Kamis, 17 November 2022

Ibadat Bacaan: Kamis, 17 November 2022

Kamis, 17 November 2022

PEKAN BIASA XXXIII – O PEKAN I

Pw S. Elisabet dr Hungaria, Biaraw (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Marilah kita memuji

Wanita yang tabah hati

Terkenal di mana-mana

Karena kesuciannya.

 

Penuh cinta pada Tuhan

Teguh kuat dalam iman

Gagah ditempuhnya jalan

Berpedoman pengabdian.

 

Badan diatur puasa

Hati dikuatkan doa

Maka kini menikmati

Kegembiraan surgawi.

 

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada hamba yang setya.

Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

Antifon 1

Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.

 

Mazmur 17 (18), 31-51 Ucapan syukur

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)

                  IV

Kedaulatan Allah sempurna, †

dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*

Dialah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.

 

Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *

Siapakah pelindung, selain Allah kita?

 

Dialah Allah yang memperkuat aku, *

Dialah pemurah, sempurnalah kedaulatanNya.

 

Ia membuat aku berlari secepat rusa,*

dan menempatkan daku di gunung yang aman.

 

Ia melatih tanganku untuk bertempur *

dan menganugerahkan busur yang sakti kepada lenganku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.

 

Antifon2

Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.

                  V

Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai yang menyelamatkan, †

menopang aku dengan tangan yang kuat *

dan menjadikan daku ulung berkat kemenanganMu.

 

Engkau mempercepat langkahku,*

dengan kakiku tak pernah goyah.

 

Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*

aku pantang mundur sampai mereka binasa.

 

Kurebahkan mereka hingga tak mungkin bangun,*

mereka bergelimpangan di bawah kakiku.

 

Engkau memperkuat aku untuk bertempur, *

Engkau menundukkan para penyerangku.

 

Engkau memaksa musuhku lari tunggang langgang,*

segala lawanku kutumpas habis-habis.

 

Mereka mengaduh, tetapi tiada penolong,*

mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi tiada jawaban.

 

Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*

kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.

 

Engkau membebaskan daku dari rakyat yang mengamuk,*

mengebalkan daku terhadap racun bangsa kafir.

 

Bangsa asing tunduk kepadaku, †

mereka taat, begitu mendengar perintahku,*

mereka tersungkur mengaku kalah.

 

Mereka pucat bagaikan mayat,*

hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.

 

Antifon 3

Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.

                  VI

Hiduplah Tuhan, terpujilah pelindungku,*

mulialah Allah penyelamatku.

 

Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *

dan menaklukkan para bangsa kepadaku.

 

Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh *

dan membebaskan daku dari segala lawanku.

 

Maka aku hendak memuliakan Dikau di antara para bangsa *

dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan

 

Engkau memasyhurkan rajaMu dengan kemenangan, †

Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada Daud yang Kauurapi *

dan kepada keturunannya untuk selama-lamanya.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.


BACAAN

Dikutip dari Katakombe.org

Dan 1:1-21

Dan 1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu.

 

Dan 1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.

 

Dan 1:3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,

 

Dan 1:4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.

 

Dan 1:5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.

 

Dan 1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.

 

Dan 1:7 Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.

 

Dan 1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

 

Dan 1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;

 

Dan 1:10 tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."

 

Dan 1:11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:

 

Dan 1:12 "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;

 

Dan 1:13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."

 

Dan 1:14 Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.

 

Dan 1:15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.

 

Dan 1:16 Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka.

 

Dan 1:17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.

 

Dan 1:18 Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar.

 

Dan 1:19 Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.

 

Dan 1:20 Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.

 

Dan 1:21 Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh.

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Elisabeth Hungaria adalah janda kudus mendiang Pangeran Ludwig IV dari Turingia. Sepeninggal suaminya, ia menjadi anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan sangat aktif melayani orang-orang miskin dengan kekayaannya. Elisabeth lahir di Pressbura atau Bratislava atau Saros Patak (sekarang: Cekoslovakia), ibukota Hungaria Utara, pada tahun 1207 dari pasangan Andreas II, Raja Hungaria, dan Gertrude dari Andechs Meran.

Ketika berusia 4 tahun, kedua orang-tuanya mempertunangkan dia dengan putera tertua Pangeran Hermann I dari Thuringia, Jerman Barat. Semenjak itu Elisabeth kecil tinggal di istana Wartburg di Jerman Tengah. Di sana ia dan putera Pangeran Herman I itu dibesarkan dan dididik bersama. Namun sayang, rencana pernikahan mereka menemui jalan buntu: sang pangeran muda itu mati dalam usia yang masih begitu muda. Sebagai gantinya Elisabeth lalu dipertunangkan dengan Ludwig IV, putera Hermann I yang lebih muda. Pernikahan mereka diselenggarakan pada tahun 1221 ketika Elisabeth berusia 14 tahun dan Ludwig berusia 21 tahun. Mereka dikaruniai tiga orang anak. Perkawinan ini berakhir pada tahun 1227, ketika Ludwig meninggal dunia karena serangan wabah pes sementara mengikuti Perang Salib di Tanah Suci.

Selagi hidup bersama suaminya, Elisabeth tetap hidup sederhana, tidak seperti penghuni istana lainnya yang serba mewah. Ia bahkan sangat sosial dan menunjukkan perhatian dan cintakasih yang besar kepada orang-orang miskin. Ia mendermakan uang, makanan dan pakaian kepada para fakir miskin itu. Hal itu tidak disukai oleh kaum keluarganya; mereka menuduh Elisabeth memboroskan harta suaminya. Suatu hari, ia dipergoki suaminya ketika sedang keluar membawa sebuah keranjang berisi roti. "Apa yang kaubawa itu?" tanya suaminya dengan suara agak keras. Elisabeth agak takut tetapi dengan serta merta ia menjawab: "Bunga mawar, Mas!". Suaminya tak percaya dan segera menggeledah bungkusan di dalam keranjang itu. Dan ternyata betul: keranjang itu berisi bunga-bunga mawar yang masih segar. Tuhan kiranya telah menyelamatkan hambanya. Sejak itu, Ludwig semakin menyayangi Elisabeth dan hidup rukun dengannya. Ludwig semakin memahami tujuan perbuatan sosial Elisabeth kepada orang-orang miskin. Kepada penghuni-penghuni istana lain yang tidak menyukai Elisabeth, Ludwig mengatakan: "Perbuatan amal Elisabeth akan membawa berkat Tuhan bagi kita. Kita tentu tidak akan dibiarkan Allah menderita suatu kekurangan pun, selama kita mengizinkan Elisabeth untuk meringankan penderitaan orang lain."

Sebelum kepergian suaminya ke Tanah Suci guna mengikuti Perang Salib, Elisabeth telah banyak menunjukkan perbuatan-perbuatan cintakasih yang mengagumkan kepada orang-orang miskin dan sakit. Ia mendirikan rumah-rumah sakit, dan memberikan makanan kepada orang-orang malang itu. Kegiatan amalnya ini diperganda, ketika Elisabeth menjadi anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus.

Kegiatan-kegiatannya semakin memperhebat kebencian anggota keluarga istana padanya. Ia diusir dari istana tanpa membawa apa-apa kecuali tiga orang puteranya. Kemudian ketiga anaknya itu dititipkan pada seorang sahabatnya yang terpercaya. Ia sendiri lalu masuk Ordo Ketiga Santo Fransiskus dan giat menjalankan berbagai kegiatan amal kepada orang-orang miskin dan anak-anak yatim-piatu. Ia mengakhiri hidupnya sebagai hamba Tuhan yang setia dan wafat di Marburg, Jerman pada tanggal 17 Nopember 1231, dalam usia 24 tahun. Banyak sekali terjadi mujizat berkat perantaraannya.

Pada tahun 1235, empat tahun setelah kematiannya, ia sudah dinyatakan 'kudus' berkat permohonan dari orang-orang yang mengenal baik dia dan semua kebajikan yang dilakukannya semasa hidupnya. Tak ketinggalan di antara orang-orang itu, bapa pengakuannya, yang sungguh mengagumi kepribadian dan karyanya. Elisabeth adalah seorang ibu yang memberi teladan hidup yang luar biasa kepada para ibu rumah tangga. Ia diangkat menjadi pelindung kudus karya-karya sosial.

 

DOA PENUTUP

Allah, bapa para yatim piatu, santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doanya kamipun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar