Rabu, 01 Juni 2022
Pekan VII Paskah - O PEKAN III
Pw. S.Yustinus, Mrt (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah mahkota mulia
Bagi pahlawan yang jaya
Kami memuji martirMu
Sambil mohon doa restu.
Ia menumpahkan darah
Rela mati dengan tabah
Tetap teguh dalam iman
Tanpa dapat digoncangkan.
Berkat doa pahlawanMu
Ya Allah yang mahatahu
Ampunilah dosa kami
Meski yang besar sekali.
Dipuji dan dimulyakanlah
Allah Bapa mahamurah
Bersama Putra dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan, alleluya
Mazmur 88 (89), 2-38 Kasih setia Tuhan kepada wangsa Daud
Allah telah mengangkat salah seorang dari keturunan Daud menjadi penyelamat bangsa Israel, yaitu Yesus (Kis 13,22.23)
I
KasihMu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya,*
kesetiaanMu kuwartakan turun temurun.
Kuakui dengan mulutku: “Ya Allah kekal,†
kasihMu menciptakan surga, *
tetapi kesetiaanMu kokoh melebihi langit.”
Engkau berkata: “Kuikat perjanjian dengan orang pilihanKu,*
Kusumpahkan kepada Daud hambaKu:
‘Aku hendak menegakkan wangsamu untuk selama-lamanya *
dan membangun takhtamu turun temurun.’.”
Ya Tuhan, janjiMu dipuji di surga *
dan kesetiaanMu dalam himpunan para kudus
Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan? *
siapa seperti Tuhan di antara dewa-dewa?
Allah menggemparkan sidang para dewa.*
Ia menakutkan dan menggentarkan semua yang mendekatiNya.
Ya Tuhan, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?*
Tuhan yang agung, umatMu yang setia mengelilingi Engkau.
Engkau memerintah keangkuhan laut,*
bila ombaknya menanjak, Engkau meredakannya.
Engkau meremukkan naga Rahab, penguasa laut, seperti bangkai,*
dengan lengan kuat Engkau menghamburkan musuhMu.
MilikMulah langit, milikMulah bumi, *
dunia seisinya, Engkaulah yang membesarkannya.
Gedung-gedung suci Zabon dan Amana,*
Gunung Tabor dan Hermon bersorak-sorai di hadiratMu.
LenganMu perkasa, ya Allah pahlawan,*
tanganMu jaya, merebut kemenangan.
Keadilan dan hukumlah dasar pemerintahanMu,*
kasih dan kesetiaan mengawal Engkau.
Berbahagialah bangsa yang mengenal sinar kehadiranMu,*
yang hidup dalam cahaya wajahMu, ya Tuhan.
Mereka menikmati kehadiranMu sepanjang hari dengan sorak sorai *
dan bersuka ria atas kemurahanMu.
Sungguh, Engkaulah kejayaan yang kami banggakan,*
Engkau berkenan memberi kami kemenangan.
Sungguh, Engkaulah penguasa kami,*
Allah Israel yang kudus adalah raja kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan, alleluya
Antifon 2
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud, alleluya
II
Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda dalam penglihatan,*
Engkau berfirman tentang Daud, kekasihMu:
“Seorang pemuda dan bukan seorang panglima Kupilih menjadi raja,*
seorang anak Kutinggikan atas para pahlawan.
Aku menemukan Daud, hambaKu,*
Aku mengurapinya dengan minyakKu yang kudus.
TanganKu akan menjamin kekuatannya *
dan lenganKu akan meneguhkan dia.
Takkan ada musuh yang sanggup menggulingkan dia,*
dan tiada penjahat berhasil mengalahkannya.
Akan Kuhantam lawannya di hadapannya,*
dan Kuhancurkan semua orang yang membenci dia.
Kesetiaan dan kasihKu menyertai dia,*
dan demi namaKu ia akan berjaya.
Kuberi dia kuasa atas daerah laut di barat *
dan kedaulatan atas wilayah sungai di timur.
Ia akan berseru kepadaKu: “Engkaulah Bapaku, ya Allah,*
Engkaulah gunung pelindung yang menyelamatkan daku.”
Akan Kujadikan dia puteraKu yang sulung.*
yang tertinggi diantara raja bumi.
Akan Kukasihi dia dengan setia untuk selama-lamanya,*
dan perjanjianKu tetap berlaku baginya.
Keturunannya akan Kududukkan di atas takhtanya,*
dan kerajaannya akan teguh seperti surga abadi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud, alleluya
Antifon 3
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya, alleluya
III
“Jika keturunannya meninggalkan hukumKu,*
dan enggan mengikuti perintahKu,
jika mereka melanggar ketetapanKu *
dan mengesampingkan undang-undangKu,
maka Aku akan menghukum pemberontakan mereka dengan cemeti *
dan membalas kesalahan mereka dengan cambuk.
tetapi tak pernah akan Kuingkari kasihKu kepada Daud,*
tak pernah Kukhianati kesetiaanKu
Aku takkan melanggar perjanjianKu,*
takkan merubah firman yang Kuucapkan
Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu,*
tak mungkin Aku berdusta kepada Daud
Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya
kerajaannya bertahan di hadapanKu seperti matahari
Keturunannya akan hidup terus selama bulan beredar,*
dan takhtanya tetap kokoh melebihi langit.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya, alleluya
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Kis 27:1-20
Kis 27:1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan
berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan
kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
Kis 27:2 Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium
yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami
bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.
Kis 27:3 Pada keesokan harinya kami singgah di
Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya
mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
Kis 27:4 Oleh karena angin sakal kami berlayar dari
situ menyusur pantai Siprus.
Kis 27:5 Dan setelah mengarungi laut di depan
Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.
Kis 27:6 Di situ perwira kami menemukan sebuah
kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke
kapal itu.
Kis 27:7 Selama beberapa hari berlayar, kami
hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena
angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
Kis 27:8 Sesudah kami dengan susah payah melewati
tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat
kota Lasea.
Kis 27:9 Sementara itu sudah banyak waktu yang
hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan
pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
Kis 27:10 "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa
pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan
saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."
Kis 27:11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada
jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
Kis 27:12 Karena pelabuhan itu tidak baik untuk
tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju
untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ
selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang
terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.
Kis 27:13 Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup
dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai.
Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.
Kis 27:14 Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah
dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".
Kis 27:15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan
menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal
kami terombang-ambing.
Kis 27:16 Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah
pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai
sekoci kapal itu.
Kis 27:17 Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas
kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan
tali. Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan
membiarkan kapal itu terapung-apung saja.
Kis 27:18 Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan
angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke
laut.
Kis 27:19 Dan pada hari yang ketiga mereka membuang
alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.
Kis 27:20 Setelah beberapa hari lamanya baik matahari
maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat
terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat
menyelamatkan diri kami.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Yustinus lahir dari sebuah keluarga kafir di Nablus, Samaria, Asia Kecil pada permulaan abad kedua kira-kira pada kurun waktu meninggalnya Santo Yohanes Rasul.
Yustinus mendapat pendidikan yang baik semenjak kecilnya. Kemudian ia tertarik pada pelajaran filsafat untuk memperoleh kepastian tentang makna hidup ini dan tentang Allah. Suatu ketika ia berjalan-jalan di tepi pantai sambil merenungkan berbagai soal. Ia bertemu dengan seorang orang-tua. Kepada orang tua itu, Yustinus menanyakan berbagai soal yang sedang direnungkannya. Orang tua itu menerangkan kepadanya segala hal tentang para nabi Israel yang diutus Allah, tentang Yesus Kristus yang diramalkan para nabi serta tentang agama Kristen. Ia dinasehati agar berdoa kepada Allah memohon terang surgawi.
Di samping filsafat, ia juga belajar Kitab Suci. Ia kemudian dipermandikan dan menjadi pembela kekristenan yang tersohor. Sesuai kebiasaan jaman itu, Yustinus pun mengajar di tempat-tempat umum, seperti alun-alun kota, dengan mengenakan pakaian seorang filsuf. Ia juga menulis tentang berbagai masalah, terutama yang menyangkut pembelaan ajaran iman yang benar. Di sekolahnya di Roma, banyak kali diadakan perdebatan umum guna membuka hati banyak orang bagi kebenaran iman Kristen.
Yustinus bangga bahwa ia menjadi seorang Kristen yang saleh, dan ia bertekad meluhurkan kekristenan dengan hidupnya. Dalam bukunya, "Percakapan dengan Truphon Yahudi", Yustinus menulis: "Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau di buang ke moncong- moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi saleh."
Di Roma, Yustinus ditangkap dan bersama para martir lainnya dihadapkan ke depan penguasa Roma. Setelah banyak disesah, kepala mereka dipenggal. Peristiwa ini terjadi pada tahun 165. Yustinus dikenal sebagai seorang pembela iman terbesar pada zaman Gereja Purba.
DOA PENUTUP
Allah, sumber hikmat, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus kepada santo Yustinus martir. Semoga berkat doanya kami diteguhkan dengan iman. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar