Senin, 31 Januari 2022
Pekan Biasa IV – O PEKAN IV
Pw. S. Yohanes Bosco, Im (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Mazmur 72 (73) Mengapa orang jujur diganggu
Berbahagialah orang yang tidak sangsi akan Daku (Mat 11,6)
I
Hai Israel, betapa baiklah Allah *
bagi orang yang murni hatinya
Namun kakiku hampir tergelincir,*
aku nyaris jatuh terpelanting
Sebab aku cemburu kepada kaum pembual,*
iri hati kepada kemujuran orang jahat
Bagi mereka tak ada kesusahan,*
segar bugarlah tubuh mereka
Mereka tidak perlu berjerih payah *
dan tidak diinjak-injak seperti orang lain
Maka mereka menghias diri dengan kesombongan *
dan mengenakan pakaian kekerasan
Mata mereka licin melebihi lemak, *
mereka sewenang-wenang melampaui batas
Mereka menyeringai dan bermegah atas kejahatannya,*
mereka menyombongkan diri atas pemerasan
Mereka membuka mulut selebar langit,*
dan lidahnya sampai ke tubir bumi
Dengan rakus mereka menggendutkan diri,*
seakan-akan menghisap habis samudra raya
Mereka berkata:”Masakan Allah tahu!*
Masakan Yang mahatinggi maklum!”
Demikianlah keadaan orang jahat: †
mereka tidak menghiraukan Allah yang kekal *
dan hanya menimbun-nimbun kekayaan saja
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
II
Jadi apa gunanya aku memelihara hatiku bersih,*
apa gunanya hidup tak bersalah?
Jika toh sepanjang hari aku kena kutuk *
dan disiksa setiap hari mulai pagi!
Ya Tuhan, seandainya aku berkata seperti mereka,*
aku mengkhianati himpunan umatMu
Telah kucoba untuk memahami kemujuran orang jahat, *
tetapi ternyata terlalu sulit bagi pikiranku
Baru nanti sesudah aku menghadap Allah yang kudus,*
akan kusaksikan kesudahan mereka:
Sungguh, Kaujebloskan mereka ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan mereka ke dalam kesepian
Sekonyong-konyong mereka akan ditimpa kemalangan,*
mereka lenyap, terlarut dalam kengerian yang hebat
Seperti mimpi yang lenyap pada waktu bangun, ya Tuhan,*
mereka Kauanggap sepi dalam kerajaan maut
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
III
Tetapi, melihat kemujuran orang jahat, hatiku menjadi pahit,*
dan batinku sangat tersinggung
Seperti seorang dungu aku tidak mengerti,*
aku seperti hewan yang tak berakal di hadapanMu
Namun aku hendak tinggal selalu dekat padaMu,*
peganglah tanganku dan bimbinglah aku
Antarlah aku ke dalam surgaMu *
dan sambutlah aku dalam kemuliaanMu
Bila kuingat kebahagiaanku beserta Engkau di surga,*
tak ada keinginan lagi padaku di dunia
Biarlah jiwa ragaku habis melenyap, ya Pelindungku,†
namun aku akan menikmati hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan orang yang menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah setiap orang yang meninggalkan Dikau! *
tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
Aku menaruh harapan padaMu, ya Tuhan Allahku,*
aku mewartakan segala karyaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
BACAAN
Kej 27:30-45
Kej 27:30 Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan
baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya,
dari berburu.
Kej 27:31 Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu
membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan
makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."
Kej 27:32 Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya:
"Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu,
Esau."
Kej 27:33 Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta
berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah
membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan
telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."
Kej 27:34 Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu,
meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata
kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
Kej 27:35 Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang
dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
Kej 27:36 Kata Esau: "Bukankah tepat namanya
Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya,
dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya:
"Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
Kej 27:37 Lalu Ishak menjawab Esau, katanya:
"Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala
saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia
dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya
anakku?"
Kej 27:38 Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat
yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
Dan dengan suara keras menangislah Esau.
Kej 27:39 Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya:
"Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi
dan jauh dari embun dari langit di atas.
Kej 27:40 Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau
akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha
sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
Kej 27:41 Esau menaruh dendam kepada Yakub karena
berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada
dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak
akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."
Kej 27:42 Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak
sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya,
lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh
engkau.
Kej 27:43 Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah
perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,
Kej 27:44 dan tinggallah padanya beberapa waktu
lamanya, sampai kegeraman
Kej 27:45 dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu,
dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya; kemudian aku akan menyuruh
orang menjemput engkau dari situ. Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada
satu hari juga?"
BACAAN LAIN
Sumber Iman
Katolik
Yohanes Melkior
Bosko lahir pada tanggal 16 Agustus 1815 di Becchi, sebuah desa dekat dengan
kota Torino, Italia. Ketika menanjak remaja, anak petani yang sederhana ini
tidak diperkenankan masuk sekolah oleh orang tuanya karena diharuskan bekerja
di ladang. Dalam situasi ini ia diajar oleh seorang imam yang baik hati. Jerih
payah imam tua itu menyadarkan orang tua Bosko akan pentingnya nilai
pendidikan. Oleh karena itu sepeninggal imam tua itu, ibunya menyekolahkannya
ke Castelnuovo. Pendidikan di Castelnuovo ini diselesaikannya dalam waktu satu
setengah tahun. Kemudian ia mengikuti pendidikan imam di seminari Chieri dan
ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1841. Karyanya sebagai imam diabdikan
seluruhnya pada pendidikan kaum muda. Ia membuka sebuah perkumpulan untuk
menampung anak anak muda yang terlantar, buta huruf dan miskin. Cita citanya
ialah mendidik para kawula muda itu menjadi manusia manusia yang berguna dan
mandiri. Ia berhasil mengumpulkan 1000 orang pemuda dari keluarga keluarga
miskin. Dengan penuh kesabaran, pengertian dan kasih sayang, ia mendidik mereka
hingga mereka menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab. Salah seorang
muridnya yang terkenal adalah Dominikus Savio, yang kemudian hari menjadi orang
kudus.
Keberhasilannya
ini terus membakar semangat untuk memperluas karyanya. Untuk itu ia mendirikan
sebuah rumah yatim piatu dan asrama. Dengan demikian para pemuda itu dapat
tinggal bersama dalam satu rumah untuk belajar dan melatih diri dalam
ketrampilan- ketrampilan yang berguna untuk hidupnya. Untuk pendidikan
ketrampilan, Bosko merubah dapur di rumah ibunya menjadi sebuah bengkel sepatu
dan bengkel kayu. Bengkel inilah merupakan Sekolah Teknik Katolik yang pertama.
Sekolah ini tidak hanya menghindarkan pemuda pemuda dari kenakalan remaja, tetapi
juga menciptakan pemimpin-pemimpin di bidang industri dan teknik. Lebih dari
itu, cara hidup Bosko sendiri berhasil membentuk kepribadian pemuda-pemuda itu
menjadi orang orang Kristen yang taat beragama bahkan saleh. Pada tahun 1859
atas restu Paus Pius IX (1846 - 1878), Bosko mendirikan sebuah tarekat religius
untuk para imam dan bruder, yang dinamakan Kongregasi Salesian. Kemudian pada
tahun 1872, bersama Santa Maria Mazzarello, Bosko mendirikan Serikat Puteri
puteri Maria yang mengabdikan diri dalam bidang pendidikan kaum puteri. Bosko
mendirikan banyak perkumpulan di sekolah. Ia dikenal sebagai perintis
penerbitan Katolik dan rajin menulis buku buku dan pamflet. Ia pun mendirikan
banyak gereja dan membantu meredakan pertentangan antara tahta Suci dengan para
penguasa Eropa. Dalam karyanya yang besar ini, Bosko selalu menampilkan diri
sebagai seorang imam yang saleh, penuh disiplin dan rajin berdoa. Ia menjadi
seorang Bapa Pengakuan yang terpercaya di kalangan kaum remaja. Pada saat saat
terakhir hidupnya, ia menyampaikan pesan indah ini: Katakanlah kepada anak
anakku, Aku menanti mereka di surga. Ia meninggal dunia pada tahun 1888 dalam
usia 72 tahun. Pada tanggal 2 Juni 1929, Yohanes Melkior Bosko dinyatakan
sebagai Beato dan pada tanggal 1 April 1934 ia digelari Santo oleh teman
dekatnya Paus Pius XI (1922 - 1939).
DOA PENUTUP
Ya Allah, santo Yohanes Bosco Kaupanggil menjadi bapa dan pendidik kaum muda. Nyalakanlah dalam hati kami api cintaMu, sehingga kamipun mencari yang hilang dan melulu mengabdi kepadaMu, Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar