Minggu, 05 Juni 2022

Ibadat Bacaan: Minggu, 05 Juni 2022

Minggu, 05 Juni 2022

HARI RAYA PENTAKOSTA

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Datanglah Roh mahasuci

Kunjungilah hati kami

Penuhilah dengan rahmat

Agar suci dan selamat

 

Engkaulah penghibur kami

Rahmat Allah mahatinggi

Engkaulah pancaran cinta

Yang menguatkan segala

 

Engkau tangan kanan Bapa

Yang membagikan kurnia

Engkau sudah dijanjikan

Oleh Yesus Kristus Tuhan

 

Tolonglah kami, Roh suci

Dengan pengaruh ilahi

Agar mengikuti Putra

Slalu mengasihi Bapa. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Pada hari Pentakosta semua murid Yesus berkumpul di satu tempat, alleluya

 

Mazmur 103 (104) Memuji Tuhan pencipta

Barangsiapa  bersatu dengan Kristus, menjadi ciptaan baru. Yang lama telah lenyap, segala-galanya sudah menjadi baru (2 Kor 5,17)

                        I

Pujilah Tuhan, hai hatiku! *

Tuhan Allahku, betapa agunglah Engkau!

 

Engkau berdandanan keagungan dan semarak, *

berselubungkan cahaya bagaikan mantol

 

Engkau membentangkan langit laksana tenda *

dan mengisi gudang angkasa dengan air

 

Engkau mengendarai awan-gemawan bagaikan kereta *

dan melayang dengan sayap terentang

 

Engkau mengutus angin sebagai duta *

dan mengangkat api menjadi menteri

 

Engkau mendasarkan bumi di atas alasnya,*

jangan sampai ia goncang

 

Engkau menyelubunginya dengan samudera purba,*

air setinggi gunung-gemunung

 

Engkau menghardik, maka surutlah air, *

melarikan diri karena Engkau mengguntur

 

Air menguap naik ke langit dan mengalir turun ke lembah,*

masing-masing ke tempat yang Kautetapkan

 

Engkau menentukan batas yang tak boleh dilanggar, *

jangan sampai air menutupi bumi kembali.-

 

Engkau memancarkan mata air dan sungai *

yang mengalir di celah gunung-gemunung

 

Engkau memberi minum segala margasatwa,*

kuda-kuda liar dapat meredakan dahaganya

 

Di sampingnya bertenggerlah burung-burung udara *

dan memperdengarkan kicauannya

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Pada hari Pentakosta semua murid Yesus berkumpul di satu tempat, alleluya

 

Antifon 2

Tampaklah kepada para rasul lidah-lidah yang menyerupai api dan hinggap di atas mereka masing-masing, alleluya

                        II

Engkau menyirami gunung dari surga *

dan memenuhi keperluan bumi dengan persediaan lumbungMu.

 

Engkau menumbuhkan rumput bagi ternak *

dan makanan untuk hewan pertanian

 

Engkau menghasilkan gandum dari bumi *

dan menggembirakan hati manusia dengan anggur

 

Sungguh, Engkau menggilapkan wajah manusia dengan minyak *

dan memelihara hidupnya dengan makanan

 

Pohon-pohon Tuhan tersiram segar, *

pohon jati raksasa yang ditanamNya

 

Di situlah burung-burung bersarang,*

burung bangau di pohon besar

 

Gunung tinggi menampung kijang,*

dan wadas melindungi musang dalam celah-celahnya

 

Bulan beredar sesuai dengan musim,*

matahari hafal akan saat terbenamnya

 

Sesudah senja turunlah malam,*

dan segala margasatwa berkeliaran

 

Anak singa meraung-raung mencari mangsa,*

menuntut makanan dari Allah

 

Bila matahari terbit, menyingkirlah mereka *

dan berbaring di tempat perteduhannya

 

Manusia keluar ke pekerjaannya, *

melakukan tugasnya sampai petang

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Tampaklah kepada para rasul lidah-lidah yang menyerupai api dan hinggap di atas mereka masing-masing, alleluya

 

Antifon 3

Roh yang keluar dari Bapa, akan memuliakan Daku, alleluya

                        III

Betapa banyaknya karyaMu, ya Tuhan! +

segalanya Kaukerjakan dengan bijaksana,*

bumi penuh ciptaanMu

 

Engkau menciptakan lautan yang dalam dan luas, +

Engkau mengisinya dengan jutaan benda licin,*

dengan makhluk berhayat, besar maupun kecil

 

Kapal-kapal mengarunginya,*

dan naga besar bermain-main dalam ombaknya

 

Semua mengharapkan Dikau,*

mengharapkan makanan pada waktunya

 

Engkau memberi, dan mereka memungut,*

Engkau membuka tangan, dan mereka kenyang

 

Bila Engkau memalingkan wajah, mereka merana, +

bila Engkau mengambil rohMu, matilah semuanya *

dan kembali menjadi debu

 

Utuslah rohMu, maka terciptalah mereka kembali,*

dan Engkau membaharui muka bumi

 

Semoga kemuliaan Tuhan tetap selama-lamanya,*

semoga Tuhan bergembira atas karyaNya

 

Dialah yang memandang bumi, sehingga bergetar,*

yang menyentuh gunung, sehingga berasap

 

Aku hendak bernyanyi bagi Tuhan sepanjang hidup,*

bermazmur bagi Allahku selama-lamanya

 

Semoga Tuhan berkenan akan laguku! *

sungguh, Tuhanlah sukacitaku

 

Biarlah orang berdosa musna dari muka bumi, +

biarlah orang jahat hilang lenyap, *

Pujilah Tuhan, hai hatiku

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Roh yang keluar dari Bapa, akan memuliakan Daku, alleluya

 

BACAAN

Rm 8:5-27

Rm 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

 

Rm 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

 

Rm 8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Rm 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

 

Rm 8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

 

Rm 8:10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.

 

Rm 8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

Rm 8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.

 

Rm 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Rm 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

 

Rm 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Rm 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

 

Rm 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

 

Rm 8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Rm 8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.

 

Rm 8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,

 

Rm 8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.

 

Rm 8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.

 

Rm 8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

 

Rm 8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

 

Rm 8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

 

Rm 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

 

Rm 8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

BACAAN LAIN

Sumber Katolisitas.org

Pentakosta adalah suatu peristiwa dimana turunnya Roh Kudus keatas Para Rasul. Tepat lima puluh hari setelah Perayaan Kebangkitan Tuhan kita yang mati dikayu salib demi menebus dosa-dosa kita, dan setelah sepuluh hari kenaikan Tuhan. Pentakosta pertama-tama adalah suatu pesta bagi bangsa Israel yang dirayakan lima puluh hari sesudah Paskah untuk mengenang pemberian Sepuluh Perintah Allah kepada Musa di Gunung Sinai.

Tapi Musa juga mendapatkan sesuatu yang lebih dari itu yaitu ketika Tuhan Allah  “mengambil Roh yang hinggap pada Musa, dan menaruhnya atas tujuh puluh tua-tua” (Bil 11:25). Karena dikuatkan oleh Allah, para tua-tua itu mulai bernubuat. Musa memaklumkan keinginannya agar “seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan juga memberikan Roh-Nya hinggap pada mereka!” (Bil 11:29). Tentulah anda berpikir bahwa, dengan rahmat istimewa itu, Bangsa Israel sudah memulai suatu era damai dan kesetiaan. Tetapi, yang terjadi di luar dugaan!, Mereka malah memberontak. Tetapi, dengan cepat era baru itu merosot ke dalam perilaku asusila, penyembahan berhala, dan kekerasan ataupun korupsi seperti yang dilakukan oleh Gayus dan Angelina Sondakh. Kaum beriman awam merasa sulit untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang bikin geleng-geleng kepala seperti saat ini.

Kini, marilah kita beranjak ke Pentakosta Perjanjian Baru. Lima puluh hari sesudah bangkitnya Yesus dan naik-Nya ke Kerajaan Surgawi, 12 Rasul berhimpun di Yerusalem untuk merayakan Hari Pentakosta. Pada saat itu Allah mentepati janji-Nya untuk mencurahkan Roh-Nya keatas mereka. Dan disaat-saat itu seperti ada sebuah api yang menyala-nyala diatas Para Rasul dan Bunda Maria dan mereka pun mulai berbicara dengan bahasa asing. Disaat itu pula-lah tergenapi Nubuat Nabi Yoel “Juga, pada hari-hari itu akan Kucurahkan Roh-Ku keatas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan dan mereka akan bernubuat" (Yl 2:28-32).

Pertama-tama mari kita cermati apa yang Santo Paulus katakan tentang hal ini “Siapa berkata-kata dengan bahasa roh tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; karena bisikan Roh, ia mengucapkan hal-hal yang rahasia”(1 Kor 14:2). Semua ini menyingkapkan apa artinya bahasa roh, tetapi yang lebih penting untuk kita camkan adalah mengapa ada bahasa Roh, dan untuk itu Paulus memberikan penjelasan yang menarik “Dalam hukum Taurat ada tertulis, katanya, “lewat orang-orang yang berbicara dalam bahasa asing dan lewat mulut-mulut orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun mereka tidak akan mendengarkan Aku, Firman Tuhan. Karena itu 7 Karunia Bahasa Roh merupakan tanda, bukan untuk orang-orang beriman, melainkan untuk orang-orang tidak beriman sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang-orang tidak beriman” (1 Kor 14:21-22).

Allah mengutus Roh-Nya dengan kuasa untuk mempersiapkan suatu umat yang akan mampu hidup ditengah kekacauan itu. Ia menciptakan suatu Pentakosta baru untuk generasi pertama kaum beriman dan St.Paulus adalah satu orang tersebut yang mendapatkan  Karunia dari Bahasa Roh. Di samping itu juga, karunia-karunia tersebut sungguh luar biasa. Bahkan pada Pentakosta Kristiani yang pertama itu, adegan para Rasul berbicara dalam bahasa-bahasa asing itu. Tampak tidak cocok dengan tradisi setempat. “Mereka semua tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain, ‘Apakah artinya ini?" (Kis 2:13).

 

MADAH ALLAH TUHAN KAMI

Allah Tuhan kami,*

Engkau kami puji dan kami muliakan.

 

Bapa yang kekal,*

seluruh bumi bersembah sujud padaMu.

 

BagiMu semua malaikat bermadah,*

seluruh isi surga bernyanyi.

 

BagiMu kerubim dan serafim*

tak kunjung putus melambungkan pujian.

 

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*

Allah segala kuasa.

 

Surga dan bumi*

penuh kemuliaanMu.

 

KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*

rombongan para nabi berbakti.

 

KepadaMu barisan para martir berkurban*

dengan mempertaruhkan nyawa.

 

KepadaMu Gereja kudus beriman,*

tersebar di seluruh dunia.

 

Ya Bapa yang mahakuasa,*

pencipta semesta alam.

 

Putera sejati yang terpuji,*

Putera Bapa yang tunggal.

 

Roh kudus, cahaya mulia,*

penghibur umat beriman.

 

Engkaulah raja agung, ya Kristus,*

Engkaulah Putera Allah yang hidup.

 

Engkau sudi dikandung santa perawan,*

menjadi manusia demi keselamatan kami.

 

Engkau mematahkan belenggu maut,*

membuka pintu kerajaan surga bagi kami.

 

Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*

mengadili umat manusia.

 

Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*

yang Kautebus dengan darahMu sendiri.

 

Sambutlah kami bersama para kudus*

dalam kemuliaan abadi. –

 

Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*

dan berkatilah milik pusakaMu.

 

Bimbinglah kami semua*

dan muliakanlah untuk selamanya.

 

Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*

kami memuji namaMu sepanjang masa.

 

Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*

agar senantiasa luput dari dosa.

 

Kasihanilah kami, ya Tuhan,*

kasihanilah kami.

 

Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*

sebab kami berharap kepadaMu.

 

KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*

kami takkan kecewa selama-lamanya.

 

DOA PENUTUP

Allah yang membaharui segala sesuatu, pada hari raya ini Engkau mengkuduskan umatMu di semua negara dan bangsa, semoga mukjijat Pentakosta yang Kauadakan pada awal Gereja, kini Kaukerjakan juga dalam diri kami.

Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar