Kamis, 07 Desember 2023
Pekan Adven I - O PEKAN I
Pw. S.Ambrosius, UskPujG (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Aleluya
MADAH
Sabda yang dari semula
Lahir di pangkuan Bapa
Datanglah menebus kami
Sesudah lama dinanti.
Terangilah hati kami
Dengan cahaya ilahi
Supaya siap selalu
Menyambut kedatanganMu.
Janganlah kami binasa
Karna dibebani dosa
Semoga kami selamat
Berkat berlimpahnya rahmat.
Dipuja dan dipujilah
Bapa dan Putera Allah
Bersama Roh mahamulya
Selalu senantiasa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Mazmur 17 (18), 31-51 Ucapan syukur
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)
IV
Kedaulatan Allah sempurna, †
dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*
Dialah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *
Siapakah pelindung, selain Allah kita?
Dialah Allah yang memperkuat aku, *
Dialah pemurah, sempurnalah kedaulatanNya.
Ia membuat aku berlari secepat rusa,*
dan menempatkan daku di gunung yang aman.
Ia melatih tanganku untuk bertempur *
dan menganugerahkan busur yang sakti kepada lenganku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Antifon2
Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.
V
Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai yang menyelamatkan, †
menopang aku dengan tangan yang kuat *
dan menjadikan daku ulung berkat kemenanganMu.
Engkau mempercepat langkahku,*
dengan kakiku tak pernah goyah.
Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*
aku pantang mundur sampai mereka binasa.
Kurebahkan mereka hingga tak mungkin bangun,*
mereka bergelimpangan di bawah kakiku.
Engkau memperkuat aku untuk bertempur, *
Engkau menundukkan para penyerangku.
Engkau memaksa musuhku lari tunggang langgang,*
segala lawanku kutumpas habis-habis.
Mereka mengaduh, tetapi tiada penolong,*
mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi tiada jawaban.
Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*
kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.
Engkau membebaskan daku dari rakyat yang mengamuk,*
mengebalkan daku terhadap racun bangsa kafir.
Bangsa asing tunduk kepadaku, †
mereka taat, begitu mendengar perintahku,*
mereka tersungkur mengaku kalah.
Mereka pucat bagaikan mayat,*
hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.
Antifon 3
Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.
VI
Hiduplah Tuhan, terpujilah pelindungku,*
mulialah Allah penyelamatku.
Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *
dan menaklukkan para bangsa kepadaku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh *
dan membebaskan daku dari segala lawanku.
Maka aku hendak memuliakan Dikau di antara para bangsa *
dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan
Engkau memasyhurkan rajaMu dengan kemenangan, †
Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada Daud yang Kauurapi *
dan kepada keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Yes 16:1-5;17:4-8
Yes 16:1 Mereka mengirim anak domba kepada
pemerintah negeri, dari Sela melalui padang gurun ke gunung puteri Sion.
Yes 16:2 Seperti burung yang lari terbang, dan isi
sarang yang diusir, demikianlah anak-anak perempuan Moab di tempat-tempat
penyeberangan sungai Arnon.
Yes 16:3 "Berilah nasihat, pertahankanlah hak,
jadilah naungan yang teduh di waktu rembang tengah hari; sembunyikanlah
orang-orang yang terbuang, janganlah khianati orang-orang pelarian!
Yes 16:4 Biarkanlah orang-orang yang terbuang dari
Moab menumpang padamu, jadilah tempat persembunyian baginya terhadap si
pembinasa! Apabila penggagahan sudah berakhir, pembinasaan sudah lewat dan
orang lalim sudah habis lenyap dari negeri,
Yes 16:5 maka suatu takhta akan ditegakkan dalam
kasih setia dan di atasnya, dalam kemah Daud, akan duduk senantiasa seorang
hakim yang menegakkan keadilan, dan yang segera melakukan kebenaran."
Yes 17:4 Maka pada waktu itu kemuliaan Yakub akan
berkurang, dan kemakmurannya akan susut;
Yes 17:5 keadaannya seperti gandum yang digenggam
orang untuk dituai dan tangannya memetik bulir-bulir; atau seperti bulir-bulir
yang dipungut orang di lembah orang Refaim.
Yes 17:6 Dari padanya akan tertinggal sisa untuk
pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal
satu dua di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman
TUHAN, Allah Israel.
Yes 17:7 Pada waktu itu manusia akan memandang
kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus,
Allah Israel;
Yes 17:8 ia tidak akan memandang kepada
mezbah-mezbah buatan tangannya sendiri, dan tidak akan melihat kepada yang
dikerjakan oleh tangannya, yakni tiang-tiang berhala dan pedupaan-pedupaan.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Ambrosius lahir pada tahun 334 di Trier, Jerman dari sebuah keluarga Kristen. Ayahnya menjabat Gubernur Gaul, dengan wilayah kekuasaannya meliputi: Prancis, Inggris, Spanyol, Belgia, Jerman, dan Afrika. Ia mendapat pendidikan yang baik dalam bahasa Latin, Yunani dan ilmu hukum. Di kemudian hari ia terkenal sebagai seorang ahli hukum yang disegani. Keberhasilannya di bidang hukum menarik perhatian Kaisar Valentinianus; ia kemudian dinobatkan menjadi Gubernur Liguria dan Aemilia, yang berkedudukan di Milano, Italia Utara.
Ketika Auxentius, Uskup kota Milan meninggal dunia, terjadilah pertikaian antara kelompok Kristen dan kelompok penganut ajaran sesat Arianisme. Mereka berselisih tentang siapa yang akan menjadi uskup yang sekaligus menjadi pemimpin dan pengawas kota dan keuskupan Milano. Para Arian berusaha melibatkan Kaisar Valentinianus untuk menentukan bagi mereka calon uskup yang tepat. Kaisar menolak permohonan itu dan meminta supaya pemilihan itu dilangsungkan sesuai dengan kebiasaan yang sudah lazim yaitu pemilihan dilakukan oleh para imam bersama seluruh umat. Ketika mereka berkumpul untuk memilih uskup baru, Ambrosius dalam kedudukannya sebagai gubernur datang ke basilika itu untuk meredakan perselisihan antara mereka. Ia memberikan pidato pembukaan yang berisi uraian tentang tata tertib yang harus diikuti. Tiba-tiba terdengar teriakan seorang anak kecil: "Uskup Ambrosius, Uskup Ambrosius!" Teriakan anak kecil itu serta-merta meredakan ketegangan mereka. Lalu mereka secara aklamasi memilih Ambrosius menjadi Uskup Milano. Ambrosius enggan menerimanya karena ia belum dibaptis. Selain itu ia merasa jabatan uskup itu terlalu mulia dan meminta pertanggungjawaban yang berat. Tetapi akhirnya atas desakan umat, ia bersedia juga menerima jabatan uskup itu.
Enam hari berturut-turut ia menerima semua sakramen yang harus diterima oleh seorang uskup. Setelah itu ia ditahbiskan menjadi uskup. Seluruh hidupnya diabdikan kepada kepentingan umatnya; ia mempelajari Kitab Suci di bawah bimbingan imam Simplisianus; memberikan kotbah setiap hari minggu dan hari raya dan menjaga persatuan dan kemurnian ajaran iman yang diwariskan oleh para Rasul. Dengan bijaksana ia membimbing hidup rohani umatnya. Ia mengatur ibadat hari minggu dengan tata cara yang menarik, sehingga seluruh umat dapat ikut serta dengan gembira dan aktif; mengatur dan mengusahakan bantuan bagi pemeliharaan kaum miskin dan mentobatkan orang-orang berdosa. Ambrosius, seorang uskup yang baik hati dalam melayani umatnya. Selama 10 tahun, ia menjadi pembela ulung ajaran iman yang benar menghadapi para penganut Arian. Pertikaian antara dia dan kaum Arian mencapai klimaksnya pada tahun 385, ketika ia melarang keluarga kaisar memasuki basilik untuk merayakan upacara sesuai dengan aturan mereka. Seluruh umat mendukung dia selama krisis itu. Ia dengan tegas menolak permintaan Yustina, permaisuri kaisar yang menginginkan penyerahan satu gereja Katolik kepada para penganut Arian. Ia berhasil membendung pengaruh buruk ajaran Arianisme.
Terhadap Kaisar Theodosius yang menumpas pemberontakan dan melakukan pembantaian besar-besaran, Ambrosius tak segan-segan mengucilkannya dan tidak memperkenankan dia masuk Gereja. Ia menegaskan bahwa pertobatan di hadapan seluruh umat merupakan syarat mutlak bagi Theodosius untuk bisa diterima kembali di dalam pangkuan Bunda Gereja. Katanya: "Kalau Yang Mulia mau meneladani perbuatan buruk Raja Daud dalam berdosa, Yang Mulia juga harus mencontohi dia dengan bertobat" - "Kepala Negara adalah anggota Gereja, tetapi bukan tuannya." Theodosius, yang dengan jujur mengakui dosa dan kesalahannya, tak berdaya di hadapan kewibawaan Uskup Ambrosius. Ia mengatakan: "Ambrosius adalah satu-satunya uskup yang menurut pendapatku layak memangku jabatan yang mulia ini".
Ambrosius, seorang uskup yang berjiwa praktis. Meskipun kepentingan politik sangat menyita perhatiannya, namun ia tetap berusaha mencari waktu untuk berdoa dan menulis tentang kebenaran-kebenaran Kristen. Kotbah-kotbahnya sangat menarik dan kemudian diterbitkan menjadi bacaan umat. Salah satu kemenangannya yang terbesar ialah keberhasilannya mempertobatkan Santo Agustinus. Ambrosius meninggal dunia pada tahun 397 dan digelari Pujangga Gereja. Ia termasuk salah seorang dari 4 orang Pujangga Gereja yang terkenal di lingkungan Gereja Barat.
DOA PENUTUP
Allah, pembela umatMu, Engkau mengangkat santo Ambrosius uskup menjadi pengajar iman dan teladan kekuatan. Bangkitkanlah kiranya di dalam GerejaMu pemimpin yang kuat dan bijaksana. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar