Senin, 17 Oktober 2022
PEKAN BIASA XXIX – O PEKAN I
PW. SANTO IGNATIUS, dari Antiokhia, USKUP DAN MARTIR (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah mahkota mulia
Bagi pahlawan yang jaya
Kami memuji martirMu
Sambil mohon doa restu.
Ia menumpahkan darah
Rela mati dengan tabah
Tetap teguh dalam iman
Tanpa dapat digoncangkan.
Berkat doa pahlawanMu
Ya Allah yang mahatahu
Ampunilah dosa kami
Meski yang besar sekali.
Dipuji dimulyakanlah
Allah Bapa mahamurah
Bersama Putra dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Mazmur 6 Orang susah mohon belaskasihan Tuhan
Sekarang hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku lemah,*
sembuhkanlah aku sebab aku merana.
Semangatku patah sama sekali,*
masih berapa lamakah, ya Tuhanku?
Kembalilah, ya Tuhan, bebaskanlah aku, *
selamatkanlah aku demi kasih setiaMu!
Sebab di alam maut tak seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah yang memuji Engkau di seberang kubur?
Aku lesu karena merintih-rintih, †
setiap malam tangisku membasahi tempat tidurku,*
air mataku mencucuri ranjangku.
Mataku pudar karena sedih,*
hatiku lisut karena pedih kesepian.
Enyahlah dari padaku, hai kamu kaum jahat,*
sebab Tuhan mendengarkan jeritan tangisku.
Tuhan mendengarkan doaku,*
Tuhan meluluskan permohonanku.
Biarlah semua musuhku diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah mereka disingkirkan ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Antifon 2
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Mazmur 9A (9) Syukur atas kemenangan
Ia akan kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati
I
Ya Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak mewartakan karyaMu yang agung.
Aku hendak bersukacita dan bergembira karena Engkau,*
hendak memuji namaMu, ya Allah yang mahatinggi,
Bila musuhku terpukul mundur,*
dijatuhkan oleh murkaMu.
Semoga Engkau membela perkara dan hakku,*
tampillah, bertindaklah sebagai hakim yang adil.
Hardiklah para bangsa, hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah nama mereka untuk selama-lamanya.
Biar binasa para musuh, hancur selama-lamanya,†
biar dikikis habis-habis dewa mereka,*
lenyap dari ingatan manusia!
Tetapi Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya,*
Ia bertakhta untuk menjatuhkan keputusan.
Tuhanlah yang menghakimi dunia dengan adil.*
mengadili para bangsa dengan jujur.
Tuhanlah pelindung bagi orang tertindas,*
pelindung pada waktu kesesakan.
Semoga semua yang menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab Engkau tidak meninggalkan mereka yang mencari Engkau.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Antifon 3
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
II
Bermazmurlah bagi Tuhan yang merajai Sion,*
wartakanlah karyaNya yang agung di antara para bangsa.
Sebab Ia memperhatikan orang yang berkabung, †
Ia menaruh minat kepada ratap tangis mereka,*
Ia tidak lupa akan jeritan orang yang tertindas.
Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
lihatlah sengsara yang ditimpakan musuh kepadaku.
Tariklah aku dari ambang maut †
agar aku mewartakan pujianMu di ambang kota Sion *
dan bergembira atas kemenanganMu.
Biar para bangsa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar kakinya terjerat dalam jaring yang mereka pasang.
Semoga Tuhan termashyur karena keputusanNya,*
tapi orang jahat biar terpelanting oleh perbuatannya sendiri.
Biar orang berdosa terjerumus ke alam maut,*
biar musna semua bangsa yang tidak menghiraukan Allah.
Sebab bukan untuk selamanya orang miskin dilupakan,*
bukan untuk selamanya orang yang sengsara terlantar.
Bangkitlah, ya Tuhan jangan sampai manusia menjadi sombong,*
biarlah para bangsa diadili di hadapanMu.
Ya Tuhan, kendalikanlah mereka,*
biar mereka mengakui bahwa mereka manusia belaka.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Sir 27:22-28:7
Sir 27:22 Barangsiapa mengejamkan mata merencanakan
yang jahat, dan tidak ada seorangpun dapat menahan dia dari padanya.
Sir 27:23 Di muka matamu ia bermulut manis, dan
mengagumi segala ucapanmu, tetapi kemudian ia akan membalik perkataannya, dan
ucapanmu dijadikannya batu sandungan.
Sir 27:24 Banyak yang kubenci, tetapi tidak ada
sesuatupun yang kubenci seperti orang macam itu, dan iapun dibenci oleh Tuhan
juga.
Sir 27:25 Barangsiapa melemparkan sebuah batu ke atas
melemparkannya ke atas kepalanya sendiri, dan pukulan cedera menyebabkan luka.
Sir 27:26 Orang yang menggali pelubang akan terperosok
ke dalamnya, dan yang memasang jaring akan terjerat sendiri.
Sir 27:27 Kejahatan yang dilakukan orang akan
berguling atas dirinya sendiri, dan ia tidak tahu dari mana datangnya.
Sir 27:28 Cemooh dan caci maki untuk orang yang congkak,
dan hukuman mengadang bagaikan singa.
Sir 27:29 Orang yang bergembira atas kebinasaan orang
takwa terjerat dalam jaring, dan sengsara akan memakannya habis sebelum ia
meninggal.
Sir 27:30 Dendam kesumat dan amarahpun sangat
mengerikan juga, dan orang berdosalah yang dikuasainya.
Sir 28:1 Barangsiapa membalas dendam akan dibalas
oleh Tuhan. Tuhan dengan saksama mengindahkan segala dosanya.
Sir 28:2 Ampunilah kesalahan kepada sesama orang,
niscaya dosa-dosamupun akan dihapus juga, jika engkau berdoa.
Sir 28:3 Bagaimana gerangan orang dapat memohon
penyembuhan pada Tuhan, jika ia menyimpan amarah kepada sesama manusia?
Sir 28:4 Bolehkah ia berdoa karena dosa-dosanya,
kalau tidak menaruh belas kasihan terhadap seorang manusia yang sama dengannya?
Sir 28:5 Meskipun ia hanya daging belaka, namun ia
menaruh dendam kesumat, siapa gerangan akan memulihkan dosa-dosanya?
Sir 28:6 Ingatlah akan akhir hidup dan hentikanlah
permusuhan, ingatlah akan kebusukan serta maut dan hendaklah setia kepada
segala perintah.
Sir 28:7 Ingatlah akan perintah-perintah dan jangan
mendendami sesama manusia, hendaklah ingat akan perjanjian dari Yang
Mahatinggi, lalu ampunilah kesalahannya.
BACAAN LAIN
Dikutip dari
Iman Katolik
Ignasius adalah
murid Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil. Bagi Yohanes, Ignasius adalah
murid yang mengesankan: ia pandai, saleh dan bijaksana. Oleh karena itu ia
kemudian diangkat menjadi Uskup Antiokia. Pada masa itu umat Kristen
dikejar-kejar dan dianiaya oleh kakitangan Kaisar Trajanus. Ignasius sendiri
tidak luput dari pengejaran dan penganiayaan itu. Biasanya kepada mereka
ditawarkan hanya dua kemungkinan: murtad atau mati. Kalau mereka murtad dan
menyangkal imannya, mereka akan selamat; kalau tidak, nyawanya akan melayang
oleh pedang atau dibunuh dengan cara-cara lain.
Bersama
Ignasius, banyak orang Kristen yang ditangkap, dihadapkan kepada kaisar yang
datang ke kota itu. Kaisar menanyai Ignasius: "Siapakah engkau, hai orang
jahat yang tidak menaati titahku?" Dengan tenang Ignasius menjawab:
"Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah
Ignasius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua
pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus
itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai
kami."
Jawaban tegas
Ignasius itu menimbulkan amarah kaisar. Ia segera dibelenggu dan disiksa.
Tetapi sebagaimana Kristus, Ignasius pun menanggung semua penderitaan itu
dengan tabah sambil bersyukur kepada Tuhan karena boleh mengambil bagian dalam
penderitaan Kristus. Dari Antiokia, Ignasius dibawa ke Roma untuk dicampakkan
ke dalam kandang singa-singa lapar. Di atas kapal yang ditumpanginya, ia tetap
berdoa untuk umatnya, dan menulis beberapa pucuk surat kepada Santo Polykarpus
dan seluruh umat. Dalam surat-surat itu, ia menekankan betapa pentingnya umat
tetap setia kepada imannya dan tetap berkumpul untuk merayakan Ekaristi Kudus.
Katanya dalam surat itu: “Satu saja Tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dan satu
juga Piala DarahNya. Keduanya dikurbankan di atas satu altar oleh satu Uskupmu
bersama imam-imam dan diakon-diakon." Ignasius juga meminta agar seluruh
umat mendoakan dia supaya layak menjadi martir Kristus yang suci.
"Doakanlah aku, agar aku mendapat kekuatan lahir dan batin, menjadi
seorang yang tabah dalam iman, dan supaya aku menjadi benar-benar orang
Kristen, bukan saja dengan nama tetapi lebih-lebih dengan perbuatan nyata. Aku
menuliskan surat ini kepadamu selama aku masih hidup. Kekasihku sudah
disalibkan, maka aku pun tidak merindukan sesuatu yang duniawi melainkan
merindukan persatuan segera dengan Dia."
Setiba di Roma,
sambil diapit ketat oleh prajurit-prajurit kafir yang kejam, ia digiring masuk
gelanggang binatang buas. Di sana tubuhnya yang suci diterkam dan dicabik-cabik
singa-singa lapar. Darahnya yang suci membasahi tanah gelanggang itu yang telah
menampung ribuan liter darah para martir yang mati demi kesetiaannya kepada
Kristus. Ignasius menerima mahkota kemuliaannya pada tahun 107.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat suciMu, berkat kesaksian jaya para martirMu yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan santo Ignasius yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Maka kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar