Kamis, 04 November 2021
Pekan Biasa XXXI – O Pekan III
Pw S. Carolus Borromeus, Usk (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Mazmur 88 (89), 39-53 Ratap tangis tentang keruntuhan wangsa Daud
Allah mengangkat seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)
IV
Ya Tuhan, Engkau menolak wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang Kauurapi.
Engkau membatalkan perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya seperti kotoran.
Engkau menggempur temboknya,*
meruntuhkan bentengnya menjadi puing.
Semua orang yang lewat merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan tetangganya.
Engkau menguatkan tangan para lawannya,*
membuat semua musuhnya bersukacita.
Dalam murkaMu Engkau membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian senjatanya.
Engkau memudarkan kegemilangannya di antara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke tanah.
Engkau mempersingkat masa mudanya,*
mempermalukan kejantanannya dengan kemandulan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Ant. 2
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang,
V
Masih berapa lamakah, ya Tuhan, Engkau memalingkan diri?*
Masih berapa lamakah, ya Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?
Ingatlah akan kesusahanku, akan kerapuhan hidupku!*
Betapa sia-sialah Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang hidup yang tidak mengalami kematian? *
Adakah orang yang dapat meloloskan diri dari alam maut?
Dimanakah kasih setiaMu yang dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan kepada Daud demi kesetiaanMu?
Ya Tuhan, perhatikanlah penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir menusuk dadaku
Perhatikanlah, ya Tuhan, bahwa musuhMu menghina aku, *
mereka mendurhaka melawan raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan *
selama-lamanya. Amin
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang
Ant. 3
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah
Mazmur 89 (90) Limpahkanlah kemurahanMu kepada kami
Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)
Tuhan, Engkaulah pelindung kami *
turun temurun
Sebelum gunung gemunung dijadikan,†
sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia kepada debu *
dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”
Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran ronda malam.
Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.
Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*
waktu sore layu dan kering.
Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami remuk redam
Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*
dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.
Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang bagaikan nafas
Batas umur kami tujuh puluh tahun,*
atau delapan puluh jika kuat
Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*
dalam sekejap mata kami lenyap.
Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa Kaumarahi?
Ajarlah kami menghitung-hitung hidup kami,*
supaya kami beroleh budi yang arif.
Kembalilah kepada kami, ya Tuhan! Mengapa Engkau terlambat? *
Kasihanilah kami, para hambaMu!
Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup
Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami
Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada anak-anak mereka
Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah
BACAAN
Yer 31:15-22,27-34
Yer 31:15 Beginilah
firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih:
Rahel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab
mereka tidak ada lagi.
Yer 31:16 Beginilah
firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air
mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka
akan kembali dari negeri musuh.
Yer 31:17 Masih
ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan
kembali ke daerah mereka.
Yer 31:18 Telah
Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap: Engkau telah menghajar aku, dan aku
telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku
kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.
Yer 31:19 Sungguh,
sesudah aku berbalik, aku menyesal, dan sesudah aku tahu akan diriku, aku
menepuk pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa malu dan bernoda, sebab
aku menanggung aib masa mudaku.
Yer 31:20 Anak
kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku
menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hati-Ku
terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah
firman TUHAN.
Yer 31:21 Dirikanlah
bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah
jalan raya baik-baik, yakni jalan yang telah kautempuh! Kembalilah, hai anak
dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu ini!
Yer 31:22 Berapa
lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN
menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."
Yer 31:27 "Sesungguhnya,
waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan melimpahi kaum
Israel dan kaum Yehuda dengan benih manusia dan benih hewan.
Yer 31:28 Maka
seperti tadinya Aku berjaga-jaga atas mereka untuk mencabut dan merobohkan,
untuk meruntuhkan dan membinasakan dan mencelakakan, demikianlah juga Aku akan
berjaga-jaga atas mereka untuk membangun dan menanam, demikianlah firman TUHAN.
Yer 31:29 Pada
waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi
anak-anaknya menjadi ngilu,
Yer 31:30 melainkan:
Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan
buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu.
Yer 31:31 Sesungguhnya,
akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian
baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
Yer 31:32 bukan
seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu
Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir;
perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa
atas mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yer 31:33 Tetapi
beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,
demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan
menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka
akan menjadi umat-Ku.
Yer 31:34 Dan
tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan
mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,
demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak
lagi mengingat dosa mereka."
BACAAN LAIN
Sumber Iman
Katolik
Carolus Boromeus
lahir di Rocca d'Arona, tepi danau Maggiore pada tanggal 2 Oktober 1538. la
adalah putera kedua dari Giberto Berromeo dan Margherita de'Medici, saudari
Paus Pius IV (1846-1878). Di kemudian hari ia menjadi Kardinal dan Uskup Agung
Milano serta tokoh utama usaha pembaharuan Tridentine. Dari seluruh kisah
kehidupannya dan karyanya dapat dikatakan bahwa Carolus sudah ditentukan Tuhan
sajak lahirnya untuk menjadi pelayan Allah bagi kemajuan Gereja-Nya.
Kurang lebih 40
tahun setelah meletusnya Reformasi Protestan, Tuhan menggerakkan Carolus
Boromeus untuk membantu Paus dalam usahanya menangkal segala sepak terjang para
penganut Protestan. Dalam usia yang masih sangat muda (22 tahun), Carolus
diangkat menjadi Kardinal oleh pamannya Paus Pius IV (1846-1878). la menjabat
sebagai Sekretaris Negara dan menjadi orang terkuat di Kuria Roma. Ia tekun
belajar hingga larut malam.
Setelah kakaknya
meninggal mendadak, ia memutuskan mengikuti suatu retret khusus. Kemudian ia
menjadi imam dan mulai hidup sangat sederhana. Sehari-hari ia berdoa berjam-jam
dan menjalani matiraga keras. Kekayaannya dibagi-bagikan kepada orang-orang
miskin; jumlah pelayanannya diperkecil, dan banyak dana disisihkannya untuk
memberikan beasiswa.
Ia dikenal
sebagai salah seorang pemeran utama Konsili Trente, bahkan keberhasilan Konsili
itu merupakan hasil jerih payahnya. Ia berusaha keras meneruskan Konsili Trente
dan mendesak agar keputusan-keputusan Konsili itu dilaksanakan. Dalam hubungan
itu ia meminta Paus agar ia dibebaskan dari tugasnya di Kuria Roma untuk
membaharui keuskupannya, keuskupan Milano. Meskipun masih muda belia, Carolus
sangat menyadari kebutuhan umatnya jaman itu. Di masa itu hidup keagamaan amat
parah: banyak anak tidak mengenal Tuhan, bahkan membuat tanda salib saja pun
tidak bisa; gereja-gereja sepi dari kunjungan umat, bahkan ada gereja yang diubah
menjadi toko atau bangsal pesta. Para imam tidak bisa berkotbah karena tak
terdidik baik dalam hal pewartaan iman.
Carolus
mengambil bagian di dalam sidang-sidang terakhir Konsili Trente, yang membahas
pembaharuan Gereja. Lalu ia mulai bekerja sekuat tenaga untuk membaharui
keuskupannya. Mula-mula ia menegaskan agar staf keuskupan menghayati suatu
corak hidup yang lebih mencerminkan status mereka sebagai rohaniwan. Ia sendiri
memberi teladan serta bersemangat doa, rajin mengaku dosa, berpuasa dan hidup
sederhana. Berulang kali ia mengunjungi paroki-paroki, menyelenggarakan rapat
dengan para pastor, mengajar agama dan berkhotbah.
Pada tahap awal,
usahanya hampir kandas karena ia tidak bisa berbicara dengan lancar. Tetapi ia
pantang menyerah dan senantiasa berbicara dengan penuh keyakinan. Untuk
memberantas kebutaan anak-anak dalam hal keagamaan, ia mendirikan 'sekolah-sekolah
minggu'. Ia membuka seminari-seminari keuskupan untuk menggembleng para calon
imam yang tangguh. Itulah seminari model pertama. Dengan usaha-usahanya itu, ia
berhasil menyalakan api semangat Kristiani dalam hati umatnya dan membuat
Kristus dicintai lagi.
Pengaruhnya
tidak terbatas di dalam wilayahnya sendiri. Terbukti pada tahun 1576, ketika
Milano terserang wabah sampar yang ganas, tempat tinggalnya dijadikan sebagai
rumah sakit. Ia sendiri melayani sebagai perawat dan pembimbing rohani para
pasien. Selain itu, ia masih juga menangani tugas-tugas berat lainnya: ia
banyak mengadakan kunjungan-kunjungan ke wilayah-wilayah yang lain seperti
Italia, Switzerland dan lain-lain dalam usaha mengatasi kerisauan di dalam
tubuh Gereja akibat Reformasi Protestan dan timbulnya bidaah-bidaah. Ia
berusaha memekarkan kembali kehidupan menggereja di daerah-daerah yang telah
lemah semangat imannya. Namun ada saja orang yang menentang kebijaksanaannya.
Beberapa biarawan yang tidak mau ditertibkan berusaha melawan melalui pembunuh
bayaran. Untunglah ia selamat. Ia disukai umat dan dianggap sebagai penyelamat
kota Milano. Pemerintah sendiri, yang seharusnya merasa beruntung dan oleh
sebab itu harus berterimakasih kepada Carolus, kurang menyukainya, malahan
memfitnahnya. Untunglah ia dilindungi oleh Paus. Memang berbuat baik amat
banyak cobaan dan rintangannya. Dunia sepertinya iri hati atas semua
keberhasilannya. Namun iman dan ketabahannya tetap membuat Carolus berdiri
tegak dalam prinsipnya. Pekerjaan berat ditambah penderitaan-penderitaan
tersebut merongrong kesehatannya. Ia wafat di Milano pada tanggal 3 Nopember
1584.
DOA PENUTUP
Tuhan yang membaharui segalanya, kuatkanlah kiranya dalam umatMu semangat yang memenuhi uskupMu santo Carolus Borromeus. Semoga GerejaMu selalu diperbaharui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menunjukkan wajah Kristus kepada dunia. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar