Rabu, 02 Maret 2022

Ibadat Pagi: Rabu, 02 Maret 2022

Rabu, 02 Maret 2022

O Pekan IV

HARI RABU ABU (U); Pantang dan Puasa

 

IBADAT PAGI

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

MADAH

Kristus surya keadilan

Kini fajar Kaudatangkan

Enyahkanlah kegelapan

Tampilkanlah kehidupan.

 

S’moga pertobatan kami

Di masa Prapaska ini

menurunkan rahmat ampun

Atas dosa yang bertimbun.

 

Bila tiba hari paska

Perkenankan para hamba

Bersorak kegembiraan

Merayakan kebangkitan.

 

Ya Tritunggal mahasuci

Trimalah pujian kami

Yang kami lambungkan ini

Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Hatiku siap sedia, ya Allah, hatiku siap sedia.

 

Mazmur 107 (108) Memuji Tuhan dan mohon bantuan

Putera Allah ditinggikan ke atas awan gemawan. Maka kemuliaanNya diwartakan di seluruh bumi (Arnobius)

 

Hatiku siap sedia, ya Allah,*

untuk bernyanyi dan melagukan mazmur.

 

Bangunlah, hai hatiku, berkumandanglah, hai kecapi,*

menyingsinglah, hai fajar.

 

Ya Tuhan, aku hendak memuji Engkau di tengah segala bangsa,*

bersama seluruh rakyat aku bermazmur bagiMu.

 

Sebab besarlah kasihMu, setinggi langit,*

dan kesetiaanMu menjangkau awan.

 

Nyatakanlah kemegahanMu di surga, ya Allah,*

dan sinarilah bumi dengan kemuliaanMu.

 

Berilah aku kemenangan dengan tangan kuat,*

selamatkanlah umatMu yang Kaucintai.

 

Allah telah berfirman dari surga,*

“Dengan gembira tanah Sikem Kujadikan bagian jarahanKu,

 

lembah Sukot Kuukur,*

tanah Gilead dan Manasye manjadi milikKu.

 

Tanah Efraim Kujadikan topi bajaKu,*

Yehuda tongkat kerajaanKu, Moab tempat pembasuhanKu.

 

Tanah Edom Kujadikan kepunyaanKu,*

Filistea menggemakan lagu kemenangan”.

 

Siapa mengantar aku ke kota Petra?*

Siapa melantik aku menjadi raja Edom?

 

Bukankah Engkau, ya Allah! Masihkah Engkau membuang kami,*

dan tidak lagi menyertai bala tentara kami?

 

Berilah kami pertolongan terhadap musuh,*

sebab sia-sialah bantuan manusia.

 

Bersama Allah, kita berjuang gagah perkasa,*

Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Hatiku siap sedia, ya Allah, hatiku siap sedia.

 

Antifon 2

Tuhan mengenakan padaku dandanan keselamatan dan pakaian kebenaran.

 

Kidung Yes 61,10-62,5 Kegembiraan nabi tentang Yerusalem baru

Kulihat kota suci, Yerusalem baru….berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk suaminya.

 

Aku sangat bergembira dalam Tuhan,*

dan bersorak riang dalam Allahku.

 

Sebab Tuhan telah mengenakan padaku dandanan keselamatan,*

dan menyelubungi aku dengan pakaian kebenaran.

 

Laksana pengantin pria mengenakan mahkota,*

dan mempelai wanita hiasan permata.

 

Seperti bumi menimbulkan tetumbuhan,*

dan ladang menumbuhkan benih,

 

demikian pula Tuhan Allah menumbuhkan kebenaran dan pujian,*

di hadapan segala bangsa.

 

Demi Sion aku akan mengumandangkan suara,*

demi Yerusalem aku akan giat bekerja,

 

sampai kesuciannya memancar bagaikan cahaya,*

dan keselamatannya bersinar laksana obor.

 

Segala bangsa akan melihat kesucianmu, hai Yerusalem,†

semua raja akan menyaksikan kemuliaanmu,*

engkau akan diberi nama baru oleh Tuhan.

 

Seperti sebuah mahkota engkau di tangan Tuhan,*

bagaikan tajuk engkau dipegang Allahmu.

 

Engkau tak lagi disebut: “Yang ditinggalkan”,*

negerimu tak lagi dinamakan: “Yang kesepian”.

 

Sebab namamu yang baru ialah: “KekasihKu”,*

“mempelaiKu” nama negerimu.

 

Karena Tuhan cinta padamu,*

negerimu menjadi mempelaiNya.

 

Sebagaimana seorang pemuda memperisteri gadis,*

demikian pula Allah pencipta akan menjadi suamimu.

 

Seperti seorang suami yang baru menikah suka akan isterinya,*

demikian pula Allahmu suka akan dirimu.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Tuhan mengenakan padaku dandanan keselamatan dan pakaian kebenaran.

 

Antifon 3

Aku hendak memuliakan Allahku seumur hidup.

 

Mazmur 145 (146) Kebahagiaan orang yang berharap pada Tuhan

Kita memuji Tuhan dalam hidup kita, yaitu dalam tingkah laku kita (Arnobius)

 

Pujilah Tuhan, hai hatiku!†

Aku hendak memuliakan Tuhan seumur hidup,*

memujiNya selama hayat dikandung badan.

 

Jangan menaruh harapan pada orang-orang besar,*

pada manusia yang tak dapat menyelamatkan.

 

Bila melayang nyawanya, ia menjadi debu,*

hari itu juga buyarlah rencananya.

 

Berbahagialah orang yang mengharapkan pertolongan dari Allah Yakub,*

yang menaruh kepercayaan pada Tuhan, Allahnya.

 

Sebab Tuhan menjadikan langit dan bumi,*

menciptakan laut dan segala isinya.

 

Tuhan tetap setia terhadap orang yang dihina,*

menjamin keadilan bagi orang yang tertindas.

 

Tuhan memberi makan orang yang lapar,*

membebaskan orang yang terbelenggu.

 

Tuhan membuka mata orang buta,*

menegakkan orang yang bungkuk.

 

Tuhan melindungi orang asing,*

memelihara para yatim piatu dan janda.

 

Tuhan mengasihi orang jujur,*

tetapi orang berdosa digulingkanNya.

 

Tuhanlah raja selama-lamanya,*

Dialah Allahmu, hai Sion, turun-temurun.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Aku hendak memuliakan Allahku seumur hidup.

 

BACAAN SINGKAT

(Ul 7,6.8-9)

Engkaulah bangsa suci bagi Tuhan, Allahmu; dari antara segala bangsa di muka bumi engkaulah yang dipilih Tuhan menjadi bangsa milikNya sendiri. Sebab Tuhan cinta padamu dan setia pada sumpah yang pernah diikrarkanNya kepada leluhurmu. Maka dari itu, Tuhan mengantar kamu ke luar dengan kuasaNya, sambil melepaskan kamu dari tempat perbudakan, dari genggaman Firaun, raja Mesir. Jadi maklumlah, bahwa Tuhan Allahmu itu adalah Allah yang sejati, Allah yang setia pada perjanjian, Allah yang tetap mengasihi mereka yang mencintaiNya dan yang mematuhi perintah-perintahNya.

 

LAGU SINGKAT

P: Tuhan akan melepaskan daku dari perangkap,* Dan dari jerat musuh.

U. Tuhan akan melepaskan daku dari perangkap,* Dan dari jerat musuh.

P: Dari lawan yang memfitnah.

U: Dan dari jerat musuh

P: Kemuliaan kepada Bapa Putera dan Roh Kudus.

U: Tuhan akan melepaskan daku dari perangkap,* Dan dari jerat musuh.

 

Antifon Kidung

Bila engkau berpuasa, jangan bermuka muram seperti orang munafik.

 

KIDUNG ZAKARIA

(Luk 1,68-79)

Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*

sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.

 

Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,*

putera Daud, hambaNya.

 

Seperti dijanjikanNya dari sediakala,*

dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.

 

Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,*

dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.

 

Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur kita,*

dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.

 

Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,*

akan membebaskan kita dari tangan musuh.

 

Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa takut,*

dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya seumur hidup.

 

Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,*

sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalanNya.

 

Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umatNya,*

berkat pengampunan dosa mereka.

 

Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan,*

Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

 

Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut,*

dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon Kidung

Bila engkau berpuasa, jangan bermuka muram seperti orang munafik.

 

DOA PERMOHONAN

Marilah kita bersyukur kepada Allah Bapa, sebab hari ini kita boleh memulai masa rahmat dan tobat. Marilah kita berdoa kepadaNya dengan rendah hati, supaya Ia menyucikan dan menguatkan kita dalam cinta kasih. Marilah kita memohon kurnia Roh kudus dan berdoa:

U: Kuatkanlah kami dengan RohMu, ya Tuhan.

Semoga kami dikuatkan oleh setiap sabda,* yang Kausampaikan kepada kami, ya Bapa.

Semoga kami mencita-citakan cinta kasih bukan pertama-tama dalam hal-hal besar,* melainkan terutama dalam hidup sehari-hari.

Semoga kami berpantang dari kemewahan yang berlebihan,* agar kami dapat menolong saudara kami yang berkekurangan.

Semoga kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami,* sebab Engkau telah menghidupkan kami dalam tubuhNya.

 

BAPA KAMI

Bapa kami yang ada di surga,

dimuliakanlah namaMu.

Datanglah kerajaanMu.

Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.

Berilah kami rezeki pada hari ini.

Dan ampunilah kesalahan kami,

seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin

 

DOA PENUTUP

Tuhan, bantulah kami dengan rahmatMu untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan menjalankan puasa dan pantang, kami mendapat kekuatan menentang kejahatan dalam perjuangan hidup kristen.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

U: Amin.

====

Renungan Kisah Sengsara 

J.Love


1. Pengenalan akan dosa

Yesus dilingkupi dosa seluruh umat manusia dari awal hingga akhir jaman


Yesus adalah Sang Cinta dan dosa adalah ketiadaan cinta. Bagi Tuhan yang Maha Suci, dosa adalah hal yang paling menjijikkan dan menyakitkan. Mengenal satu dosa saja sudah merupakan suatu siksaan yang berat bagi Yesus, apalagi jika harus mengenal semua dosa manusia dari Adam hingga akhir jaman. Jiwa Yesus sungguh berduka amat dalam.

“Dalam passioKu, diatas segalanya, Aku ingin kalian merenungkan kepahitan yang disebabkan oleh pengenalanKu akan dosa-dosa meskipun karena kodrat manusiawi, kalian tidak dapat memahami tingkat kedashyatan yang Aku derita. Hanya Tuhan yang mengetahui beratnya suatu pelanggaran yang dilakukan terhadapNya.”


Setiap hari, kita dengan mudah berbuat dosa. Kadang kita menyesal, mengaku dosa tapi kemudian mengulanginya lagi. Betapa sering kita melakukan dosa entah besar entah kecil tanpa beban sama sekali. Padahal, untuk satu dosa yang kita perbuat, kita membuat Yesus menderita, apalagi dengan begitu banyaknya dosa yang telah kita perbuat. Kita memang tidak mungkin tidak berbuat dosa oleh karena kelemahan kita. Namun, hendaknya kita selalu ingat, bahwa setiap kali kita berbuat dosa, Yesus harus mengenali dosa kita itu dan menyiksa jiwaNya amat dalam. Maka, masihkah kita terus berbuat dosa tanpa beban? Tanpa merasa bersalah terhadap Yesus?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar