Rabu, 20 Juli 2022

Ibadat Bacaan: Rabu, 20 Juli 2022

Rabu, 20 Juli 2022

Pekan Biasa XVI – O Pekan IV

Hari Biasa (H)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong a ku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Terimalah madah pujian

Yesus sabda keslamatan

Kauselami lubuk hati

Hidup kami Kausayangi

 

Engkau gembala utama

Mencari orang berdosa

Domba yang sesat Kau antar

Ke sumber air yang segar

 

Smoga dalam pengadilan

Kami berdiri di kanan

Mewarisi kerajaan

Yang sudah Kausediakan

 

Terpujilah Kristus Tuhan

Yang rela menjadi kurban

Namun kini sudah jaya

Berkuasa selamanya. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1

Pujilah Tuhan, hai hatiku!  Jangan lupa akan segala kebaikanNya

 

Mazmur 102 (103) – Pujian kepada Allah yang berbelaskasih

Allah kita penuh rahmat dan belas kasihan, Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang (Luk 1,78)

                  I

Pujilah Tuhan, hai hatiku!*

Pujilah namaNya yang kudus, hai seluruh batinku!

 

Pujilah Tuhan, hai hatiku! *

Jangan lupa akan segala kebaikanNya!

 

Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu *

dan menyembuhkan segala penyakitmu.

 

Dialah yang meluputkan hidupmu dari kematian *

dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.

 

Dialah yang melimpahi hidupmu dengan kebaikan *

dan menjadikan masa mudamu kekal seperti garuda.-

 

Tuhanlah yang menegakkan hukum dan keadilan *

bagi semua orang yang tertindas.

 

Ia memperkenalkan rencanaNya kepada Musa *

dan memaklumkan karyaNya yang agung kepada umat Israel.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1

Pujilah Tuhan, hai hatiku!  Jangan lupa akan segala kebaikanNya

 

Ant. 2       

Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa

II

Tuhan itu pengasih dan penyayang, *

lambat akan marah dan penuh kasih setia.

 

Ia tidak akan murka terus menerus,*

tidak untuk selamanya mengobarkan amarahNya.

 

Ia tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,*

dan tidak membalas sepadan kesalahan kita.

 

Tetapi sebagaimana langit menjulang tinggi di atas bumi,*

demikianlah kasih setia Tuhan terhadap orang yang takwa.

 

Sejauh timur dari barat,*

sekian jauhlah dibuangNya kejahatan kita.

 

Seperti seorang bapa sayang akan anaknya,*

demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.

 

Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *

Ia ingat bahwa kita debu.

 

Adapun manusia, hari hidupnya seperti rumput,*

seperti bunga di padang ia berkembang.

 

Apabila angin melintasinya, ia tak ada lagi,*

dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2       

Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa

 

Ant. 3

Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya

III

Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang takwa *

berlangsung dari sediakala sampai selama-lamanya.

 

Kemurahan Tuhan berlangsung turun temurun †

bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya,*

yang melakukan perintahNya dengan setia.

 

Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*

Ia meraja dan berkuasa atas segala-galanya.

 

Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †

hai pahlawan perkasa yang melaksanakan titahNya *

dan memperhatikan segala firmanNya.

 

Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*

para panglima yang melakukan kehendakNya.

 

Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †

di semua wilayah kekuasaanNya; *

pujilah Tuhan, hai hatiku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3

Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Ayb 18:1-21

Ayb 18:1    Maka Bildad, orang Suah, menjawab:

 

Ayb 18:2    "Bilakah engkau habis bicara? Sadarilah, baru kami akan bicara.

 

Ayb 18:3    Mengapa kami dianggap binatang? Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu?

 

Ayb 18:4    Engkau yang menerkam dirimu sendiri dalam kemarahan, demi kepentinganmukah bumi harus menjadi sunyi, dan gunung batu bergeser dari tempatnya?

 

Ayb 18:5    Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam, dan nyala apinya tidak tetap bersinar.

 

Ayb 18:6    Terang di dalam kemahnya menjadi gelap, dan pelita di atasnya padam.

 

Ayb 18:7    Langkahnya yang kuat terhambat, dan pertimbangannya sendiri menjatuhkan dia.

 

Ayb 18:8    Karena kakinya sendiri menyangkutkan dia dalam jaring, dan di atas tutup pelubang ia berjalan.

 

Ayb 18:9    Tumitnya tertangkap oleh jebak, dan ia tertahan oleh jerat.

 

Ayb 18:10  Tali tersembunyi baginya dalam tanah, perangkap terpasang baginya pada jalan yang dilaluinya.

 

Ayb 18:11  Kedahsyatan mengejutkan dia di mana-mana, dan mengejarnya di mana juga ia melangkah.

 

Ayb 18:12  Bencana mengidamkan dia, kebinasaan bersiap-siap menantikan dia jatuh.

 

Ayb 18:13  Kulit tubuhnya dimakan penyakit, bahkan anggota tubuhnya dimakan oleh penyakit parah.

 

Ayb 18:14  Ia diseret dari kemahnya, tempat ia merasa aman, dan dibawa kepada raja kedahsyatan.

 

Ayb 18:15  Dalam kemahnya tinggal apa yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, di atas tempat kediamannya ditaburkan belerang.

 

Ayb 18:16  Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas layulah rantingnya.

 

Ayb 18:17  Ingatan kepadanya lenyap dari bumi, namanya tidak lagi disebut di lorong-lorong.

 

Ayb 18:18  Ia diusir dari tempat terang ke dalam kegelapan, dan ia dienyahkan dari dunia.

 

Ayb 18:19  Ia tidak akan mempunyai anak atau cucu cicit di antara bangsanya, dan tak seorangpun yang tinggal hidup di tempat kediamannya.

 

Ayb 18:20  Atas hari ajalnya orang-orang di Barat akan tercengang, dan orang-orang di Timur akan dihinggapi ketakutan.

 

Ayb 18:21  Sungguh, demikianlah tempat kediaman orang yang curang, begitulah tempat tinggal orang yang tidak mengenal Allah."

 

BACAAN LAIN

Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah

Penterjemah Dr.Budi Purnama

Penerbit Mutiara Terpendam

2006/201

16. KEGEMBIRAAN

Pikirlah sedemikian juga pada saat engkau meninggalkan dunia ini. Engkau berangkat untuk hidup, hidup di dunia baru yang sebenarnya. DIA menunggumu. Juga seluruh penduduknya menunggumu. Bila halnya di New York adalah sahabat-sahabatmu yang berada di dermaga berdesak-desak dan bergembira. Tetapi apakah artinya semua itu? Kasihan, dunia yang miskin.

Tetapi kegembiraan, seruan-seruan kegembiraan dari kota Surga, ledakan-ledakan pernyataan Kasih, kebahagiaan meluap-luap, menyilaukan...

 

DOA PENUTUP

Allah, perlindungan dan harapan kami, tanpa Engkau tiada suatupun yang baik lagi suci. Limpahilah kami dengan kerahimanMu, supaya di bawah bimbinganMu, kami dapat memanfaatkan ciptaanMu di bumi ini sedemikian rupa, sehingga kami tetap terpikat pada nilai-nilai abadi.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar