Pekan Biasa XXV - O Pekan I
Hari Biasa (H)
Tob 6:1 Adapun anak
muda itu berangkat dengan disertai malaikat itu. Anjingpun ikut serta dengan
mereka. Mereka beruda berjalan terus. Ketika menjadi malam pada hari pertama
bermalamlah mereka di dekat sungai Tigris.
Tob 6:2 Pemuda itu
turun untuk membasuh kakinya di sungai Tigris. Tetapi dari dalam airnya
melonjaklah seekor ikan besar mau menelan kaki pemuda itu. Maka menjeritlah ia.
Tob 6:3 Tetapi kata
malaikat itu kepadanya: "Tangkaplah dan peganglah ikan itu!" Ikan
itupun lalu digagahi oleh pemuda itu dan dihelanya ke darat.
Tob 6:4 Kemudian
malaikat itu menyuruh: "Siatlah ikan itu, ambillah kantung empedu, jantung
dan hatinya simpanlah. Isi perutnya hendaknya kau buang. Sebab empedu, jantung
dan hatinya adalah obat mujarab."
Tob 6:5 Maka disiatlah
ikan itu oleh pemuda itu dan dipungutlah kantung empedu, jantung dan hati. Ikan
itu dipanggangnya, lalu dimakannya dan sebagian diasinkannya.
Tob 6:6 Lalu
berjalanlah mereka terus bersama sampai di dekat negeri Media.
Tob 6:7 Maka
bertanyalah pemuda itu pada malaikat itu: "Saudara Azarya, obat apa yang
ada di dalam jantung dan hati ikan itu dan di dalam empedunya?"
Tob 6:8 Sahut malaekat
itu: "Jantung dan hati itu boleh diasapkan di depan laki-laki atau
perempuan yang kerasukan setan atau roh jahat. Lalu segenap gangguan lenyap
dari padanya dan tidak tinggal lagi padanya untuk selama-lamanya.
Tob 6:9 Empedu itu
hendaknya diurapkan pada orang yang matanya kena bintik-bintik putih, niscaya
bintik-bintik itupun hanya tinggal ditiupi saja lalu sembuh pulalah orang
itu."
Tob 6:10 Mereka
memasuki negeri Media dan sudah sampai di dekat kota Ekbatana.
Tob 6:11 Lalu
berkatalah Rafeal kepada pemuda Tobia: "Hai saudara Tobia!" Sahutnya:
"Ada apa?" Rafeal menyambung pula: "Malam ini kita harus
bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu dan mempunyai seorang anak
perempuan yang bernama Sara.
Tob 6:12 Kecuali Sara ia tidak mempunyai
anak laki-laki atau perempuan. Maka dari itu saudaralah kerabatnya yang paling
dekat. Lebih dari siapapun saudara berhak untuk memperoleh anaknya sebagai
istri dan juga berhak mewarisi apa saja yang ada pada ayahnya. Gadis itu
berbudi, berani dan sangat cantik. Ayahnyapun baik hati pula."
Tob 6:13 Katanya
lagi: "Engkau sungguh berhak mengambil dia. Saudara, dengarkanlah aku.
Pada malam ini juga aku hendak berbicara dengan ayahnya tentang gadis itu,
supaya kuperoleh bagianmu sebagai mempelai. Setelah kembali dari Ragai kita
akan merayakan nikahnya. Aku yakin bahwa Raguel tidak dapat menolak atau
menunangkannya kepada orang lain. Sebab kalau demikian ia patut dihukum mati
menurut ketetapan kitab Musa setelah diketahuinya bahwa engkaulah yang lebih
berhak dari orang manapun untuk memperoleh anaknya sebagai isteri. Jadi,
saudara, dengarkanlah aku. Malam ini juga kita akan berbicara tentang gadis itu
dan kita pinang bagimu. Setelah nanti kembali dari Ragai akan kita ambil dan
kita antarkan dia ke rumahmu."
Tob 6:14 Tobia pun lalu menjawab kepada Rafael:
"Saudara Azarya, telah kudengar bahwa gadis itu sudah diberikan kepada
tujuh laki-laki. Tetapi mereka mati semua di kamar tidur. Pada malam mereka
datang padanya mareka mati seketika juga. Kudengar orang berkata bahwa mereka dibunuh
oleh seorang setan.
Tob 6:15 Dari
sebab itu aku sekarang takut-takut, sebab setan itu tidak berbuat jahat kepada
gadis itu sendiri, tetapi apabila seseorang mau menghampiri dia maka dibunuh
seketika oleh setan itu. Aku ini akan tunggal ayahku dan aku tidak mau mati dan
begitu membawa hidup ayah dan ibuku ke liang kubur karena kesedihan atas
diriku. Anak lain tidak ada pada mereka untuk menguburkannya."
Tob 6:16 Maka
berkatalah malaikat itu kepadanya: "Tidakkah engkau ingat akan perintah-perintah
ayahmu; bahwa ia memerintahkan kepadamu untuk mengambil istri dari keluarga
ayahmu? Maka dari itu, saudara, dengarkanlah aku! Jangan ambil pusing tentang
setan itu; ambil saja gadis itu! Memang aku tahu bahwa malam ini juga gadis itu
diberikan kepada saudara sebagai isteri.
Tob 6:17 Kalau
nanti masuk ke dalam kamar tidur ambillah sedikit dari hati dan jantung ikan
itu dan taruhlah di atas bara pedupaan. Harumnya akan semerbak dan segera
setelah dihirup oleh setan itu maka ia akan lari dan tak pernah muncul lagi
pada gadis itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar