepada Daud: "Apapun kehendak hatimu, aku akan melakukannya bagimu."

 

1sam 20:5  Lalu kata Daud kepada Yonatan: "Kautahu, besok bulan baru, maka sebenarnya aku harus duduk makan bersama-sama dengan raja. Jika engkau membiarkan aku pergi, maka aku akan bersembunyi di padang sampai lusa petang.

 

1sam 20:6  Apabila ayahmu menanyakan aku, haruslah kaukatakan: Daud telah meminta dengan sangat kepadaku untuk pergi dengan segera ke Betlehem, kotanya, karena di sana ada upacara pengorbanan tahunan bagi segenap kaumnya.

 

1sam 20:7  Jika begini dikatakannya: Baiklah! maka hambamu ini selamat. Tetapi jika amarahnya bangkit dengan segera, ketahuilah, bahwa ia telah mengambil keputusan untuk mendatangkan celaka.

 

1sam 20:8  Jika demikian, tunjukkanlah kesetiaanmu kepada hambamu ini, sebab engkau telah mengikat perjanjian di hadapan TUHAN dengan hambamu ini. Tetapi jika ada kesalahan padaku, engkau sendirilah membunuh aku. Mengapa engkau harus menyerahkan aku kepada ayahmu?"

 

1sam 20:9  Tetapi jawab Yonatan: "Jauhlah yang demikian itu! Sebab jika kuketahui dengan pasti, bahwa ayahku telah mengambil keputusan untuk mendatangkan celaka kepadamu, masakan aku tidak memberitahukannya kepadamu?"

 

1sam 20:10 Lalu bertanyalah Daud kepada Yonatan: "Siapakah yang akan memberitahukan kepadaku, apabila ayahmu menjawab engkau dengan keras?"

 

1sam 20:11 Kata Yonatan kepada Daud: "Marilah kita keluar ke padang." Maka keluarlah keduanya ke padang.

 

1sam 20:12 Lalu berkatalah Yonatan kepada Daud: "Demi TUHAN, Allah Israel, besok atau lusa kira-kira waktu ini aku akan memeriksa perasaan ayahku. Apabila baik keadaannya bagi Daud, masakan aku tidak akan menyuruh orang kepadamu dan memberitahukannya kepadamu?

 

1sam 20:13 Tetapi apabila ayahku memandang baik untuk mendatangkan celaka kepadamu, beginilah kiranya TUHAN menghukum Yonatan, bahkan lebih lagi dari pada itu, sekiranya aku tidak menyatakannya kepadamu dan membiarkan engkau pergi, sehingga engkau dapat berjalan dengan selamat. TUHAN kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai ayahku dahulu.

 

1sam 20:14 Jika aku masih hidup, bukankah engkau akan menunjukkan kepadaku kasih setia TUHAN? Tetapi jika aku sudah mati,

 

1sam 20:15 janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunanku sampai selamanya. Dan apabila TUHAN melenyapkan setiap orang dari musuh Daud dari muka bumi,

 

1sam 20:16 janganlah nama Yonatan terhapus dari keturunan Daud, melainkan kiranya TUHAN menuntut balas dari pada musuh-musuh Daud."

 

1sam 20:17 Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Benediktus dikenal sebagai pendiri cara hidup monastik di Eropa Barat. Ia meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang pertapa. Kemudian ia mendirikan sebuah tarekat yang dikenal dengan namanya, ordo Benediktin, yang bermarkas di Monte Casino. Pada tahun 1944 ketika Perang Dunia II berkecamuk biara induk Monte Casino dihancurkan, dan baru dibangun kembali setelah perang. Benediktus lahir di Nursia, Italia Tengah sekitar tahun 480 dan meninggal dunia di Monte Casino pada tahun 547. Saudarinya, Skolastika, yang kemudian menjadi seorang Santa, adalah seorang religius sejati yang membaktikan dirinya kepada Tuhan dan sesama. Dibantu oleh sebuah keluarga bangsawan yang mengikuti kebiasaan mendidik anak-anaknya bagi karier politik, Benediktus dikirim ke Roma untuk menlanjutkan pendidikannya. Di Roma ia menderita sekali karena tingginya biaya hidup. Walau ditemani oleh seorang pelayan keluarga yang terpercaya, ia meninggalkan kota Roma. Ketika itu ia berusia 20 tahun.

 

Untuk sementara waktu, ia tinggal di Enfide sekitar 40 mil barat daya kota Roma bersama sekelompok orang Kristen saleh sambil terus melanjutkan studi dan praktek askesenya. Ia kemudian meninggalkan Enfide untuk hidup menyendiri jauh dari kehidupan ramai di kota. Rekan-rekannya sangat mencintai dia dan percaya akan kemampuannya membuat mukzijat. Ia menemukan suatu tempat pengungsian yang sepi di dalam sebuah gua di atas gunung Subiako, 50 mil sebelah timur kota Roma. Di dalam gua itu, ia bertapa selama tiga tahun. Ia dibantu oleh Romanus, seorang pertapa lain dalam bimbingan rohani maupun makan-minum setiap hari.

 

Reputasi Benediktus sebagai seorang pertapa tidak bisa terus disembunyikan. Namanya segera terkenal di antara penduduk desa di sekitarnya. Tatkala superior dari sebuah biara di dekat gua pertapaannya meninggal dunia, biarawan-biarawan itu meminta Benediktus menjadi pemimpin mereka. Dengan senang hati Benediktus menerima permohonan itu dan segera meninggalkan gua pertapaannya. Ia disambut dengan gembira. Tetapi segera ia menyadari, bahwa kehidupan di biara itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Para biarawan tidak disiplin dan lemah pendiriannya. Benediktus berusaha untuk memperbaiki situasi biara itu, namun tidak semua biarawan setuju, ada yang bahkan membenci dan berupaya meracuninya. Untunglah Benediktus selamat. Gelas minumnya yang berisi racun itu tiba-tiba saja hancur berantakan ketika dijamahnya. Benediktus segera meninggalkan biara itu dengan sedih hati. Ia kembali ke gua Subiako. Dari sana ia mulai mengumpulkan banyak pertapa yang terpencar dimana-mana. Sejak itu ia mulai meninggalkan idenya yang lama dan memulai hidup Cenobitik: sebuah komunitas pria yang mengabdikan diri pada kehidupan religius. Dengan meniru cara hidup asketis Mesir, teristimewa dari tradisi Pakomius, Benediktus mengelompokkan pengikut-pengikutnya dalam 12 kelompok, masing-masing dengan pimpinannya. Kehidupan monastik dengan 12 biara ini dimulainya di Subiako.

 

Selanjutnya, seorang bangsawan Roma memberinya sebidang tanah di dekat kota Kasino, kira-kira 30 mil jauhnya dari Subiako. Kasino terletak di kaki gunung dan sangat subur. Di sini Benediktus mendirikan sebuah gereja yang dipersembahkan kepada Santo Yohanes Pembaptis. Demikianlah awal dari biara Monte Kasino yang terkenal itu. Enam hari sebelum wafatnya, Benediktus menyuruh rekan-rekannya menyiapkan kuburnya di samping saudarinya Skolastika yang meninggal enam minggu sebelumnya. Relikiu Benediktus dan Skolastika ditemukan kembali pada tahun 1950 di bawah reruntuhan altar gereja Monte Kasino yang hancur pada masa Perang Dunia II.

 

Semua berita tentang kehidupan Benediktus diketahui dari buku "Dialog" karangan Paus Gregorius Agung yang ditulis 50 tahun setelah kematian Benediktus. Sumber informasi lain ialah aturan-aturan hidup yang disusunnya bagi pengikut-pengikut di Monte Kasino. Dari aturan hidup itu terlihat jelas kepribadian Benediktus sebagai seorang pemimpin biara yang ramah tamah, bijaksana dan penuh pengertian. Sikapnya sangat moderat baik dalam hal doa, kerja, pewartaan, makanan, tidur, dan lain-lainnya. Aturan hidup membiara Santo Benediktus merupakan aturan hidup membiara pertama di Eropa Barat. Santo Benediktus biasanya digambarkan sebagai seorang Abbas yang sedang memegang satu salinan aturan hidup membiara.

 

DOA PENUTUP

Allah, kekayaan sejati, Engkau sudah menetapkan santo Benediktus abas menjadi guru gemilang dalam hal pengabdian kepadaMu. Semoga kami mencintai Engkau melebihi segala-galanya dan menempuh jalan hukum-hukumMu dengan sepenuh hati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar