Jumat, 16
April 2021
Pekan II Paskah – O Pekan II
Hari Biasa
Pekan II Paskah
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ini sungguh
hari Tuhan
Hari penuh
kesukaan
Dosa kita
dibersihkan
Oleh darah
suci Tuhan
O betapa
mengagumkan
Bahwasanya
cinta Tuhan
Berhasil
meniadakan
Ketakutan
yang menekan
O betapa
mentakjubkan
Bahwasanya
kematian
Berhasil
mengembalikan
Hidup yang
tak terkalahkan
Terpujilah
Kristus Tuhan
Kaukalahkan
kematian
Engkau
dibangkitkan Bapa
Dengan
kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Janganlah
menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan
Mazmur 37
(38) Doa orang berdosa dalam bahaya
Semua orang yang mengenal Yesus dari
dekat berdiri jauh-jauh ( Luk 23,49 )
I
Ya Tuhan,
janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,
janganlah
menghajar aku dalam amarahMu.
PanahMu
tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu
berat menekan daku.
Karena
amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena
dosaku remuklah tulang belulangku.
Aku
tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak
oleh timbunan dosa yang tak tertahan.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 1
Janganlah
menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan
Antifon 2
Ya Tuhanku,
jeritan tangisku menggema dihadapanMu, alleluya
II
Lukaku membusuk
dan bernanah *
karena
kebodohan tingkah lakuku.
Aku
tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang
hari aku berkeliaran kebingungan.
Hatiku
panas, tersengat radang, *
tiada yang
sehat dalam diriku.
Aku hancur
luluh kehabisan tenaga,*
hatiku
mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.
Ya Tuhanku,
jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan
rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku
berdebar-debar dimakan demam, kekuatanku menghilang, *
bahkan
cahaya mataku pudar melenyap.
Handai taulanku
menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum
kerabatku menjauhi aku.
Orang yang
ingin mencabut nyawaku memasang jerat, *
orang yang
mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan
dan pengkhianatan *
itulah yang
mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Ya Tuhanku,
jeritan tangisku menggema di hadapanMu, alleluya
Antifon 3
Aku mengakui
dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, alleluya
III
Namun aku
seperti orang tuli yang tidak mendengar, *
seperti
orang bisu yang tidak membuka mulut
Aku seperti
orang yang tidak mendengar,*
yang tidak
mengucapkan bantahan.
Sebab
kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan, *
Engkaulah
yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku:
“Janganlah biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan
mereka menjadi sombong bila aku goyah.”
Sebab tak
mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus
menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku
mengakui dosaku,*
aku cemas
karena kejahatanku.-
Aku
menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat
banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka
membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka
mengumpat aku, padahal aku bermaksud baik.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Aku mengakui
dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, alleluya
BACAAN
Why. 4: 1-11
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat:
Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah
kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari
dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah,
sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta
itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh
empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang
memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi
guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah
ketujuh Roh Allah.
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca
bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat
makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti
singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga
mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti
burung nasar yang sedang terbang.
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing
bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan
dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan
yang akan datang."
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua
itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang
hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan
takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak
menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan
segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan
diciptakan."
BACAAN
PILIHAN
Dia dan Aku, kesaksian Gabrielle Bossis, Mengenai
Kasih Allah
Penterjemah Dr,Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
Bagaimana engkau harus berbicara dengan Ku? Dengan kalimat-kalimat
pendek; jangan susah-susah, karena semakin sederhana doamu itu, maka semakin
banyak pula kasih di dalamnya . 12 Juli 1937.
BagiKu, bukan apa yang kaukatakan kepadaKu yang
membuat Aku senang mendengarmu, melainkan kenyataan bahwa engkau mau berbicara
denganKu. Dengan demikian keinginanKu akan persatuan erat denganmu terpenuhi,
dan Aku akan melihatmu dengan Kasih seorang Penyelamat!
Memang benar, ucapan terima kasihmu dan puji-pujianmu
sangat Aku hargai. Tetapi apa yang lebih Kucari darimu adalah persatuan dari
hati ke hati, dan ucapan-ucapan penyerahanmu kepadaKu. 21 Juli 1939.
DOA PENUTUP
Allah yang
perkasa, Engkau menghendaki PuteraMu menderita di salib untuk mengenyahkan
kuasa musuh dari kami. Semoga kami, abdi-abdiMu kelak memperoleh rahmat
kebangkitan. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar