Jumat, 17 Oktober 2025

Ibadat Bacaan: Jumat, 17 Oktober 2025

Jumat, 17 Oktober 2025

PEKAN BIASA XXVIII – O PEKAN IV

PW. SANTO IGNATIUS,  dari Antiokhia, USKUP DAN MARTIR (M)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Allah mahkota mulia

Bagi pahlawan yang jaya

Kami memuji martirMu

Sambil mohon doa restu.

 

Ia menumpahkan darah

Rela mati dengan tabah

Tetap teguh dalam iman

Tanpa dapat digoncangkan.

 

Berkat doa pahlawanMu

Ya Allah yang mahatahu

Ampunilah dosa kami

Meski yang besar sekali.

 

Dipuji dimulyakanlah

Allah Bapa mahamurah

Bersama Putra dan RohNya

Sepanjang segala masa. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

Antifon 1

Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.

 

Mazmur 54 (55), 2-15, 17-24 Melawan sahabat yang tidak setia

Yesus sangat takut dan gentar (Mrk 14,33)

                  I

Ya Allah, dengarkanlah doaku,*

Jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku.

 

Perhatikan dan kabulkanlah doaku, *

Aku mengembara dan menangis.

 

Aku cemas karena teriakan musuh, *

Karena aniaya orang berdosa.

 

Sebab mereka menimpakan celaka kepadaku, *

Dan dengan geramnya memusuhi aku.

 

Hatiku gelisah di dalam dadaku,*

Kengerian maut mendatangi aku.

 

Aku ketakutan dan gemetar, *

Perasaan seram meliputi aku.

 

Kataku:”Siapa kiranya memberi aku sayap seperti merpati,*

Supaya aku terbang dan mencari tempat yang tenang.

 

Aku ingin lari jauh-jauh*

Dan tinggal di padang gurun.

 

Aku akan mencari tempat perlindungan *

Terhadap angin ribut dan badai.”

 

Cerai beraikan musuh, ya Tuhan, kacaukanlah bahasa mereka, *

Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di kota.

 

Siang malam mereka mengelilingi kota di atas temboknya,*

Di dalam kota ada kelaliman dan bencana

 

Kebinasaan merajalela dalam kota,*

Lapangannya penuh penindasan dan tipu daya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.

 

Antifon 2

Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.

                  II

Andaikata seorang musuh yang mencela aku, *

masih dapat kuterima.

 

Andaikata seorang lawan yang menentang aku,*

aku masih dapat menyembunyikan diri.

 

Tetapi engkau, orang yang akrab dengan daku,*

sahabat dan orang kepercayaanku;

 

dengan dikau aku bergaul mesra,*

bersama engkau aku masuk bait Allah di tengah-tengah orang banyak.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.

 

Antifon 3

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,  maka Ia akan melindungi Engkau.

                  III

Aku tetap berseru kepada Allah, *

Tuhan akan menyelamatkan daku.

 

Waktu malam, pagi dan siang aku menangis dengan cemas, *

dan Tuhan mendengarkan jeritanku.

 

Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh, *

sebab banyaklah mereka yang melawan daku.

 

Allah mendengarkan doaku dan merendahkan mereka, *

Dialah hakim sejak sediakala,

 

Sebab mereka tak dapat diperbaiki *

dan tidak mau takut akan Allah.

 

Orang itu mengepalkan tangannya melawan sahabat *

dan melanggar perjanjiannya.

 

Mulutnya licin melebihi mentega, *

tetapi hatinya merancangkan perang.

 

Kata-katanya lembut melebihi minyak,*

tetapi sebenarnya bagaikan pedang terhunus.

 

Serahkanlah nasibmu  kepada Tuhan, maka Ia melindungi engkau,*

orang benar tidak dibiarkanNya goyah.

 

Tetapi orang-orang jahat *

Kaujerumuskan ke alam maut, ya Allah.

 

Para penumpah darah dan penipu †

takkan mencapai setengah umur hidupnya,*

tetapi aku ini percaya kepadaMu, ya Tuhan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,  maka Ia akan melindungi Engkau.

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Yer 7:1-20

Yer 7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:


Yer 7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!


Yer 7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.


Yer 7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,


Yer 7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,


Yer 7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,


Yer 7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.


Yer 7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.


Yer 7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,


Yer 7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!


Yer 7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.


Yer 7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!


Yer 7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,


Yer 7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;


Yer 7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."


Yer 7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.


Yer 7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?


Yer 7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.


Yer 7:19 Hati-Kukah sebenarnya yang mereka sakiti, demikianlah firman TUHAN, bukankah hati mereka sendiri, sehingga mereka menjadi malu?


Yer 7:20 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguhnya, murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan tercurah ke tempat ini, ke atas manusia, ke atas hewan, ke atas pohon-pohonan di padang dan ke atas hasil tanah; amarah itu akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam."

 

BACAAN LAIN

Dikutip dari Iman Katolik

Ignasius adalah murid Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil. Bagi Yohanes, Ignasius adalah murid yang mengesankan: ia pandai, saleh dan bijaksana. Oleh karena itu ia kemudian diangkat menjadi Uskup Antiokia. Pada masa itu umat Kristen dikejar-kejar dan dianiaya oleh kakitangan Kaisar Trajanus. Ignasius sendiri tidak luput dari pengejaran dan penganiayaan itu. Biasanya kepada mereka ditawarkan hanya dua kemungkinan: murtad atau mati. Kalau mereka murtad dan menyangkal imannya, mereka akan selamat; kalau tidak, nyawanya akan melayang oleh pedang atau dibunuh dengan cara-cara lain.

 

Bersama Ignasius, banyak orang Kristen yang ditangkap, dihadapkan kepada kaisar yang datang ke kota itu. Kaisar menanyai Ignasius: "Siapakah engkau, hai orang jahat yang tidak menaati titahku?" Dengan tenang Ignasius menjawab: "Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignasius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami."

 

Jawaban tegas Ignasius itu menimbulkan amarah kaisar. Ia segera dibelenggu dan disiksa. Tetapi sebagaimana Kristus, Ignasius pun menanggung semua penderitaan itu dengan tabah sambil bersyukur kepada Tuhan karena boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Dari Antiokia, Ignasius dibawa ke Roma untuk dicampakkan ke dalam kandang singa-singa lapar. Di atas kapal yang ditumpanginya, ia tetap berdoa untuk umatnya, dan menulis beberapa pucuk surat kepada Santo Polykarpus dan seluruh umat. Dalam surat-surat itu, ia menekankan betapa pentingnya umat tetap setia kepada imannya dan tetap berkumpul untuk merayakan Ekaristi Kudus. Katanya dalam surat itu: “Satu saja Tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dan satu juga Piala DarahNya. Keduanya dikurbankan di atas satu altar oleh satu Uskupmu bersama imam-imam dan diakon-diakon." Ignasius juga meminta agar seluruh umat mendoakan dia supaya layak menjadi martir Kristus yang suci. "Doakanlah aku, agar aku mendapat kekuatan lahir dan batin, menjadi seorang yang tabah dalam iman, dan supaya aku menjadi benar-benar orang Kristen, bukan saja dengan nama tetapi lebih-lebih dengan perbuatan nyata. Aku menuliskan surat ini kepadamu selama aku masih hidup. Kekasihku sudah disalibkan, maka aku pun tidak merindukan sesuatu yang duniawi melainkan merindukan persatuan segera dengan Dia."

 

Setiba di Roma, sambil diapit ketat oleh prajurit-prajurit kafir yang kejam, ia digiring masuk gelanggang binatang buas. Di sana tubuhnya yang suci diterkam dan dicabik-cabik singa-singa lapar. Darahnya yang suci membasahi tanah gelanggang itu yang telah menampung ribuan liter darah para martir yang mati demi kesetiaannya kepada Kristus. Ignasius menerima mahkota kemuliaannya pada tahun 107.

 

DOA PENUTUP

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat suciMu, berkat kesaksian jaya para martirMu yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan santo Ignasius yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Maka kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin 

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar